curhat

PENELITIAN AYAT QUR'AN



KEBAL API NERAKA
Oleh :

Idris Mahmudi, Amd.Kep;S.Pd.I.*
إِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْابِأَيَتِنَا سَوْفَ نُصْلِيْهِمْ نَارًا كُلَّمَانَضِجَتْ جُلُوْدُهُمْ بَدَّلْنَهُمْ جُلُوْدًا غَيْرَهَالِيَذُوْقُوْاالْعَذَابَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَزِيْزًا حَكِيْمًا
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab. Sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha bijaksana”.(Q.S. An-Nisa’ : 56).












Di dalam sebuah hadis yang kami kutib dari salah satu kitab tafsir terkemuka menyatakan bahwa mereka yang masuk dan terbakar dalam api neraka kulitnya rusak, kemudian diganti dengan kulit yang baru. Dalam sehari 3 kali ganti kulit, bahkan ada hadis yang menyebutkan 7 kali ganti kulit dalam sehari. Subhanalloh…, mengapa sampai demikian? ada maksud apa yang terkandung dalam ayat ini?
Pergantian kulit itu dilakukan oleh Allah bagi penghuni neraka agar mereka dapat merasakan siksa panasnya api neraka sebagai balasan semasa hidupnya. Mengapa demikian ?
Neraka dalam bahasa Arab adalah “An-Nar”(اَلنَّارُ ). An-Nar dalam terjemahan Indonesia juga sering diartikan "api". Jadi penghuni neraka adalah orang-orang yang dibakar/terbakar. Jika kita tarik dalam kehidupan sekarang, orang yang terkena api akan menderita luka bakar. Dalam ilmu kedokteran, luka bakar disebut “Combus/Combustio”, berdasarkan medis combus terbagi 2 (sebenarnya lebih luas lagi tidak hanya terbagi 2), yaitu tingkat keluasan area yang terkena api (persentasi area) dimana semakin besar persentasinya semakin tipis harapan hidupnya, contoh :

Orang dengan luas luka bakar 90 % bisa
Diprediksi kecil harapan hidupnya.





dan yang ke-2 berdasarkan tingkat kedalamannya (degrees of combus). Kedalaman luka bakar juga sesuai dengan struktur anatomis kulit manusia. Secara anatomis kulit manusia terbagi 2 yaitu Epidermis yang terletak paling luar dan kaya akan serabut syaraf sensoris dan dermis yang terletak lebih dalam dan berkurang serabut syarafnya, semakin ke dalam semakin kecil serabut syaraf sensorisnya bahkan tidak ada persyarafan.





Berdasarkan kedalamannya combus terbagi 3 derajat yang masing-masing memiliki karakteristik :
Derajat 1 : adalah luka bakar yang hanya mengenai lapisan epidermis (dibagian supervisial/atas) saja. Ciri pada luka bakar derajat ini orang akan merasa sakit/nyeri dikarenakan mengenai serabut syaraf.


Combus derajat 1, terjadi bula
(kulit menggelembung)



Derajat 2 : adalah luka bakar yang agak dalam yaitu mengenai bagian atas dari dermis. Orang yang terkena luka bakar pada derajat 2 akan merasa lebih sakit lagi karena mengenai syaraf-syaraf besar/inti.





Derajat 3 : adalah luka bakar yang mengenai seluruh dermis bahkan mengenai subkutan yang lebih dalam lagi. Pada luka bakar yang parah dan dalam ini manusia justru tidak merasakan sakit/nyeri karena semua syarafnya rusak dan mati oleh api.







Sebagai seorang perawat, penulis pernah menangani fakta lapangan langsung ketika di ruang combus RSUD Saiful Anwar Malang, dimana pasien dengan combus derajat 3 tidak merasa sakit sama sekali, bahkan saat jaringan sekitar yang terbakar mati/terjadi nekrosis dan dilakukan pengangkatan/digunting dia tidak merasa sakit.

Melakukan perawatan
Combus di ruang 25 (ruang
Combustio) RSUD Saiful
Anwar Malang.
(Dokumentasi penulis)




Subhanalloh, itulah mengapa Allah melalui ayat diatas mengganti kulit penghuni neraka dengan kulit yang baru bahkan dalam hadis nabi dikatakan diganti 7 kali dalam sehari agar mereka dapat merasakan sakitnya api neraka. Jika tidak demikian mereka justru akan kebal dari api neraka. Sekali lagi, subhanalloh rahasia Al-Qur'an firman Allah yang diturunkan 14 abad yang lalu pada Muhammad Rosululloh yang tidak bisa membaca dan menulis (Ummi) dimana dunia kedokteran belum berkembang, justru terjawab oleh dunia kedokteran hari ini. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.



• Penulis adalah Dai dan Perawat-Akupunturis, alumni IMM, penulis buku “Panduan Lengkap Seks islami ditinjau dari segi Al-Qur'an, Hadis dan Medis” dan guru SMK Muhammadiyah Jember.

1 komentar:

Irpan nurdin mengatakan...

ketika ayat2 Alquran tidak dapat tercapai oleh akal maka imani itu, dan sepatutnyalah bertambah keimanan kita ketika ilmu pengetahuan dan teknologi mampu membuktikan ke-ilmiah-an-nya

Posting Komentar