curhat

RENUNGAN KESEJAHTERAAN PANGAN NEGERI


KELAPARAN DITENGAH LUMBUNG PADI
(Sebuah Tragedi Kemanusiaan)
Oleh :

Idris Mahmudi, Amd.Kep.*
• Penulis adalah Dai dan Perawat-Akupunturis, mahasiswa PAI UNMUH Jember, aktivis IMM, penulis buku “Seksual Pasutri” dan CALEG DPRD Kabupaten Jember nomer urut 6 untuk wilayah DP 4 (Jenggawah, Ambulu, Wuluhan, Balung, Rambi) dari partai PAN.

(Disampaikan dalam Kajian IMM, Jember, Minggu, 1 Maret 2009)
Di Masjid An-Nur Jember

Kualitas SDM merupakan syarat mutlak menuju pembangunan di segala bidang. Status gizi adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada kualitas SDM terutama yang terkait dengan kecerdasan, produktifitas, dan kreatifitas anak bangsa.
Survey WHO, 15% sehat, 15%, sakit dan 70% tampak sehat. Konsep sehat menurut Dr. Jonathan, MD, yaitu WELLNESS :
W = Water (air yang bersih, memenuhi syarat fisis, chemis, dan bakteriologis).
E = Environment (lingkungan bebas polusi, ex : asap kendaraan gas CO).
L = Laughter (tertawa / tersenyum).
L = Life Drug Free (kehidupan yang terbebas dari obat-obatan).
N = Nutrition (Makanan sehat)*.
E = Exercise (Olahraga 3-4 X/minggu dengan 30 menit/sesi).
S = Sleep (tidur berkualitas & kuantitas cukup, 6-8 Jam/hari).
S = Spiritual Value (kehidupan spiritual & moral support).
Yang dimaksud makanan sehat harus mengandung :
1. Unsur makro, ex : Karbohidrat, lemak, dan protein. Jika kekurangan dampaknya langsung terasa.
2. Unsur mikro, ex : Vitamin, mineral, serat, enzim, dll.
Kelebihan protein  Dieksresikan, disimpan dalam kadar kecil,  gout krn.
Protein terdiri dari asam nukleat yang juga senyawa asam urat.
Jika kekurangan maka terjadi KEP (Kurang Energi Protein). Sejak PJPT 1(th 1969) Sampai dengan detik ini Indonesia masih menghadapi 4 masalah gizi utama yaitu :
1. KEP dan Obesitas (masalah gizi ganda).
2. Kurang Vit. A (KVA).
3. Gangguan Akibat Kurang Iodium (GAKI).
4. Anemia zat besi.
Fenomena busung lapar di Indonesia dalam istilah medis sebenarnya adalah KEP. KEP meliputi 3 jenis yaitu :
1. Kwashiorkor.
2. Marasmus.
3. Marasmus-Kwashiorkor.
Derajat ukurannya adalah :
Gejala Klinik Skor
Edema
Dermatosis
Edema + Dermatosis
Hair Chance
Hepatomegali
Serum Albumin/total protein :
< 1,00 / < 3,25
1,00-1,49 / 3,25-3,99
1,5-1,99 / 4,00-4,74
2,00-2,49 / 4,75-5,49
2,50-2,99 / 5,50-6,24
3,00-3,49 / 6,25-6,99
3,50-3,99 / 7,00-7,74
> 4,00 / > 7,75 3
2
6
1
1

7
6
5
4
3
2
1
0
Penilaian :
Skor 0 – 3 : Marasmus.
Skor 4 – 8 : Marasmus-Kwashiorkor.
Skor 9 – 15 : Kwashiorkor.
Scoring System menurut McLaren, 1967, dikutib dari ilmu gizi klinis (Pudjiani S).

Manifestasi Klinisnya adalah :
Kwashiorkor :
- Edema, umumnya seluruh tubuh, terutama Dorsum Pedis.
- Moon Face.
- Pandangan mata sayu.
- Hair Chance, bahkan rambut pubis rontok.
- Perubahan status mental : cengeng, rewel, kadang apatis.
- Hepatomegali.
- Hipotrofi, lebih nampak saat pemeriksaan dengan berdiri.
- Crazy Pavement Dermatosis.
- Sering disertai : infeksi, anemia, diare.
Marasmus :
- Tampak sangat kurus hingga tulang terbungkus kulit.
- Old Face.
- Cengeng, rewel.
- Kulit keriput, jaringan lemak subcutis sangat sedikit sampai tidak ada.
- Perut cekung.
- Sering disertai : penyakit kronik, diare kronik.
Marasmus-Kwashiorkor :
Gambaran klinisnya perpaduan dari beberapa gejala klinik Kwashiorkor dan Marasmus.

Keb. Air bersih dan sanitasi di Negara berkembang (termasuk Indonesia) adalah 9 M Dolar/Th, sedang di Eropa konsumsi Ice Cream 11 M Dolar/Th. Keb. Kesehatan dan Nutrisi negara berkembang (Indonesia) 13 M Dolar/Th. Sementara di Eropa dan AS 17 M Dolar/Th untuk membeli makanan hewan peliaraan (anjing dan kucing).
Produksi padi Jatim 9 Juta ton/Th, konsumsinya 2 Juta Ton/Th, surplus 7 Juta Ton/Th, diekspor ke Propinsi lain, tapi 20% lebih (8 Juta) dibawah garis kemiskinan, mayoritasnya petani pedesaan, 3% (1 Juta lebih) nganggur.
Panjang pantai Indonesia 81.000 Km (terluas dan terpanjang di dunia), tapi garam impor 1,5 Juta Ton/Th, padahal produksi garam Madura kurang apa ? dan TGR Indonesia ≥ 30% (masuk kualifikasi endemik berat), sedang JATIM TGR 5-19,5% (masuk endemik ringan), TGR = Total Goitre Rate.
70% kedelai, 40% daging sapi, dan 74% susu impor.
Konsumsi protein : Indonesia 50 butir telur/tahun/individu, Tailand 130 butir, Malaysia 246 butir, China 340 butir.
Konsumsi daging : Indonesia 7,1 Kg/Tahun/Individu, Filipina 18 Kg, Tailand 25 Kg, Singapura 28 Kg, Malaysia 48 Kg, Indonesia minum susu 6,8 Liter/Tahun/Individu, Filiphina 11,3 Liter, Thailand 24,9 Liter, Malaysia 25 Liter, AS 100 Liter.
Bagaimana Indonesia mau melawan AS, jika melawan Malaysia saja dalam hal asupan nutrisi kalah. Jumlah doctor (lulusan S3) di Indonesia 7 orang/ sejuta penduduk, Malaysia 24 orang/sejuta penduduk, AS 200 orang/ sejuta penduduk, Israel 600 orang/ sejuta penduduk, terus kita mau apa ?
Sebagai uraian akhir adalah pertanyaan saya sebagaimana judul kajian ini “busung lapar mengapa terjadi ? sehingga lumrah jika judul handout ini menjadi “Kelaparan Ditengah Lumbung Padi” mengapa ?



REFERENSI :


1. Buku “Kapita Selecta Kedokteran”, FKUI.
2. Buku “Akupuntur Medis”, dr. Koesnadi Saputro.
3. Buku “Selamatkan Indonesia”, Prof. Dr. H.M. Amien Rais, M.A.
4. Proposal Bisnis Tianshi.
5. Hand Out CALEG Propinsi Drs. Didik Setyabudi.M.Si.

0 komentar:

Posting Komentar