curhat

MATERI DI PKK LANSIA


BERBAGI ILMU DI MASA TUA
Oleh :










Idris Mahmudi, Amd.Kep.S.Pd.I.*
Email : idris_mahmudi@yahoo.co.id
Blog : www.tata-h5idris.blogspot.com
HP : 081336385486

Gerontologi adalah bidang studi yang mempelajari aspek sosial, psikologi dan biologi dari proses penuaan. Hal ini berbeda dengan Geriatri, yang merupakan cabang dari ilmu kedokteran yang mempelajari penyakit pada lanjut usia (lansia). Istilah geriatri ini berasal dari bahasa Yunani geron yang berarti “orang tua” dan iatros yang berarti “penyembuh". Dr. Ignatz Leo Nascher mantan Kepala Klinik Rawat Jalan di rumah sakit Mount Sinai (New York City) yang memperkenalkan istilah ini di tahun 1909.
Setiap orang ingin panjang umur dan setiap orang juga ingin bahagia dimasa tua. Namun tidak setiap orang yang bisa mencapainya. Bahkan sebaliknya, di masa tua mereka hidup tidak bahagia, merana kesepian. Indonesia sangat berbeda dengan Canada. Di Canada usia anak-anak dan LANSIA menjadi tanggungan negara, sehingga di masa tua tiap bulan mendapat tunjangan dari pemerintah. Di Indonesia masih jauh dari realita, padahal negeri kita laksana untaian zamrud katulistiwa. Bahkan ilmuwan muslim dari Timur Tengah beberapa tahun yang lalu saat berkunjung di Indonesia terpukau akan keindahan Indonesia hingga menyatakan, Indonesia itu adalah ”Naqtul Jannah Fil Ardi” (potongan Syorga di Bumi).
Beberapa image/stigma di masa Tua :
1. Masa tua tidak produktif. Hal i ni dibantah oleh kisah kolonel Sanders.
2. Masa Tua merepotkan dan menjadi beban bagi anak-anaknya. Hal ini tidak sepenuhnya benar, bahkan mayoritas malah sebaliknya, orang tua direpoti oleh anak-anaknya dengan dititipi cucu.
3. Masa tua cenderung pikun (demensia). Hal ini sebenarnya juga tidak 100 % benar. Namun jika benar pun, kepikunan bisa dicegah. Caranya dengan banyak membaca. Contoh kasus nenek-nenek di Cina.
4. Terjadi sindrom menopause dan penurunan fertilitas reproduksi. Hal ini benar.
5. Kebahagiaan intim dengan pasangan atau kenikmatan seksualitas hilang. Hal ini tidak sepenuhnya benar, tapi jika menurun iya. Maka diatur saja dengan suka rela.
6. Masa tua sering sakit-sakitan (penyakit degeneratif). Ini sering terjadi sebagaimana Firman Allah dalam surat Yasin ”Waman Nu’ammirhu nunaqqishu...”, namun penyakit degeneratif pun bisa dicegah, atau setidaknya diminimalisir dengan :
a. Menjaga pola makan disaat muda dulu.
b. Disiplin olahraga saat muda dulu.
c. Tidur yang cukup.
d. Manajemen otak dengan control diri yang baik (manajemen stress).
e. Perbanyak membaca.
f. Selalu bersikap positif (Husnudz Dzon).
g. Bersikaplah Filantropis (suka memberi).
h. Banyak menebar senyum. (karena senyum itu sedekah).
i. Mengkonsumsi zat yang mengandung beta karotin, contoh apel dan tomat.
Semua point A-I itu dimasa tua sekarang pun masih dan harus tetap dilakukan agar di hari menua ini tetap sehat, bugar dan bahagia. Menjadi tua itu adalah kepastian dan natural, yang terpenting sikap kita dalam menjalaninya.

• Penulis adalah Mahasiswa Pasca Sarjana STAIN Jember, Dai dan Perawat-Akupunturis, penulis buku “Panduan Lengkap seks Islami ditinjau dari Segi Al-Qur’an, hadis dan Medis”, dan dosen bantu di FIKES UNMUH Jember.

MATERI DI PURWOHARJO

MOMENTUM TAHUN BARU 1433 H
MENEGUHKAN KEMBALI IDENTITAS MUSLIM
SEBAGAI UPAYA PENCERAHAN PERADABAN

Oleh :










Idris Mahmudi, Amd.Kep.S.Pd.I.*
Email : idris_mahmudi@yahoo.co.id
Blog : www.tata-h5idris.blogspot.com
HP : 081336385486

  •  ••                     
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”.

Ayat ini sering kita dengar bahkan sangat kita pahami terutama bagi anggota organisasi Muhammadiyah. Disaat konferensi Internasional Robithoh Alam Islami di Mesir, SEKJEN Robithoh Alam Islami dalam sambutan pembukanya mengutip ayat diatas dan menerjemahkan dengan terjemahan diatas. Langsung diinterupsi oleh seorang Profesor Doktor (Prof. Dr.) “apa Syekh tidak salah mengartikan ayat itu dengan Kamu(umat muslim) adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia”,karena setahu saya saat ini umat islam di seluruh penjuru dunia mayoritas menjadi umat terbelakang, miskin, bodoh, anarkis dan tertinggal. Inikah umat terbaik ?”. sang SEKJEN terdiam sejenak, kaget dan berpikir lama yang membuat audience gaduh, lalu menjawab “saat ini umat islam sedang diuji”. Prof. Dr. Itu mendebat “jika sedang diuji kapankah lulusnya ? mulai saya kecil hingga saat ini beruban (seusia saya 70 tahun) umat islam tetap terbelakang, kok ujian terus, kapan lulusnya ?”.
Muqoddimah ini sebagai prolog dalam pengajian dan pengkajian ilmiah ini agar kita terbangun dari tidur panjang, atau kepingsanan setelah serangan telak barat dalam Ghozwul Fikri ke tubuh seluruh umat islam sedunia. Samuel Hungtinton dalam The Clash of Civillization menyatakan “di era depan (dia mengungkapkan disaat sekitar tahun 80 an) akan terjadi benturan peradaban yaitu peradaban timur dan barat (Islam dan Non-Islam/Kristen) dan musuh terberat di timur adalah Islam”. Benturan dengan perang militer tidak mungkin karena sejak 1945 sudah diikrarkan bahwa segala macam penjajahan di atas dunia harus dihapuskan (mengutip UUD RI 1945), namun bukan berarti Indonesia (lebih luas umat Islam seluruh dunia) betul-betul telah merdeka. Justru sejak 1924 itulah awal kehancuran umat islam (ditandai dengan runtuhnya Khilafah Turki Usmani) dan disaat itulah penjajahan gaya baru mulai dikembangkan yang sampai sekarang sangat efektif, Ghozwul Fikri.
Ghozwul Fikri = perang pemikiran yang darinya terlahir banyak bentuk penjajahan baru : penjajahan budaya, penjajahan politik, penjajahan ekonomi, penjajahan akhlaq sampai penjajahan iman/keyakinan keagamaan dalam bentuk penyakit sipilis (bukan sifilis penyakit kelamin, tapi Sekulerisme, Pluralisme, dan Liberalisme). Mayoritas generasi Umat muslim lupa dengan budayanya sendiri, lupa dengan identitas muslimnya karena tanpa sadar telah terjajah oleh budaya barat. Tanpa sadar justru mempropagandakan peradaban barat. Ghozwul fikri membuat sebagian umat islam justru mempropagandakan pemikiran barat yang meracuni faham agama islam sendiri. Umat islam tidak bangga dengan khazanah muslimnya justru membanggakan diri jika sudah terbaratkan dari semua sisi. Nampaknya fenomena westernisasi / taghribiyyah = membaratkan (lebih ekstrim mengkristenkan) umat islam mulai nyata pada generasi islam saat ini. Mari kami bantu dengan pertanyaan ringan : “mengapa di gereja selalu ada palang salib ?” sangat banyak yang bisa menjawab, bahwa hal itu sebagai simbol yesus sebagai tuhan saat proses penyaliban. “mengapa diatas masjid selalu ada logo bintang yang dibingkai dalam setengah lingkaran?” sangat sedikit yang bisa menjawab, padahal itu bagian dari jati diri zaman keemasan peradaban islam. Setengah lingkaran itu adalah lambang bulan sabit, yang melambang bulan baru (qomariyah/kalender hijriyah) dan saat bulan terlihat, pasti bintang juga terlihat sebagai tanda terangnya angkasa. Bulan sabit adalah bulan baru yang sangat penting karena bagi Islam itu terkait dengan ritual ibadah. Coba tanyakan setelah bulan Januari bulan apa ? semua pasti bisa menjawab Februari bahkan sampai Desember hafal. Coba ganti dengan bulan islam / hijriyah, setelah Sofar apa ? Inilah mengapa umat islam tertinggal dan terbelakang, ia lupa dengan identitasnya dan justru bangga dengan identitas asing. Padahal jika anda tahu apa makna dibalik bulan-bulan itu :

Nama Bulan Lama Hari Asal usul nama bulan
Januari
31
Janus (Dewa permulaan dan akhir bangsa Romawi)

Februari
28/29
Februus (Dewa kematian dan pemurnian Romawi, yang juga menjadi dewa bangsa Etruskan). Bulan ini menjadi bulan perayaan ritual pemurnian di Romawi yang dirayakan setiap tanggal 15 bulan ini.
Maret
31 Mars (Dewa perang Romawi)

April
30
bahasa Latin:aperire yang artinya membuka. Bulan April (Aprilis) dalam kalender Romawi merupakan penghormatan untuk dewi Venus. Kata April diambil dari nama Venus dalam bahasa Yunani yaitu Aphrodite (Aphros).
Mei
31 Maia Maiestas (Dewi Romawi)

Juni
30 Juno (Dewi Romawi, istri Jupiter (mitologi)

Juli
31 Julius Caesar (diktator Romawi) (bulan ini sebelumnya disebut Quintilis, bulan ke-5 kalender Romawi)
Agustus
Augustus (Kaisar Romawi pertama) (bulan ini sebelumnya disebut Sextilis, bulan ke-6 kalender Romawi)
September
30 Septem (bahasa Latin untuk tujuh, bulan ke-7 kalender Romawi)
Oktober
31 Octo (bahasa Latin untuk delapan, bulan ke-8 kalender Romawi)
November
30 Novem (bahasa Latin untuk sembilan, bulan ke-9 kalender Romawi)
Desember
31 Decem (bahasa Latin untuk sepuluh, bulan ke-10 kalender Romawi)
Total 365/366

Ternyata makna bulan itu mengandung aqidah politheisme yang diinjeksikan ke dunia sebagai hegemoni peradaban dan budaya. Sementara kita lupa dengan bulan sendiri yang mulia. Umat islam ternyata mau dan tidak sadar diakali barat. Islam memegang emas, namun layaknya anak kecil mau ditukar dengan coklat oleh barat, sehingga barat yang maju dan islam tertinggal (mengutib statemen Amir Syakib Arsalan dalam bukunya Limadza Ta’akh-khoroh Muslimun wa taqoddama Ghoiruhum).
Bulan hijriyah itu :

No Penanggalan Islam Lama Hari
1 Muharram
30
2 Safar
29
3 Rabiul awal
30
4 Rabiul akhir
29
5 Jumadil awal
30
6 Jumadil akhir
29
7 Rajab
30
8 Sya'ban
29
9 Ramadhan
30
10 Syawal
29
11 Dzulkaidah
30
12 Dzulhijjah
29/(30)
Total 354/(355)

Coba tanyakan ke anak-anak kita 14 februari itu hari apa ? Kontan mereka akan menjawab “hari Valentin Day”, hari apa itu ? serentak akan dijawab ”hari kasih sayang”. Walau salah fatal tapi itu membudaya di generasi muda, padahal Valentin day adalah hari bersejarah kristen untuk memperingati Martir nya pendeta Santo Valentino (martir istilah kristiani = Syahid dalam terminologi islam). Lalu tanyakan kisah yang menyedihkan cucu Rosululloh SAW Husain dibantai kapan ? dan dimana ? Sangat asing sekali dengan sejarahnya sendiri. Bahkan fakta yang penulis dapatkan saat membina akhlaq panti putri Aisiyah di jember, penulis bertanya pada 15 penghuni panti “kapan Isro’ Mi’roj terjadi ? tidak satupun dari mereka yang bisa menjawab. Berikut momentum indah bulan hijriyah :
• 1 Muharram : Tahun Baru Hijriyah
• 10 Muharram : Hari Asyura. Hari ini diperingati bagi kaum Syi'ah untuk memperingati wafatnya Imam Husain bin Ali
• 12 Rabiul Awal : Maulud Nabi Muhammad (hari kelahiran Nabi Muhammad)
• 27 Rajab : Isra' Mi'raj
• Bulan Ramadan : Satu bulan penuh umat Islam menjalankan Puasa di bulan Ramadan
• 17 Ramadan : Nuzulul Qur'an
• 10 hari ganjil terakhir di Bulan Ramadan terjadi Lailatul Qadar
• 1 Syawal : Hari Raya Idul Fitri
• 8 Dzulhijjah : Hari Tarwiyah
• 9 Dzulhijjah : Wukuf di Padang Arafah
• 10 Dzulhijjah : Hari Raya Idul Adha
11-13 Dzulhijjah : Hari Tasyriq

Selain itu umat islam Indonesia khususnya Jawa juga dikaburkan dengan sinkretisme budaya jawa. Sehingga kalender islam rancu dengan kalender jawa/saka berikut :

No Penanggalan Jawa Lama Hari
1 Sura
30
2 Sapar
29
3 Mulud
30
4 Bakda Mulud
29
5 Jumadilawal
30
6 Jumadilakir
29
7 Rejeb
30
8 Ruwah (Arwah, Saban)
29
9 Pasa (Puwasa, Siyam, Ramelan) 30
10 Sawal
29
11 Sela (1 Dulkangidah, Apit) *
30
12 Besar (Dulkahijjah)
29
Total 354

Anak-anak kita lebih senang dengan bahasa asing (Inggris) daripada bahasa islam (Arab). Saat ini para generasi lebih faham hari minggu-sabtu dari pada Ahad-sabtu. Padahal minggu = Sunday (Inggris), sun = matahari, day = hari, hari untuk menyembah dewa matahari. Makanya minggu libur karena Sunday yang saat ini direpresetasikan gereja. Senin = Monday, moon = bulan, day = hari, hari untuk menyembah dewa bulan. Terus sampai sabtu = Saturday (inggris). Satur = saturnus (nama Planet), day = hari, hari untuk menyembah dewa saturnus. Jadi bulan dan hari bagi barat adalah representasi ibadah/ritual agama agar semua manusia ikut mereka dalam keyakinan. Umat islam lupa bahwa awal hari, islam menyebutnya Ahad = satu, Esa, seakar dengan kata tauhid. Allah yang esa, tidak ada Tuhan selain Allah. Oleh karena itu sahabat nabi SAW Bilal saat disiksa dan diminta kembali ke agama nenek moyangnya (paganisme = menyembah berhala, politheisme = faham meyakini banyak Tuhan/dewa) ia tolak dan dengan tegas tetap mengucap “Ahad, Ahad, Ahad”. Tetap mempertahankan tauhid, Allah al-Wahid, yaitu agama islam yang haq.
Tahun baru Hijriyah 1433 ini sebagai kilas balik peristiwa besar hijrahnya nabi dari Mekkah ke Madinah yang berjarak 400 KM. Tahun baru ini hendaknya sebagai bahan kontemplasi/renungan besar buat kita. Hakikat hijrah adalah perubahan, jika bisa berubah bukan hanya reformasi, jika perlu revolusi. Karena dengan revolusi itu Izzah islam akan kembali jaya. Oleh karena itu dengan semangat tahun baru 1433 H ini mari kita berubah, dari maksiyat menjadi khoirot. Dari sibghoh thoghut menjadi sibghotulloh, dari Fikrul kafirin menjadi fikrul islamiyyah. Dari yang jelek menjadi yang lebih baik. Sehingga sesuai dengan maqolah :
“Barang siapa yang hari ini lebih jelek dari hari kemarin maka celaka, barang siapa yang hari ini sama dengan kemarin maka merugi, dan barang siapa yang hari esok lebih baik dari hari ini maka beruntung”.
Semoga tahun baru hijriyah 1433 yang saat ini mulai kita masuki menjadi lebih baik dari tahun-tahun kemarin”.

Jember, 24 Dzulhijjah 1432 H / 20 November 2011 M


• Penulis adalah Mahasiswa Pasca Sarjana STAIN Jember, Dai dan Perawat-Akupunturis, penulis buku “Panduan Lengkap seks Islami ditinjau dari Segi Al-Qur’an, hadis dan Medis”, dan dosen bantu di FIKES UNMUH Jember.
• Penulis juga ahli bekam, akupuntur, ruqyah, peneliti seksual dan perkembangan remaja serta konsultan seksual rumah tangga, saat ini sebagai sekretaris majelis tabligh PCM Sumbersari- Jember.

PERTARUNGAN MANUSIA DENGAN TUHAN

MEMBUNUH TUHAN
Oleh :










Idris Mahmudi, Amd.Kep.S.Pd.I.*
Email : idris_mahmudi@yahoo.co.id
Blog : www.tata-h5idris.blogspot.com
HP : 081336385486

Al-kisah seorang Mursyid (guru spiritual sufi) memiliki 7 murid dan mengumpulkannya untuk mendapat wejangan (pelajaran). Sang guru memberikan seekor burung dan sebilah pisau tajam pada masing-masing muridnya. Kemudian memerintahkan para murid menyembelih burung tersebut dengan perlengkapan pisau dimana saja dengan syarat tempat tersebut tidak ada satupun yang mengetahui. Berpencaranlah para murid tersebut. Ada yang di semak-semak, begitu kiri-kanan terlihat sepi lalu disembelihlah burung itu, begitu pula murid lainnya melakukan di tempat aman lain pula. Setelah usai semua berkumpul di hadapan mursyid memberikan laporan bahwa tugasnya sudah selesai dan dijamin tidak ada yang tahu. Tapi murid ke-7 datang masih membawa burung dan pisau tersebut di hadapan guru serta murid lainnya. Dengan heran sang mursyid bertanya ”mengapa tidak kamu sembelih?”. Jawab murid ”karena syaratnya begitu berat guru, mungkin orang tidak tahu persembunyian saya saat menyembelihnya, tapi tiada tempat yang luput dari pengawasan Allah”. Sang mursyid tersenyum dan menyatakan ke semua, murid ke-7 lah yang dinyatakan lulus ujian serta diwisuda sebagai murid teladan yang telah menyandang Ma’rifat/Mukasyafah (derajat tertinggi dalam dunia tasawuf karena telah berhasil berinteraksi dengan Tuhan).
Kisah ini seringkali dulu dikisahkan oleh dai kondang almarhum K.H. Zainudin MZ dalam ceramah-ceramahnya. Kisah tersebut kebenarannya memang perlu diklarifikasi, namun substansinya begitu dalam dan berarti bagi efek kehidupan. Jika Tuhan telah hadir dalam hati seorang hamba, maka prilakunya begitu santun selama kehidupan di dunia ini. Daripada kita berdebat soal pro-kontra kebenaran kisah diatas, lebih baik kita lihat kisah Kholifah Umar bin Abdul Aziz yang otentik kebenarannya.
Suatu ketika kholifah lembur untuk menyelesaikan tugas kenegaraan sampai larut malam dibantu penerangan lampu petromak (lampu dari minyak, baca : damar oblik) di kantor kepresidenannya. Di waktu lembur malam hari itu putranya datang mengetuk pintu. Dipersilahkanlah masuk dan ditanya ”ada kepentingan apa putraku?” jawab putranya ”mau menyelesaikan masalah keluarga kita yang belum selesai tadi”. Sang kholifah langsung mematikan lampu dan berkata ”baik, marilah kita selesaikan”. Putranya heran dan protes ”kenapa lampunya dimatikan?”. kholifah menjawab ”dari tadi saya lembur menyelesaikan masalah negara dengan fasilitas lampu negara, jika tetap saya nyalakan untuk menyelesaikan masalah keluarga kita, sungguh saya telah khianat, tidak amanah karena telah memakai fasilitas negara demi kepentingan keluarga. Saya takut neraka karena korupsi, saya malu dengan Allah”.
Mengapa murid ke-7 dalam kisah sufi tidak jadi menyembelih burung? Karena Tuhan hadir dalam dirinya. Mengapa kholifah Umar bin Abdul Aziz mematikan lampu? Karena Tuhan hadir dan mampu hidup dalam hatinya, sehingga Ia merasa dikontrol langsung oleh Tuhan. Dengan pertanyaan yang sama, mengapa koruptor merajalela di negeri ini? Mungkin Tuhan tidak mampu dihadirkan dalam diri atau justru sengaja dibunuh oleh para oknum aparat yang koruptor. Ironis sekali, negeri yang agamis yang kehidupan beragama tumbuh subur, bahkan konon 83 % masyarakatnya muslim tapi tatanan dan prilakunya tidak islami. Indonesia masih nomer 3 terkorup sedunia, nomer 1 terkorup se-Asia Pasifik. Lantas dimanakah Tuhan? Roh Mo Yun (mantan presiden Korea Utara) bunuh diri dari ketinggian tebing karena merasa malu media memberitakan dirinya di duga korupsi, padahal masih di duga. Menteri perhubungan Korea Selatan langsung mengundurkan diri sesaat setelah terjadi kecelakaan kereta api karena merasa malu telah gagal mengatur keselamatan transportasi. Terlalu banyak koruptor di negeri ini yang tidak punya malu pada rakyatnya sendiri. Kasus KEMENTRANS baru-baru ini begitu menusuk hati. Institusi keagamaan KEMENAG (nyata-nyata bersinggungan dengan Tuhan) justru menyelewengkan Dana Abadi Umat (DAU haji). Begitu banyak kecelakaan di negeri ini namun menterinya tidak malu dan tidak segera undur diri. Budaya malu sudah tidak ada lagi di negeri ini. Alih-alih merasa malu, justru bangsa ini malu-malu-in di mata Internasional. Jangan-jangan benar anekdot Najwa Shihab ”jika di zaman ORLA korupsi sembunyi-sembunyi di bawah meja, di zaman ORBA korupsi terjadi diatas meja, era reformasi korupsi makin gila, karena tidak dibawah atau diatas meja, namun mejanya pun dikorupsi dan dibawa lari”.
Sebagai anak bangsa penulis merasa malu dengan negara Cina yang berideologi komunis namun justru lebih islami dari Indonesia. Dulu korupsi di Cina susah diberantas, tapi sejak 2003 Hu Jin Tao diangkat jadi presiden dengan singkat dan tegas dalam sambutan kepresidenannya berkata ”sediakan 100 peti mati bagi para koruptor, dan sisakan 1 untuk saya jika kalian dapati saya korupsi”. Sejak saat itu koruptor dihukum mati di Cina, dan luar biasa angka koruptor menurun drastis di Cina karena efek jera hukuman mati. Bagaimana hukuman korupsi di Indonesia? Alih-alih dihukum mati, justru ada koruptor yang penjaranya seperti hotel bintang 5, ada salonnya bahkan ada sarana karaokenya. Anehnya Gayus Tambunan justru bisa keluar nonton bulu tangkis ke Bali. Hukuman mati tidak diterapkan sehingga tidak menimbulkan efek jera. Seandainya hukuman mati diterapkan bagi para koruptor, secara pribadi penulis tidak sepakat. Karena Indonesia dengan Cina sangatlah berbeda, yang pantas untuk koruptor Indonesia bukanlah dihukum mati tapi mungkin dimutilasi, karena begitu mengguritanya white collar crime dalam klasifikasi extra ordinary crime ini.
Tidak ingatkah kita dengan deklarasi Muhammad SAW ”Demi dzat yang jiwaku ditangan-Nya, jika Fatimah putriku mencuri biarlah Muhammad yang memotong tangannya”. Bukankah deklarasi presiden Cina yang anti Tuhan (komunis) justru lebih islamis karena bersesuaian dengan deklarasi universal nabi? Mengapa negeri ini yang dasarnya pancasila yang sila pertamanya ketuhanan yang maha Esa mengutip Prof. Dr. Amien Rais, M.A justru berubah jadi keuangan yang maha kuasa, sehingga yang benar disalahkan dan yang salah dibenarkan. Posisi kekuasaan Tuhan sudah digeser dan dikuasai keuangan.
Dari atas turun ke bawah, fenomena hilangnya Tuhan dari birokrasi merambat ke generasi. Disaat menyampaikan kuliah umum ke mahasiswa, penulis iseng melontarkan angket “faktor apa saja yang paling ditakuti remaja jika melakukan free sex menurut anda?”. Dari 56 responden terlihat 1. takut hamil = 41 %. 2. takut dosa/takut laknat Tuhan/takut masuk neraka = 39 %. 3. takut terkena HIV-AIDS = 20 %. Berikutnya dengan nilai lebih kecil takut ketahuan orang tua, dan takut dikucilkan keluarga dan masyarakat. Sebuah data yang mencengangkan, generasi muda kita lebih takut terjadi hamil dari pada pada Tuhan. Sungguh iman mulai tipis, dosa mulai tiada dan Tuhan mulai enggan menyapa karena Dia sudah di nomer dua-kan (menempati prioritas nilai ke-2). Karena Tuhan nomer 2, pantaslah jika di Jawa Timur (tahun 1992) 47% remajanya pernah melakukan hubungan seks pra-nikah, di Bali (tahun 1990) 90% remajanya pernah berhubungan seks bebas.(Mahmudi, 2009 : 86). Bahkan Penelitian baru-baru ini di Jogjakarta (tahun 2003 oleh Iip Wijayanto dalam bukunya sex in the kost) menyatakan 97,05% mahasiswi di Yogyakarta sudah tidak perawan lagi.(Babun Suharta, 2011 : 2).
Ayo kita bina lagi generasi, ayo kita tata lagi birokrasi dengan menghidupkan Tuhan kembali ke dalam diri. Kita bukanlah penganut Karl Marx yang bergumam “the relegion is opium”(agama adalah candu/sesuatu yang meracuni). Kita juga bukan penganut Nietszhe yang mengigau “God is died”(Tuhan telah mati) dan mendeklarasikan kematian Tuhan karena merasa frustasi tidak menemukan Tuhan dalam pencariannya. Kita adalah umat yang meminjam terminologi Ihsan “beribadah (melakukan perbuatan apa saja) seakan-akan mampu melihat Allah, namun jika tidak mampu melihat-Nya yakinlah bahwa Dia pasti melihat segala perbuatan kita”. Dengan begitu kita tidak perlu polisi atau KPK, karena Tuhan yang mengontrol kita. Jika kita tidak sadar dari koma ini, kondisi bagsa dan generasinya akan makin parah. Mungkin kita tidak membunuh Tuhan, tapi dengan data jawaban remaja diatas Tuhan telah di nomer duakan, Tuhan telah di-marginalkan, dan jangan-jangan hal itu adalah proses untuk membunuh Tuhan secara perlahan. Astaghfirullohal Adziim...

• Penulis adalah Mahasiswa Pasca Sarjana STAIN Jember, Dai dan Perawat-Akupunturis, penulis buku “Panduan Lengkap seks Islami ditinjau dari Segi Al-Qur’an, hadis dan Medis”, dan dosen bantu di FIKES UNMUH Jember.

MENGEJAR MIMPI

KESUKSESAN = BERANI GAGAL
Oleh :

Idris Mahmudi, Amd.Kep.S.Pd.I.*
Email : idris_mahmudi@yahoo.co.id
Blog : www.tata-h5idris.blogspot.com
HP : 081336385486

Thomas Alfa Edison adalah sosok yang luar biasa. Kehebatannya adalah karena ia berhasil menemukan bola lampu yang hingga kini menyinari dunia. Satu yang terlupakan manusia bahwa penemuan itu tidaklah serta merta. Ia melakukan 999 X percobaan dan kesemuanya mengalami kegagalan, baru di research-nya yang ke 1000 ia berhasil menemukan bola lampu. Puncak kesuksesannya dibangun oleh berkali-kali kegagalan. Dalam suatu wawancara, Thomas ditanya “benarkah pak Thomas dalam penemuan lampu ini mengalami 999 X kegagalan ?”. Thomas menjawab “saya ini tidak gagal, justru saya berhasil menemukan 999 bahan yang tidak cocok dibuat lampu, baru di percobaan saya yang ke 1000 saya berhasil menemukan bahan yang benar-benar cocok dibuat lampu”.
Apa yang bisa ditangkap dari kisah ini ? ada perbedaan mendasar dari orang sukses dengan orang gagal. Orang sukses selalu berfikir positif, sedang orang gagal cenderung berfikir negatif. Semua proses berfikir itu terjadi dan melalui manajemen otak kita, oleh karena itu kesuksesan hakikatnya adalah hasil seting dari pikiran kita. Saat kita merasa kalah atau gagal, sebenarnya kita sedang dihadapkan oleh 2 pilihan yaitu, pertama menyerah oleh keadaan dan kita tetap gagal, atau yang kedua terus berusaha sampai kitalah pemenangnya. Agaknya pepatah yang mengatakan "kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda" ada benarnya. Betapa tidak, jika pada percobaan yang ke 900 Thomas menyerah oleh kegagalan itu, maka iapun tidak sampai pada kesuksesan dan gelaplah seluruh dunia hingga saat ini. Jika seseorang mengalami kegagalan dan dia berhenti, sebenarnya ia sedang memotong kesuksesannya yang tinggal satu langkah lagi. Berani gagal dan terus berusaha dengan keyakinan dan komitmen kuat sebenarnya adalah ajaran islam yang mulia "istiqomah". Bukankah Allah dalam Q.S. Al-Insyiroh ayat 5-6 menyatakan :
"Maka sesungguhnya dalam kesulitan ada kemudahan, dan dalam kesulitan ada kemudahan".
Sungguh ayat kesuksesan yang luar biasa, bahkan diulang sampai 2 kali.
Bukankah Cristoporus Colombus dalam berlayar ingin mencari Indonesia yang kaya akan rempah mengalami kegagalan karena ia terdampar di benua Amerika. Ia tidak berhasil menemukan Indonesia yang terkenal dengan "potongan syorga di dunia", ia justru menemukan Amerika. Oleh karena itu jika anda tahu Amerika yang sekarang begitu hebat berawal dari sebuah kegagalan besar. Apapun yang anda inginkan tentukan tujuannya/tentukan keinginannya secara jelas, tetapkan cara yang benar, lakukan tindakan dan jangan takut gagal, karena sesungguhnya kesuksesan itu adalah keberanian dalam menghadapi kegagalan. Salam hangat saya, dan selamat mencoba.

• Penulis adalah Dai dan Perawat-Akupunturis, penulis buku “Panduan Lengkap seks Islami ditinjau dari Segi Al-Qur’an, hadis dan Medis”, alumni IMM, guru SMK Muhammadiyah Jember dan dosen bantu di FIKES UNMUH Jember.

Sosio-Sexio-Relegius

FETISISHME
Oleh :










Idris Mahmudi, Amd.Kep.S.Pd.I.*
Email : idris_mahmudi@yahoo.co.id
Blog : www.tata-h5idris.blogspot.com
HP : 081336385486

Fetish diartikan sebagai benda, jadi fetishisme secara etimologi diartikan sebagai faham kebendaan. Fetishisme berbeda dengan materialisme. Namun secara sosiologi agama fetishisme dimaksudkan sebagai faham komunitas manusia yang mempercayai sebuah benda, menuhankannya dan menyembahnya. Istilah fetishisme pertama kali dikenalkan oleh Charles de Brosses pada tahun 1760 yang ia maksudkan sebagai agama masyarakat buta aksara yang didasarkan pada benda dan menyembah benda-benda tertentu tersebut. Dibelakang hari istilah fetishisme dielaborasi oleh E.B Taylor pada tahun 1860 menjadi Animisme. Animisme diartikan dan dimaksudkan faham yang meyakini bahwa benda-benda tertentu memiliki roh serta memiliki kekuatan magis, oleh karenanya benda-benda itu lalu dipuja dan disembah oleh manusia. (Djam’annuri, 2003 : 10-11). Dalam tinjauan filsafat agama kepercayaan animisme dikatakan sebagai agama manusia primitif. Oleh karenanya diakhir tahun 1912 Muhammadiyah dengan konsep anti TBC nya (Tahayul, Bid’ah dan Churofat) yang direpresentasikan oleh Muhammad Darwis (K.H. Ahmad Dahlan) mendobrak faham animisme/fetishisme itu untuk memerdekakan manusia dari keterkungkungan penghambaan. Mencerdaskan manusia dari kooptasi primitif menjadi rasional-modernis yaitu mengarahkan pada keyakinan, kepercayaan, tauhid atau aqidah yang lurus dan benar.
Dalam tinjauan seksologi fetishisme juga mempunyai makna yang sama namun berbeda jauh dalam aplikasinya. Bagi seksologi fetishisme dimaksudkan orang yang mendapat kepuasan seksual dengan memuja, memakai atau menggunakan sesuatu dari lawan jenisnya. Dalam makna yang lebih sempit fetishisme mirip dengan istilah transvestisisme. Maksud transvestisisme adalah orang yang mengalami kenikmatan seksual dengan menggunakan atau memakai pakaian lawan jenisnya semisal BH, ataupun celana dalam (CD) wanita. Kecenderungan pelaku transvestit adalah pria. Seorang pria akan merangsang jika melihat BH atau celana dalam yang dijemur dan ingin berfantasi seksual dengan pakaian-pakaian dalam tersebut dengan membayangkan wanita atau tubuh pemiliknya dengan perantaraan pakaian dalamnya hingga mencapai kepuasan klimaks (orgasme). Oleh karena itu, jika sering BH atau CD saat dijemur hilang, maka indikasi ada yang mengalami kelainan seksual (baik tranvestisisme atau fetishisme) disekitar situ.
Fetishisme lebih luas daripada transvetisisme. Jika transvetisisme objeknya hanya BH dan CD, namun fetishisme tidak hanya pakaian dalam itu, bisa sapu tangan, sepatu, rambut, bagian tubuh bahkan suara wanita yang dipuja/disenanginya. Oleh karena itu lebih jauh pelaku fetishisme berfantasi seksual (bermasturbasi) dengan suara wanita lewat telfon hingga mencapai kepuasan seksual (sex by phone).(Mahmudi, 2009 : 45 dan 47). Fakta fetishisme dengan sex by phone ini pernah penulis temukan pada responden penulis saat penelitian dimana responden yang berstatus mahasiswi itu menyatakan pernah ditelfon oleh orang yang tidak dikenal yang tiba-tiba berbicara dengan nada merangsang atau mendesah dan merintih-rintih layaknya orang yang sedang berhubungan seksual. Responden merasa terheran, bingung dan tidak mengerti lalu dimatikan sambungan telefonnya.
Demikianlah sekelumit istilah fetishisme yang memiliki persamaan makna, namun berbeda aplikasi dari sudut keagamaan (spiritualitas) dan dari sudut seksualitas. Namun satu yang menjadi benang merah (baik dari sudut spiritualitas dan dari sudut seksualitas) bahwa fetishisme adalah suatu abnormalitas.

• Penulis adalah Mahasiswa Pasca Sarjana STAIN Jember, Dai dan Perawat-Akupunturis, penulis buku “Panduan Lengkap seks Islami ditinjau dari Segi Al-Qur’an, hadis dan Medis”, dan dosen bantu di FIKES UNMUH Jember.

LAPORAN PENYULUH AGAMA ISLAM
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN JEMBER
BULAN JANUARI – JUNI 2011

Nama Penyuluh : Idris Mahmudi, Amd.Kep; S.Pd.I. Pendidikan Terahir : S1 Status Penyuluh : Muda
Tempat Tanggal Lahir : Jember, 8 Juni 1982. Alamat/Tempat Tinggal : Jl. Letjen Sutoyo-Kebonsari-Jember. Pekerjaan : Non-PNS.

No. Hari/Tgl/Bulan Nama&Alamat Kel. Binaan Jenis Kegiatan Materi/Judul Sumber Materi
1.
2.
3.
4. Rabo, 19 Januari
Rabo, 19 Januari
Kamis, 27 Januari
Minggu, 30 Januari Jama’ah Ibu, Perum Pondok gede-jbr
Pemuda Muhammadiyah, Sumbersari-jbr
Konseling, Jl. Letjen sutoyo-jbr
Pengajian PCM, Wuluhan-jbr Pengajian
Kajian & Diskusi
Pembinaan
Pengajian Keikhlasan & bermasyarakat
Tauhid
Jin & Kesurupan
Menjadi Muslim Kaffah Q.S. Al-Bayyinah : 5
Q.S. Al-Ikhlas, kitab Fikrul Islamiyah.
Q.S. Al-Jin : 1-10
Q.S. Al-Baqoroh : 208
1.
2.
3.
4.
5. Sabtu, 12 Februari
Jumat, 18 Februari
Sabtu, 19 Februari
Minggu, 20 Februari
Minggu, 17 Februari Pimpinan Cabang Aisiyah, Kalisat-jbr
Masjid Al-Irsyad, Jl. Karimata-jbr.
Panti Asuhan Budi Mulia, Jl. Panjaitan-jbr
Jember Against Corruption, Kaliwates-jbr
PAP Muhammadiyah, Purwoharjo-B.wangi. Pengajian
Khutbah
Pembinaan
Pelatihan
Pengajian Aqidah & Tauhid
Membaca Musibah
Menjauhi Narkoba
Kepemimpinan Islam
Islam & penemuan Kesehatan Q.S. Al-Ikhlas
Q.S. Al-Baqoroh : 155-157
Q.S. Al-Baqoroh : 219
Q.S. Al-Baqoroh : 124
Q.S. Al-Baqoroh : 172, An-Nisa’ : 56
1.
2.
3.
4. Minggu, 6 Maret
Jum’at, 18 Maret
Rabo, 23 Maret
Selasa, 29 Maret PAP Muhammadiyah, Sempu-Banyuwangi
Masjid Al-Mubarok, Jl. Bangka-jbr.
Panti Asuhan Putri Aisiyah, Sumbersari
Imawati Cabang, FKIP UNMUH jember Pengajian
Khutbah
Pembinaan
Kajian & Diskusi Islam & penemuan Kesehatan
Membaca Penciptaan allah
Menata Akhlaq
Sukses Kuliah & Organisasi Q.S. Al-Baqoroh : 172, An-Nisa’ : 56
Q.S. Al-Baqoroh : 26
Buku „Kuliah Akhlaq“ karya Dr. Yunahar Ilyas
Buku „Mencari Kawan“ karya Dale Carnegie
1.
2.
3.
4.
5. Jum’at, 22 April
Jum’at, 22 April
Sabtu, 23 April
Minggu, 24 April
Rabo, 27 April Imawati Cabang, Fisipol UNMUH Jember
Masjid At-Taqwa, Sukowono-jbr
Merpati Putih, jl. Kalimantan-UNEJ
IMM Asy-Syifa’, FIKES UNMUH jember
Pemuda Muhammadiyah, Sumbersari-jbr Kajian & Diskusi
Khutbah
Ceramah
Juri Lomba
Kajian & Diskusi Kesehatan Reproduksi Wanita
Neraka dan Penemuan Medis
Solidaritas Perguruan Silat
Lomba Pidato dan MTQ Siswa
Aqidah & Tauhid Q.S. Al-Baqoroh : 222
Q.S. An-Nisa’ : 56
Q.S. Al-Hujurot : 10
Ayat-ayat Al-Qur’an yang dilombakan
Q.S. Al-Ikhlas, kitab Fikrul Islamiyah.
1.
2.
3.
4. Rabo, 18 Mei
Rabo, 18 Mei
Rabo, 25 Mei
Rabo, 25 Mei Panti Asuhan Putri Aisiyah, Sumbersari
Pemuda Muhammadiyah, Sumbersari-jbr
Panti Asuhan Putri Aisiyah, Sumbersari
Pemuda Muhammadiyah, Sumbersari-jbr Pembinaan
Kajian & Diskusi
Pembinaan
Kajian & Diskusi Menata Akhlaq
Aqidah & Tauhid
Menata Akhlaq
Aqidah & Tauhid Buku „Kuliah Akhlaq“ karya Dr. Yunahar Ilyas
Q.S. Al-Ikhlas, kitab Fikrul Islamiyah.
Buku „Kuliah Akhlaq“ karya Dr. Yunahar Ilyas
Q.S. Al-Ikhlas, kitab Fikrul Islamiyah.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9. Rabo, 1 Juni
Jum’at, 3 Juni
Rabo, 8 Juni
Jum’at, 10 Juni
Rabo, 15 Juni
Jum’at, 17 juni
Rabo, 22 juni
Jumat, 24 Juni
Rabu, 29 Juni Panti Asuhan Putri Aisiyah, Sumbersari
Masjid al-Hidayah, Bangka-Perum Masrip
Panti Asuhan Putri Aisiyah, Sumbersari
Masjid At-Taqwa, Perum Pondok Bambu
Panti Asuhan Putri Aisiyah, Sumbersari
Masjid Baitun-Nur, Tegal Besar
Pemuda Muhammadiyah, Sumbersari-jbr
Masjid Al-Hidayah
Gedung Ahmad Zaenuri UMJ Pembinaan
Khutbah
Pembinaan
Khutbah
Pembinaan
Khutbah
Kajian & Diskusi
Khutbah
Moderator seminar Menata Akhlaq
Islam Agama Keseimbangan
Menata Akhlaq
Islam Agama Keseimbangan
Menata Akhlaq
Fitroh Beragama Islam
Aqidah & Tauhid
Fitroh Beragama Islam
Menggugat UNAS Buku „Kuliah Akhlaq“ karya Dr. Yunahar Ilyas
Q.S. Al-Qoshshosh : 77
Buku „Kuliah Akhlaq“ karya Dr. Yunahar Ilyas
Q.S. Al-Qoshshosh : 77
Buku „Kuliah Akhlaq“ karya Dr. Yunahar Ilyas
Q.S. Al-A’rof : 172
Q.S. Al-Ikhlas, kitab Fikrul Islamiyah.
Q.S. Al-A’rof : 172
Teori dan fakta UNAS.

Jember, 25 Juni 2011
Mengetahui,
Pimpinan Kelompok Binaan Penyuluh

( ) ( Idris Mahmudi, Amd.Kep; S.Pd.I. )

Catatan : Yang di-blok (dihitamkan) adalah bianaan rutin tiap Minggu dan tiap Bulan.

DIBALIK VALENTIN DAY (HAND OUT SAAT JADI PEMATERI KAJIAN REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH WULUHAN)


VALENTIN DAY, SEJARAH, DAMPAK,
DAN HIDEN AGENDA BEHIND THAT
Oleh :

Idris Mahmudi, Amd.Kep.*
Email : idris_mahmudi@yahoo.co.id
Blog : www.tata-h5idris.blogspot.com
HP : 081336385486
• Penulis adalah Dai dan Perawat-Akupunturis, penulis buku “Panduan Lengkap seks Islami ditinjau dari Segi Al-Qur’an, hadis dan Medis”, alumni IMM, seorang guru dan dosen bantu di FIKES UNMUH Jember.

(Disampaikan dalam seminar IPM, Wuluhan, Minggu, 14 Februari 2010)


A. MUQODDIMAH (PROLOG).
Kasus 1 :
Suatu hari Desi mengejutkan teman-temannya dengan setangkai mawar yang diletakkan di dadanya. Serta merta teman-temannya menyambutnya dengan senyuman sambil bertanya, “dalam rangka apa ini Desi ?”. Desi menjawab, “Tidakkah kalian tahu bahwa sekarang adalah hari Valentin, hari kasih sayang, hari dimana orang-orang merayakan dan saling memberikan ucapan selamat, hari untuk mengucapkan segala rasa cinta, romantika dan ketulusan”. Tapi Fika salah satu temannya bertanya pada Desi dengan penuh keheranan, “Apakah artinya Valentin ?” Desi menjawab, “Artinya cinta dan kasih sayang dalam bahasa latin ...?” Fika tertawa mendengar jawaban tersebut, dan berkata “Apakah kamu merayakan sesuatu yang kamu tidak mengerti artinya ?” sungguh menyedihkan sekali. Tahukah kamu bahwa Valentin adalah seorang pendeta Nasrani yang hidup pada abad ke 3 M”. Demikian kata Fika dengan nada prihatin terhadap mayoritas generasi muslimah yang mudah mengikuti apa saja yang sampai pada mereka tanpa berpikir panjang.
Kasus 2 :
Mentari cerah bersinar tepat pada hari Minggu 14 Februari 2010. jam 08.00 Siska (bukan nama sebenarnya) memasuki kelas sekolahnya untuk mengikuti acara IPM, dan serta merta Danang (bukan nama sebenarnya) menyambutnya dengan sekuntum bunga mawar yang harum dan indah. “selamat valentine sayang” begitu surprise Danang pada Siska kekasih hatinya. Dengan agak kaget Siska menerima bunga itu sambil menghadiahi ciuman mesra berkata “aduuh begitu perhatiannya engkau sayang sampai aku lupa jika sekarang hari valentine, hari untuk mengekspresikan berbagai rasa sayang yang tulus”. Keduanya kemudian duduk berdampingan dalam kelas, sambil mengikuti materi seminar (keduanya kelas 3 SMA) mereka sering berbisik dan membuat janji untuk menghabiskan malam valentine di pantai watu ulo nanti.
Dengan sepakat, keduanya berangkat ke watu ulo bersama teman-teman yang lain. Dan dari ngobrol, menuju saling meremas jari, menuju ciuman, rabaan, pelukan hingga tanpa sadar keduanya tidak berbaju lagi di hamparan pasir pantai watu ulo. Tragedi 2 anak manusia layaknya suami istri itupun terjadi.

Saya yakin ada banyak Siska dan Danang dimalam valentine baik di tingkatan SMA, Mahasiswa yang dilakukan baik di pantai, di warung remang-remang, sudut kampus yang aman dari intaian orang hingga di hotel berbintang. Saya juga yakin masih banyak Desi-Desi yang merayakan Valentin Day walau tidak memahami apa hakikatnya valentin day itu.

B. PEMBAHASAN.
1. SEJARAH VALENTIN.
Menurut Katholik of Ensiclopedia disebutkan ada 3 versi Valentin, yaitu :
Versi pertama : kisah pendeta Santo Valentino yang hidup akhir abad ke 3 M. saat itu raja yang berkuasa di Romawi adalah Claudius 2. Raja melihat bahwa pendeta Valentino sering menentang perintahnya dan ia selalu mengajak manusia untuk memeluk agama Nasrani. Kemudian raja menangkapnya dan Valentino dihukum mati pada 14 Februari 270 M. oleh umat Nasrani ia menjadi Martir (dianggap mati Syahid dalam versi Islam). Maka agar umat Nasrani tidak lupa dirayakanlah hari itu sebagai hari Valentin. (merupakan versi terkenal dan terkuat).
Versi ke-2 : Raja Claudius 2 melihat bahwa para bujangan semangat perangnya lebih hebat daripada yang telah menikah. Maka raja mengeluarkan perintah untuk melarang pernikahan. Tapi Pendeta Santo Valentino menentang perintah ini dan tetap melakukan pernikahan secara sembunyi-sembunyi di gereja. Akhirnya ia ditangkap dan dipenjarakan. Di penjara dia berkenalan dengan putri seorang penjaga penjara yang terserang penyakit. Dia mengobatinya hingga sembuh dan Valentino jatuh hati padanya. Sesaat sebelum dihukum mati, ia mengirim sebuah kartu untuk putri itu yang bertuliskan “Dari yang tulus cintanya, Valentino”. Hal ini terjadi setelah putri tersebut memeluk agama Nasrani bersama 46 kerabatnya.
Versi ke-3 : saat agama Nasrani tersebar ke Eropa, di salah satu desa itu terdapat sebuah tradisi yang unik, dimana para pemuda desa selalu berkumpul pada pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama para gadis desa dan memasukkannya ke dalam kotak. Setiap pemuda mengambil nama gadis-gadis itu, dan yang namanya keluar menjadi kekasihnya sepanjang tahun itu. Mereka juga menuliskan kartu tanda cinta yang bertuliskan “Dengan nama Tuhan ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini”. Konon, karena sulitnya menghapus tradisi ini, maka para pendeta mengganti kalimat “dengan nama tuhan ibu” menjadi “Dengan nama pendeta Valentino” agar mengikat para pemuda dengan agama Nasrani dan mengingat perjuangan Santo Valentino.

2. HAKIKAT DAN FAKTA TENTANG VALENTIN.
Melihat dari versi sejarah diatas, valentin adalah untuk memperingati peristiwa martirnya pendeta Santo Valentino. Hari itu posisinya sederajat dengan hari raya keagamaan bagi agama Nasrani.
Memang, substansi ajaran agama Nasrani / Kristen adalah ajaran cinta kasih. Hal ini tampak dari ajaran yang termaktub dalam injil “jika engkau ditampar pipi kirimu, maka berikanlah pipi kananmu”, cuman pertanyaannya, apakah hari ini masih ada pendeta yang mau “dikamplengi”? jadi sekali lagi, Valentin bukan berarti kasih sayang, tapi kasih sayang itu diadopsi dari substansi ajaran Nasrani yang termaktub di Injil itu. Yang ironis dalam prolog Desi diatas, banyak generasi islam yang menganggap valentin berarti kasih sayang, lantas merayakannya sebagai ekspresi hari kasih sayang.
Ketika dilakukan polling kecil-kecilan di SMK Muhammadiyah Jember dari 15 orang, ternyata didapatkan fakta berkaitan valentin, 86,7 % mereka menyatakan sebagai hari kasih sayang, namun hal yang positif ternyata 86,7 % dari mereka juga tidak merayakannya. Diantara mereka yang merayakan valentin bentuknya adalah 6,7 % mengekspresikan dengan berciuman, 26,7 % mengekspresikan dengan memberi hadiah cokelat.

3. DAMPAK VALENTIN.
Mayoritas yang merayakan valentin adalah anak-anak muda setingkat SMA dan Mahasiswa, dan mayoritas pula yang merayakan adalah mereka yang sudah punya pasangan / pacar. Ternyata mayoritas pula ekspresi bentuk perayaan valentin dikalangan mereka adalah memberikan hadiah, berkencan, saling berciuman hingga berhubungan seks, bahkan sering mereka pesta seks bersama. Selain dalam islam diharamkan dan dosa bagi yang melakukannya, juga berdampak bahaya bagi pelakunya tatkala mengekspresikan dengan ber-making love. Dampak itu adalah terjangkitnya PMS (Penyakit Menular Seksual).
PMS adalah jenis penyakit yang menyerang pria atau wanita yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menular, salah satunya melalui prilaku hubungan seksual. Resiko tinggi yang terkena PMS adalah mereka yang melakukan seks bebas atau yang berganti-ganti pasangan seks. Istilah lain medisnya dari PMS adalah Veneral Disease (VD) atau Veneral Infection Disease (VID). Veneral berasal dari kata Venus nama planet yang sinarnya cukup terang dan indah yang oleh masyarakat Romawi kuno sering ditafsirkan sebagai penjelmaan dewa yaitu dewi cinta. Dalam ilmu medis, khususnya Obstetric of Ginecology Venus dijadikan nama bagian orgam intim wanita yang terletak pas diatas kemaluan yang menonjol yang biasanya ditumbuhi rambut kemaluan (pubis) dengan istilah MonsVeneris. Maksudnya, veneral disease adalah jenis penyakit yang terjadi dari sesuatu yang muncul dekat-dekat dari venus atau monsveneris tersebut, dan satu-satunya yang memungkinkan adalah adanya kontak seksual. Jadi VD / VID secara etimologi adalah penyakit dari kontak seksual. Akibat dari PMS / VD disamping sangat menular pada orang lain terutama pasangan seksnya juga sangat berbahaya. Reaksinya mulai dari gatal-gatal di bagian kelamin atau kulit, luka lecet, saat kencing terasa sakit atau panas, muncul kutil (seperti jengger ayam), kencing nanah, hingga terjadi kematian tergantung fase penyakit dan jenis penyakit VD yang menyerangnya.
Macam dan Jenis PMS adalah :
Diantara jenis penyakit seksual adalah :
1. Ghonore (GO).
2. Sifilis.
3. AIDS.
4. Infeksi Genital Nonspesifik (IGN-s).
5. Trikomoniasis.
6. Vaginosis Bakterial (VB).
7. Candidosis Vaginalis.
8. Herpes Simplek.
9. Condiloma Acuminata.
10. Ulcus Molle.
11. Limfogranuloma Venerum.
Ke-11 penyakit itu yang siap di dunia ini menyerang manusia / remaja yang merayakan valentin day sebagai konsekuensi dari prilaku free sex.
Sifilis disebabkan oleh bakteri Triponema Pallidum, jika terkena maka penderita akan terjadi luka di bagian kelamin yang sakitnya sangat luar biasa. Sering disebut sebagai “raja singa”. Umumnya akan nampak dalam waktu 10-90 hari setelah hubungan seksual.
Ghonore (GO) disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhoeae. Jika mengenai maka penderita akan muncul luka, nyeri hebat hingga kencing keluar nanah. Pada wanita penyakit itu akan muncul 5-20 hari pasca hubungan seksual. Candidosis Vaginalis disebabkan oleh jamur Candida Albican yang hidup di dalam vagina wanita. Ia normal dan bersifat Apathogen (tidak berbahaya), tapi pada kondisi tertentu menjadi Pathogen (berbahaya) dan akan menular saat kontak seksual. Selain lewat kontak seksual, penyakit ini juga dipicu oleh pemakaian pil KB, pemakaian obat antibiotik tanpa resep, pemakaian celana jeans yang ketat atau celana dalam yang terlalu ketat dan berbahan nilon yang tidak menyerap keringat, sehingga vagina semakin lembab dan mempermudah tumbuh candida. Gejalanya : gatal-gatal, keluar cairan kental, dari putih, kuning hingga bernanah. Pada pria saat kencing terasa panas seperti terbakar.
Diantara 11 penyakit itu yang sangat terkenal dewasa ini dan sangat menakutkan hingga menyebabkan kematian adalah AIDS, yang disebabkan oleh virus HIV. penyakit maut ini yang hingga kini masih belum ada obatnya masuk ke Indonesia pada 5 April 1987 diketemukan di Bali lewat turis asal Belanda. Tentu itu menular melalui free sex turis dengan PSK bali. Data DEPKES RI pada Januari 2000 ada 1080 kasus yang terserang penyakit ini dengan rincian 794 kasus HIV + (Carier), dan 286 kasus AIDS. Tentu masih banyak lagi beberapa penyakit PMS yang tidak kalah bahaya dan dampaknya yang mungkin audience bisa mengetahui lebih jauh lewat buku kedokteran atau berkonsultasi langsung dengan penulis.

4. FATWA ULAMA DALAM TINJAUAN ISLAM.
Pertama, dalam islam tidak ada hal itu dan tidak mengenal tradisi valentin.
Ke-2, jika merayakan / memperingati berarti ikut membenarkan akan kemaksiatan.
Ke-3, Jika merayakan berarti “Tasyabbuh”, dan Tasyabbuh diharamkan dalam islam, sebagaimana hadis nabi SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi :
“Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari golongan kaum tersebut”.
Ke-4, Valentin adalah Bi’dah, dan Bid’ah adalah haram.
Ke-5, merayakan valentin merupakan kemubadziran, dan mubadzir dilarang karena merupakan prilaku syetan.

C. PENUTUP (EPILOG).
Satu hal yang pasti dan patut kita berhati-hati adalah mungkin saja budaya valentin merupakan salah satu cara barat untuk menghancurkan generasi muslim. Ada agenda terselubung dibalik pesta valentin (hiden agenda). Untuk memerangi islam secara langsung tidaklah mungkin, karena penjajahan telah dihapuskan diatas dunia. Tapi penjajahan terselubung masih ada yakni melalui “Ghozwul Fikri” (perang pemikiran) salah satunya melalui infiltrasi budaya westernisasi (Taghribiyyah) berupa valentin dll. Berkaitan dengan ghozwul fikri, agaknya sangat benar thesisnya Samuel Huntington dalam “The Class Of civilization”. Dengan westernisasi generasi islam akan tanpa sadar meninggalkan ajaran islam agamanya sendiri dan beralih menjadi pengikut agama lain (Nasrani). Mereka tidak sadar karena prosesnya begitu halus, yakni dalam tahapan :
1. Tazyin (memandang indah sesuatu).
2. Tasyabbuh (menirunya).
3. Tasykik (meragu akan ajarannya sendiri).
4. Tarkik (meninggalkan ajarannya sendiri).
5. Tadhlil (menyesatkan yang lain).
Selain itu, generasi muda yang terbuai budaya valentin akan terbelenggu dalam hedonisme, sehingga tidak produktif, tidak mampu memahami hakikat masalah sebenarnya yang lebih besar termasuk masalah agama dan bangsanya, dan tidak mampu menatap masa depan yang lebih cerah.
Betapa tidak, dengan bervalentin hakikatnya generasi muda telah terjajah secara pemikiran, terlena sehingga memudahkan agama lain dan bangsa lain mengacak-ngacak agama dan bangsanya.
Mau bukti ? jika disodorkan masalah pada remaja, valentin atau memikirkan bangsa ? mayoritas remaja lebih suka dengan valentin dari pada masa depan bangsa. Wajar kalau secara fisik kita merdeka, tapi secara pemikiran, ekonomi, budaya, bahkan secara militer kita masih terjajah. Jika anda tahu, 10 – 20 tahun kedepan andalah penggati kepemimpinan bangsa ini. Andalah ulama-ulamanya. Mau jadi apa islam dan bangsa ini bisa terlihat dari sikap dan prilaku anda hari ini.



REFERENSI :

1. Kapita selecta kedokteran, media ausculapius, Jakarta.
2. Pendidikan seksual oleh Ajen Dianawati.
3. Panduan Lengkap seks Islami ditinjau dari Segi Al-Qur’an, hadis dan Medis, , oleh Idris Mahmudi, Amd.Kep;S.Pd.I.
4. Majalah Sabili.

AKSELERASI PENDIDIKAN, MUNGKINKAH ? (TERMUAT DI MAJALAH MEETING POINT)

AKSELERASI PENDIDIKAN MEMANGKAS UANG DAN WAKTU
Oleh :

Idris Mahmudi, Amd.Kep.S.Pd.I.*
Email : idris_mahmudi@yahoo.co.id
Blog : www.tata-h5idris.blogspot.com
HP : 081336385486

Setiap sesuatu yang muncul selalu ada yang pro dan kontra, pasti ada efek positif dan negatifnya. Itupun yang terjadi dengan model pembelajaran akselerasi dalam dunia pendidikan akhir-akhir ini. Terlepas dari pro dan kontra, demi sebuah perkembangan dan kemajuan penulis menganggap bahwa akselerasi pendidikan ibarat pesawat supersonik yang kecepatannya melebihi kecepatan suaranya, atau ibarat kereta super cepat Nozomi di jepang. Jika memang ada positifnya mengapa takut dan mengapa tidak kita coba sebagai solusi alternatif bagi yang memang mebutuhkan. Bukankah pendidikan adalah belajar, dan belajar terefektif adalah bagi mereka yang mau mencoba serta berusaha melakukannya ? Kesuksesan hidup ini adalah bagi mereka yang selalu mau mencoba.
Pengertian.
Pengertian acceleration yang diberikan oleh Pressey (1949) adalah suatu kemajuan yang diperoleh dalam program pengajaran, pada waktu yang lebih cepat atau usia yang lebih muda daripada yang konvensional (Hawadi, Reni Akbar, DR—2004).
Esensi dari program akselerasi pendidikan adalah memberikan pelayanan kepada siswa yang mempunyai bakat istimewa dan kecerdasan luar biasa untuk mengikuti percepatan dalam menempuh pendidikannya. Untuk tingkat pendidikan dasar, siswa yang mempunyai bakat istimewa dan kecerdasan luar biasa dapat menempuh pendidikannya selama 5 tahun, sedangkan untuk tingkat menengah SLTP dan SLTU siswa dapat menempuh pendidikannya selama 2 tahun.
Secara konseptual, program akselerasi ini cukup bagus relevansinya dalam pengembangan bakat dan kecerdasan anak, yaitu memberikan perhatian yang lebih kepada anak didik yang memiliki bakat istimewa dan kecerdasan yang luar biasa, sehingga mereka bisa mengembangkan ilmu pengetahuannya secara luas.
Sebenarnya program akselerasi secara tidak sadar telah dilakukan oleh para ibu dan hampir setiap orang tua sekarang dalam mendidik anak. Contoh, dulu orang mengajari anaknya berjalan dengan cara menatahnya. Tetapi sekarang orang membelikan anaknya kereta bayi (baby walker) untuk mengajari anaknya berjalan, dengan begitu ia mampu belajar berjalan lebih cepat dan aman. Contoh lain, sekarang orang mengajarkan anak naik sepeda, dengan membelikannya sepeda kecil, yang ada dua roda bantu di belakangnya, pada usia Balita. Sehingga pada usia TK atau awal sekolah dasar anak sudah lancar naik sepeda.
Secara eksplisit islam mengajarkan “Berkatalah dan ajarilah anak-anakmu sesuai kadar ukurannya”(Al-Hadis). Corak anak sangatlah beragam, kemampuan anak juga sangat berbeda, anak yang mengalami hambatan kecerdasan tentu susah disandingkan dengan anak yang mengalami keistimewaan kecerdasan. Begitu pula sebaliknya. Jika anak dengan kecerdasan istimewa dipaksa dalam satu kelas dengan mereka yang kurang mampu, anak tersebut akan bosan, perkembangannya terhambat dan bahkan merampas laju perkembangan serta kecerdasan anak. Maka kelas akselerasi merupakan salah satu solusinya. Nabi juga bersabda :
من كان يومه خير من أمسه فهو رابح
“Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia beruntung”.
Lanjutan hadis diatas dikatakan bahwa siapa yang hari ini sama dengan kemarin ia rugi, apalagi jika kemarin justru lebih baik dari hari ini, dia termasuk orang yang celaka. Dari hadis ini, tampaknya islam pun bersepakat dengan akselerasi dalam dunia pendidikan, karena memberikan ruang bagi mereka yang lebih mampu untuk menjadi lebih baik lagi. Bahkan akselerasi ini seakan senada dengan semangat Al-Qur’an “Fastabiqul Khoirot” (berlomba-lomba dalam mencapai keterbaikan).
Zaman selalu berkembang cepat, maka kondisi pun juga dinamis. Oleh karena itu zaman dulu dengan sekarang sangatlah berbeda. Jika kita tilik pendidikan yang ada di Indonesia sekarang ini masih konvensional, ia masih kaku dan terikat oleh jenjang, mari kita lihat :


Tingkat Pendidikan
Play Group = 2 tahun.
SD = 6 Tahun.
SMP = 3 tahun.
SMA = 3 tahun.
S1 = 4 tahun.
S2 = 2 tahun.
S3 = 3 tahun
Alangkah lamanya sistem pendidikan yang dibakukan di negeri kita ini. Berapa lama waktu yang kita butuhkan dalam menempuh pendidikan secara formal ? Cina yang sedang tumbuh pesat, termasuk bidang pendidikannya giat melaksanakan akselerasi, karena itu hingga Saat ini, paling sedikit 673 mahasiswa usia dini telah diwisuda sebagai sarjana di negeri tirai bambu itu, yang paling muda berusia 11 tahun. Anda lihat kembali tabel diatas, jika seorang anak usia 3 tahun sudah masuk play group, maka di usia 26 tahun dia sudah menyandang Doktor, itupun jika tidak terhambat faktor biaya. Mengacu buletin ini edisi pekan lalu, biaya pendidikan ternyata cukup mahal, SD sampai 15 juta, SMP sampai 30 juta, SMA sampai 70 juta dan kuliah level S1 sampai 150 jutaan. Jika kita berkaca dengan Cina yang sekarang bersama India mulai menjadi macan Asia, usia 11 tahun sudah sarjana, maka di usia 16 tahun sudah menyandang Doktor. Dari sudut waktu ada 10 tahun waktu yang terpangkas, dan dengan 10 tahun waktu itu cukup banyak pula uang yang bisa dihemat serta digunakan untuk keperluan lain yang menunjang kehidupan. Oleh karena itu, akselerasi pendidikan yang menjadi tema tulisan ini layak untuk direnungkan kembali.
Analisa Dampak
Berbicara dampak tentu ada nilai positif dan negatifnya. Nilai positif dari akselerasi pendidkan banyak sekali yang salah satunya menjadi pemaparan diatas, dan penulis tidak akan mengulasnya lagi. Karena bagi penulis untuk sebuah kemajuan fokus orientasi kita adalah pada hal yang positif saja, yang negatif kita kesampingkan bahkan kita buang dengan cara menutup dengan kelebihan lainnya. Diantara aspek negatif akselerasi pendidikan adalah sisi psikologis dan emosional anak. Sesuai teori taksonomi Bloom, Bloom mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah mengembangkan tiga kemampuan dasar, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga aspek tersebut merupakan sebuah entitas integral yang tidak dapat dipisah-pisahkan dan berdiri sendiri. Antara aspek yang satu dengan aspek lainnya saling berkaitan. Dengan demikian, keberhasilan pendidikan hanya akan dapat tercapai manakala ketiga aspek tersebut dapat diaplikasikan oleh guru secara seimbang dalam proses belajar mengajar.
Dalam kelas akselerasi seakan nilai kognitifnya saja yang menonjol. Sebenarnya tidaklah demikian, ketiga aspek Bloom diatas (kognitif, Afektif, dan Psikomotoriknya) juga tergarap, semuanya di drill kan pada anak. Kalaupun benar sekolah akselerasi hanya di tataran kognitif saja, maka tugas kitalah sebagai penyempurna yaitu dengan mem-plot pendidikan akhlaqul karimah dan live sklills sebagai integralistik afektif dan psikomotornya. Inilah yang penulis katakan sebagai fokus orientasi pada sisi positifnya dan sisi negatifnya kita tutup dengan memberikan aspek tambahan lainnya yang dinilai kurang. Dengan bahasa singkat penulis menawarkan 2 solusi :
1. kelas akselerasi adalah siswa pilihan dengan kecerdasan potensial masing-masing bidangnya yang ditentukan dengan ukuran tertentu.
2. Perlu adanya kerja keras untuk mengajar aspek afektif dan psikomotornya sebagai penyeimbang kognitif anak.
Bukankah Nabi Muhammad SAW sendiri diutus untuk menyempurnakan aspek afektif manusia “sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq”. Oleh karena itu, akselerasi pendidikan, siapa takut….

• Penulis adalah Dai dan Perawat-Akupunturis, penulis buku “Panduan Lengkap seks Islami ditinjau dari Segi Al-Qur’an, hadis dan Medis”, alumni IMM, seorang guru SMK Muhammadiyah dan dosen bantu di FIKES UNMUH Jember.

MOTIVASI SUKSES (TERMUAT DI MAJALAH MEETING POINT)

KESUKSESAN = BERANI GAGAL
Oleh :

Idris Mahmudi, Amd.Kep.S.Pd.I.*
Email : idris_mahmudi@yahoo.co.id
Blog : www.tata-h5idris.blogspot.com
HP : 081336385486

Thomas Alfa Edison adalah sosok yang luar biasa. Kehebatannya adalah karena ia berhasil menemukan bola lampu yang hingga kini menyinari dunia. Satu yang terlupakan manusia bahwa penemuan itu tidaklah serta merta. Ia melakukan 999 X percobaan dan kesemuanya mengalami kegagalan, baru di research-nya yang ke 1000 ia berhasil menemukan bola lampu. Puncak kesuksesannya dibangun oleh berkali-kali kegagalan. Dalam suatu wawancara, Thomas ditanya “benarkah pak Thomas dalam penemuan lampu ini mengalami 999 X kegagalan ?”. Thomas menjawab “saya ini tidak gagal, justru saya berhasil menemukan 999 bahan yang tidak cocok dibuat lampu, baru di percobaan saya yang ke 1000 saya berhasil menemukan bahan yang benar-benar cocok dibuat lampu”.
Apa yang bisa ditangkap dari kisah ini ? ada perbedaan mendasar dari orang sukses dengan orang gagal. Orang sukses selalu berfikir positif, sedang orang gagal cenderung berfikir negatif. Semua proses berfikir itu terjadi dan melalui manajemen otak kita, oleh karena itu kesuksesan hakikatnya adalah hasil seting dari pikiran kita. Saat kita merasa kalah atau gagal, sebenarnya kita sedang dihadapkan oleh 2 pilihan yaitu, pertama menyerah oleh keadaan dan kita tetap gagal, atau yang kedua terus berusaha sampai kitalah pemenangnya. Agaknya pepatah yang mengatakan "kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda" ada benarnya. Betapa tidak, jika pada percobaan yang ke 900 Thomas menyerah oleh kegagalan itu, maka iapun tidak sampai pada kesuksesan dan gelaplah seluruh dunia hingga saat ini. Jika seseorang mengalami kegagalan dan dia berhenti, sebenarnya ia sedang memotong kesuksesannya yang tinggal satu langkah lagi. Berani gagal dan terus berusaha dengan keyakinan dan komitmen kuat sebenarnya adalah ajaran islam yang mulia "istiqomah". Bukankah Allah dalam Q.S. Al-Insyiroh ayat 5-6 menyatakan :
"Maka sesungguhnya dalam kesulitan ada kemudahan, dan dalam kesulitan ada kemudahan".
Sungguh ayat kesuksesan yang luar biasa, bahkan diulang sampai 2 kali.
Bukankah Cristoporus Colombus dalam berlayar ingin mencari Indonesia yang kaya akan rempah mengalami kegagalan karena ia terdampar di benua Amerika. Ia tidak berhasil menemukan Indonesia yang terkenal dengan "potongan syorga di dunia", ia justru menemukan Amerika. Oleh karena itu jika anda tahu Amerika yang sekarang begitu hebat berawal dari sebuah kegagalan besar. Apapun yang anda inginkan tentukan tujuannya/tentukan keinginannya secara jelas, tetapkan cara yang benar, lakukan tindakan dan jangan takut gagal, karena sesungguhnya kesuksesan itu adalah keberanian dalam menghadapi kegagalan. Salam hangat saya, dan selamat mencoba.

• Penulis adalah Dai dan Perawat-Akupunturis, penulis buku “Panduan Lengkap seks Islami ditinjau dari Segi Al-Qur’an, hadis dan Medis”, alumni IMM, guru SMK Muhammadiyah Jember dan dosen bantu di FIKES UNMUH Jember.

MATERI DAKWAH

DAKWAH TUGAS MULIA MUSLIM
Oleh :










Idris Mahmudi, Amd.Kep.S.Pd.I.*
Email : idris_mahmudi@yahoo.co.id
Blog : www.tata-h5idris.blogspot.com
HP : 081336385486

Dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah SWT sesuai dengan garis aqidah, syari’at, dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata kerja da’a - yad’u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan. Kata dakwah sering dirangkaikan dengan kata “Ilmu” dan kata “Islam”, sehingga menjadi “Ilmu dakwah” dan Ilmu Islam atau ad-dakwah al-Islamiyah. Orang yang menyampaikan dakwah disebut “Da’i”. Sedangkan yang menjadi objek dakwah disebut “Mad’u”. Setiap Muslim yang menjalankan fungsi dakwah Islam adalah “Da’i”.
Tugas seorang da’i merupakan tugas utama para rasul AS. Dan kedudukananya pun satu tingkat di bawah kedudukan para rasul, yang tak lain merupakan kedudukan paling mulia dan paling agung. Yang demikian itu, karena misi dan tujuan mereka adalah menegakkan kalimatullah (agama Allah) di atas bumi, di mana hal itu akan membawa umat manusia pada ketentraman dan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Dakwah merupakan salah satu penentu tercapainya kebahagian di dunia dan di akhirat. Adapun unsur-unsur penting pendukung dakwah adalah: ilmu yang bermanfaat, amal salih, maksud dan tujuan yang lurus, pemahaman yang benar, penguasaan agama yang matang, pengenalan yang baik terhadap kondisi objek dan sasaran dakwah, ketegaran dan keberanian dalam membela kebenaran, dan kemampuan beradu argumentasi dengan cara yang paling baik.
Nabi Muhamad SAW mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan, dan perbuatan. Dimulai dari istrinya, keluarganya, dan teman-teman karibnya hingga raja-raja yang berkuasa pada saat itu. Di antara raja-raja yang mendapat surat atau risalah Nabi SAW adalah kaisar Heraklius dari Byzantium, Mukaukis dari Mesir, Kisra dari Persia, dan Raja Najasyi dari Habasyah (Ethiopia).
Contoh Surat dakwah nabi pada raja Heraclius :



Contoh Surat dakwah nabi pada raja Najasyi :


Jenis-Jenis Dakwah
1. Dakwah Fardiah.
2. Dakwah Ammah.
3. Dakwah bil-Lisan.
4. Dakwah bil-Haal.
5. Dakwah bit-Tadwin. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya tinta para ulama adalah lebih baik dari darahnya para syuhada”.
6. Dakwah bil Hikmah.
Dasar-dasar Dakwah
1. Q.S. Ali Imron : 104 dan 110. Q.S. An-Nahl : 125. dll.
2. Hadis nabi tentang wajibnya menyampaikan kebenaran, hadis nabi tentang mencegah kemungkaran. Dll.
Sifat dai harus seperti sifat nabi yaitu FAST (Fatonah = cerdas, Amanah = bisa dipercaya, Siddiq = Jujur, Tabligh = Menyampaikan). Ucapan dai juga harus sesuai dengan prilakunya, karena jika tidak sesuai akan dilaknat oleh Al-Qur’an (ata’murunan nasa… dan kaburo maqtan…).
Kemungkinan watak dai :
1. Berdakwah tidak didengar – dihancurkan sekalian objek dakwahnya, contoh fenomena bom bali.
2. Berdakwah tidak didengar – ditinggalkan, contoh : nabi Yunus AS.
3. Berdakwah tidak didengar – berhenti dakwah dan membiarkan, yang penting dirinya sudah baik, fenomena yang paling sering. Namun takutnya diancam bencana atau adzab Allah secara generalisir.
4. Berdakwah terus-menerus tanpa mengenal waktu, contoh : nabi Nuh AS, Nabi Muhammad SAW. (dikutib dari ceramah H. Abdul Basith, M.A. PWM JATIM saat pengajian ahad pagi di kantor PDM Jember).
Pedang-pedang yang menemani dakwah rosululloh SAW :



Dalam berdakwah seorang dai harus ikhlas, yaitu hanya mengharap pahala dari Allah (Ajrun minallloh), bukan mengharap imbalan dari manusia (Ujroh minan naas). Namun jika sudah betul-betul ikhlas (semata-mata Ajrun minalloh) ternyata mendapat sesuatu (Ujroh minan naas) maka dakwahnya tidaklah sia-sia dimata Allah. Ujroh minan naas itu merupakan efek samping saja yang telah direzekikan oleh Allah pada dai sebagai balasan jangka pendek di dunia ini sebelum balasan Ajrun Minalloh yang sebenarnya. (dikutib dari ceramah Prof. Dr. Dien Syamsudin, M.A. saat tabligh akbar di gedung Ahmad zaenuri UNMUH Jember).
Oleh karena itu dalam bahasa simple karakter dai bisa dibagi 3 :
1. Dai Ilaiyya. Menyeru untuk ketenaran dirinya sendiri.
2. Dai Ilaina. Menyeru untuk kebesaran golongannya sendiri.
3. Dai Ilalloh. Menyeru dari, untuk dan hanya bertujuan kepada Allaoh.

Tugas dakwah itu ada di pundak kita masing-masing, karena itu adalah kewajiban sebagaimana kewajiban yang lainnya.

• Penulis adalah Mahasiswa Pasca Sarjana STAIN Jember, Dai dan Perawat-Akupunturis, penulis buku “Panduan Lengkap seks Islami ditinjau dari Segi Al-Qur’an, hadis dan Medis”, dan dosen bantu di FIKES UNMUH Jember.

RENUNGAN TAHUN BARU ISLAM

MOMENTUM TAHUN BARU 1433 H
MENEGUHKAN KEMBALI IDENTITAS MUSLIM
SEBAGAI UPAYA PENCERAHAN PERADABAN

Oleh :










Idris Mahmudi, Amd.Kep.S.Pd.I.*
Email : idris_mahmudi@yahoo.co.id
Blog : www.tata-h5idris.blogspot.com
HP : 081336385486

  •  ••                     
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”.

Ayat ini sering kita dengar bahkan sangat kita pahami terutama bagi anggota organisasi Muhammadiyah. Disaat konferensi Internasional Robithoh Alam Islami di Mesir, SEKJEN Robithoh Alam Islami dalam sambutan pembukanya mengutip ayat diatas dan menerjemahkan dengan terjemahan diatas. Langsung diinterupsi oleh seorang Profesor Doktor (Prof. Dr.) “apa Syekh tidak salah mengartikan ayat itu dengan Kamu(umat muslim) adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia”,karena setahu saya saat ini umat islam di seluruh penjuru dunia mayoritas menjadi umat terbelakang, miskin, bodoh, anarkis dan tertinggal. Inikah umat terbaik ?”. sang SEKJEN terdiam sejenak, kaget dan berpikir lama yang membuat audience gaduh, lalu menjawab “saat ini umat islam sedang diuji”. Prof. Dr. Itu mendebat “jika sedang diuji kapankah lulusnya ? mulai saya kecil hingga saat ini beruban (seusia saya 70 tahun) umat islam tetap terbelakang, kok ujian terus, kapan lulusnya ?”.
Muqoddimah ini sebagai prolog dalam pengajian dan pengkajian ilmiah ini agar kita terbangun dari tidur panjang, atau kepingsanan setelah serangan telak barat dalam Ghozwul Fikri ke tubuh seluruh umat islam sedunia. Samuel Hungtinton dalam The Clash of Civillization menyatakan “di era depan (dia mengungkapkan disaat sekitar tahun 80 an) akan terjadi benturan peradaban yaitu peradaban timur dan barat (Islam dan Non-Islam/Kristen) dan musuh terberat di timur adalah Islam”. Benturan dengan perang militer tidak mungkin karena sejak 1945 sudah diikrarkan bahwa segala macam penjajahan di atas dunia harus dihapuskan (mengutip UUD RI 1945), namun bukan berarti Indonesia (lebih luas umat Islam seluruh dunia) betul-betul telah merdeka. Justru sejak 1924 itulah awal kehancuran umat islam (ditandai dengan runtuhnya Khilafah Turki Usmani) dan disaat itulah penjajahan gaya baru mulai dikembangkan yang sampai sekarang sangat efektif, Ghozwul Fikri.
Ghozwul Fikri = perang pemikiran yang darinya terlahir banyak bentuk penjajahan baru : penjajahan budaya, penjajahan politik, penjajahan ekonomi, penjajahan akhlaq sampai penjajahan iman/keyakinan keagamaan dalam bentuk penyakit sipilis (bukan sifilis penyakit kelamin, tapi Sekulerisme, Pluralisme, dan Liberalisme). Mayoritas generasi Umat muslim lupa dengan budayanya sendiri, lupa dengan identitas muslimnya karena tanpa sadar telah terjajah oleh budaya barat. Tanpa sadar justru mempropagandakan peradaban barat. Ghozwul fikri membuat sebagian umat islam justru mempropagandakan pemikiran barat yang meracuni faham agama islam sendiri. Umat islam tidak bangga dengan khazanah muslimnya justru membanggakan diri jika sudah terbaratkan dari semua sisi. Nampaknya fenomena westernisasi / taghribiyyah = membaratkan (lebih ekstrim mengkristenkan) umat islam mulai nyata pada generasi islam saat ini. Mari kami bantu dengan pertanyaan ringan : “mengapa di gereja selalu ada palang salib ?” sangat banyak yang bisa menjawab, bahwa hal itu sebagai simbol yesus sebagai tuhan saat proses penyaliban. “mengapa diatas masjid selalu ada logo bintang yang dibingkai dalam setengah lingkaran?” sangat sedikit yang bisa menjawab, padahal itu bagian dari jati diri zaman keemasan peradaban islam. Setengah lingkaran itu adalah lambang bulan sabit, yang melambang bulan baru (qomariyah/kalender hijriyah) dan saat bulan terlihat, pasti bintang juga terlihat sebagai tanda terangnya angkasa. Bulan sabit adalah bulan baru yang sangat penting karena bagi Islam itu terkait dengan ritual ibadah. Coba tanyakan setelah bulan Januari bulan apa ? semua pasti bisa menjawab Februari bahkan sampai Desember hafal. Coba ganti dengan bulan islam / hijriyah, setelah Sofar apa ? Inilah mengapa umat islam tertinggal dan terbelakang, ia lupa dengan identitasnya dan justru bangga dengan identitas asing. Padahal jika anda tahu apa makna dibalik bulan-bulan itu :

Nama Bulan Lama Hari Asal usul nama bulan
Januari
31
Janus (Dewa permulaan dan akhir bangsa Romawi)

Februari
28/29
Februus (Dewa kematian dan pemurnian Romawi, yang juga menjadi dewa bangsa Etruskan). Bulan ini menjadi bulan perayaan ritual pemurnian di Romawi yang dirayakan setiap tanggal 15 bulan ini.
Maret
31 Mars (Dewa perang Romawi)

April
30
bahasa Latin:aperire yang artinya membuka. Bulan April (Aprilis) dalam kalender Romawi merupakan penghormatan untuk dewi Venus. Kata April diambil dari nama Venus dalam bahasa Yunani yaitu Aphrodite (Aphros).
Mei
31 Maia Maiestas (Dewi Romawi)

Juni
30 Juno (Dewi Romawi, istri Jupiter (mitologi)

Juli
31 Julius Caesar (diktator Romawi) (bulan ini sebelumnya disebut Quintilis, bulan ke-5 kalender Romawi)
Agustus
Augustus (Kaisar Romawi pertama) (bulan ini sebelumnya disebut Sextilis, bulan ke-6 kalender Romawi)
September
30 Septem (bahasa Latin untuk tujuh, bulan ke-7 kalender Romawi)
Oktober
31 Octo (bahasa Latin untuk delapan, bulan ke-8 kalender Romawi)
November
30 Novem (bahasa Latin untuk sembilan, bulan ke-9 kalender Romawi)
Desember
31 Decem (bahasa Latin untuk sepuluh, bulan ke-10 kalender Romawi)
Total 365/366

Ternyata makna bulan itu mengandung aqidah politheisme yang diinjeksikan ke dunia sebagai hegemoni peradaban dan budaya. Sementara kita lupa dengan bulan sendiri yang mulia. Umat islam ternyata mau dan tidak sadar diakali barat. Islam memegang emas, namun layaknya anak kecil mau ditukar dengan coklat oleh barat, sehingga barat yang maju dan islam tertinggal (mengutib statemen Amir Syakib Arsalan dalam bukunya Limadza Ta’akh-khoroh Muslimun wa taqoddama Ghoiruhum).
Bulan hijriyah itu :

No Penanggalan Islam Lama Hari
1 Muharram
30
2 Safar
29
3 Rabiul awal
30
4 Rabiul akhir
29
5 Jumadil awal
30
6 Jumadil akhir
29
7 Rajab
30
8 Sya'ban
29
9 Ramadhan
30
10 Syawal
29
11 Dzulkaidah
30
12 Dzulhijjah
29/(30)
Total 354/(355)

Coba tanyakan ke anak-anak kita 14 februari itu hari apa ? Kontan mereka akan menjawab “hari Valentin Day”, hari apa itu ? serentak akan dijawab ”hari kasih sayang”. Walau salah fatal tapi itu membudaya di generasi muda, padahal Valentin day adalah hari bersejarah kristen untuk memperingati Martir nya pendeta Santo Valentino (martir istilah kristiani = Syahid dalam terminologi islam). Lalu tanyakan kisah yang menyedihkan cucu Rosululloh SAW Husain dibantai kapan ? dan dimana ? Sangat asing sekali dengan sejarahnya sendiri. Bahkan fakta yang penulis dapatkan saat membina akhlaq panti putri Aisiyah di jember, penulis bertanya pada 15 penghuni panti “kapan Isro’ Mi’roj terjadi ? tidak satupun dari mereka yang bisa menjawab. Berikut momentum indah bulan hijriyah :
• 1 Muharram : Tahun Baru Hijriyah
• 10 Muharram : Hari Asyura. Hari ini diperingati bagi kaum Syi'ah untuk memperingati wafatnya Imam Husain bin Ali
• 12 Rabiul Awal : Maulud Nabi Muhammad (hari kelahiran Nabi Muhammad)
• 27 Rajab : Isra' Mi'raj
• Bulan Ramadan : Satu bulan penuh umat Islam menjalankan Puasa di bulan Ramadan
• 17 Ramadan : Nuzulul Qur'an
• 10 hari ganjil terakhir di Bulan Ramadan terjadi Lailatul Qadar
• 1 Syawal : Hari Raya Idul Fitri
• 8 Dzulhijjah : Hari Tarwiyah
• 9 Dzulhijjah : Wukuf di Padang Arafah
• 10 Dzulhijjah : Hari Raya Idul Adha
11-13 Dzulhijjah : Hari Tasyriq

Selain itu umat islam Indonesia khususnya Jawa juga dikaburkan dengan sinkretisme budaya jawa. Sehingga kalender islam rancu dengan kalender jawa/saka berikut :

No Penanggalan Jawa Lama Hari
1 Sura
30
2 Sapar
29
3 Mulud
30
4 Bakda Mulud
29
5 Jumadilawal
30
6 Jumadilakir
29
7 Rejeb
30
8 Ruwah (Arwah, Saban)
29
9 Pasa (Puwasa, Siyam, Ramelan) 30
10 Sawal
29
11 Sela (1 Dulkangidah, Apit) *
30
12 Besar (Dulkahijjah)
29
Total 354

Anak-anak kita lebih senang dengan bahasa asing (Inggris) daripada bahasa islam (Arab). Saat ini para generasi lebih faham hari minggu-sabtu dari pada Ahad-sabtu. Padahal minggu = Sunday (Inggris), sun = matahari, day = hari, hari untuk menyembah dewa matahari. Makanya minggu libur karena Sunday yang saat ini direpresetasikan gereja. Senin = Monday, moon = bulan, day = hari, hari untuk menyembah dewa bulan. Terus sampai sabtu = Saturday (inggris). Satur = saturnus (nama Planet), day = hari, hari untuk menyembah dewa saturnus. Jadi bulan dan hari bagi barat adalah representasi ibadah/ritual agama agar semua manusia ikut mereka dalam keyakinan. Umat islam lupa bahwa awal hari, islam menyebutnya Ahad = satu, Esa, seakar dengan kata tauhid. Allah yang esa, tidak ada Tuhan selain Allah. Oleh karena itu sahabat nabi SAW Bilal saat disiksa dan diminta kembali ke agama nenek moyangnya (paganisme = menyembah berhala, politheisme = faham meyakini banyak Tuhan/dewa) ia tolak dan dengan tegas tetap mengucap “Ahad, Ahad, Ahad”. Tetap mempertahankan tauhid, Allah al-Wahid, yaitu agama islam yang haq.
Tahun baru Hijriyah 1433 ini sebagai kilas balik peristiwa besar hijrahnya nabi dari Mekkah ke Madinah yang berjarak 400 KM. Tahun baru ini hendaknya sebagai bahan kontemplasi/renungan besar buat kita. Hakikat hijrah adalah perubahan, jika bisa berubah bukan hanya reformasi, jika perlu revolusi. Karena dengan revolusi itu Izzah islam akan kembali jaya. Oleh karena itu dengan semangat tahun baru 1433 H ini mari kita berubah, dari maksiyat menjadi khoirot. Dari sibghoh thoghut menjadi sibghotulloh, dari Fikrul kafirin menjadi fikrul islamiyyah. Dari yang jelek menjadi yang lebih baik. Sehingga sesuai dengan maqolah :
“Barang siapa yang hari ini lebih jelek dari hari kemarin maka celaka, barang siapa yang hari ini sama dengan kemarin maka merugi, dan barang siapa yang hari esok lebih baik dari hari ini maka beruntung”.
Semoga tahun baru hijriyah 1433 yang saat ini mulai kita masuki menjadi lebih baik dari tahun-tahun kemarin”.

Jember, 24 Dzulhijjah 1432 H / 20 November 2011 M


• Penulis adalah Mahasiswa Pasca Sarjana STAIN Jember, Dai dan Perawat-Akupunturis, penulis buku “Panduan Lengkap seks Islami ditinjau dari Segi Al-Qur’an, hadis dan Medis”, dan dosen bantu di FIKES UNMUH Jember.
• Penulis juga ahli bekam, akupuntur, ruqyah, peneliti seksual dan perkembangan remaja serta konsultan seksual rumah tangga, saat ini sebagai sekretaris majelis tabligh PCM Sumbersari- Jember.

FUNGSI OTAK MANUSIA
Oleh :

Idris Mahmudi, Amd.Kep;S.Pd.I.*
Perawat-Akupunturis
HP : 081336385486
Email : idris_mahmudi@yahoo.co.id
Blog : www.tata-h5idris.blogspot.com
• Penulis adalah Dai dan Perawat-Akupunturis, alumni IMM, penulis buku “Panduan Lengkap Seks islami ditinjau dari segi Al-Qur'an, Hadis dan Medis” ,saat ini sedang menempuh S2, dan dosen bantu FIKES UNMUH Jember.

“Agama diperuntukkan hanya untuk hamba Tuhan yang ber-akal”.
Hampir semua dari kita tahu dan setuju dengan kalimat pembuka di atas, tidak hanya karena kondisi faktual yang sering ditemui memang mengungkapkan hal itu. Ibarat organ tubuh yang lain boleh cacat, terganggu fungsinya bahkan rusak sekalipun namun selama otaknya sebagai tempat berfikir dan memproduksi akal tetap berproses, maka seseorang tersebut masih secara fungsional disebut manusia (yang ber-akal). Mata sebagai indera penglihat adalah penting, lidah sebagai indera pengecap dan alat bantu berbicara serta menelan juga penting, bahkan rambut, kulit, kuku, telinga, sampai ke anus dan organ reproduksi juga penting, namun otak tetaplah menjadi yang sangat penting.
Banyak contoh kerusakan yang terjadi pada organ seseorang, masih dapat ditanggulangi secara medis (sains dan teknologi kedokteran), seperti halnya yang dialami oleh Prof.DR.Burhanuddin Jusuf Habibie yang fungsi pacu jantungnya “ngadat dan rusak”, kemudian dapat hidup normal dengan menggunakan mesin pemacu jantung (pacemaker) saat memimpin dan menyelamatkan negeri ini dari keadaan kritis dan krisis, bahkan sehat sampai sekarang. Bangsa ini juga tak akan pernah lupa dengan Panglima Besar Jendral Sudirman, yang keluar masuk hutan saat memimpin perang gerilya melawan penjajah Belanda hanya dengan satu paru-nya saja. Bahkan saat ini telah pula diperdagangkan organ ginjal di China sebagai alternatif penyembuhan gagal ginjal, sementara si pemilik ginjal dapat hidup normal dengan satu ginjal saja. Namun hal sebaliknya juga terjadi pada diri almarhum Pak Harto (mantan Presiden RI ke 2) yang secara “fisik” organ di luar otak beliau dalam keadaan normal, namun karena “stroke” yang dideritanya telah menyebabkan fungsi otaknya “menjadi tumpul” sehingga tim dokter yang memeriksanya membuat kesimpulan medis bahwa beliau tidak mampu mengingat dan bercerita tentang hal-hal yang dialami jauh sebelumnya. Bahkan Taufik Pasiak di dalam bukunya (Revolusi IQ,EQ,SQ, Mizan, 2002 halaman 317) menyebutkan “ketika seseorang mengalami stroke dapat mengakibatkan perubahan kepribadian yang dramatis”. Perubahan dramatis yang paling tragis adalah kehilangan akal, dan kondisi seperti ini dinamakan perubahan yang menyebabkan seseorang keluar dari jati diri nya. Betapa tidak, seseorang yang semula ekstrofet, suka bercanda dan tertawa, terbuka dan sosialitasnya tinggi, setelah mengalami gangguan otak tiba-tiba menjadi seorang yang introfet, pemurung, suka menyendiri, dan nyaris ingin mengakhiri hidupnya sendiri.
Dari tinjauan anatomis otak manusia, dapat dijelaskan bahwa sejak perkembangan embryologis di dalam rahim ibu, organ ini telah memperoleh keistimewaan khusus dengan pertumbuhan yang sangat cepat dibanding organ tubuh yang lain, serta berada dalam perlindungan berlapis mulai dari tulang-tulang tengkorak kepala di bagian luar serta cairan cerebrospinalis yang berperan sebagai suspensi/shockbreker di bagian tengah dan lapisan luar otak (mening) di bagian terdalam. Ibarat sebuah produksi, itulah harga mahal yang harus dibayar untuk melakukan pengelolaan perawatan terhadap otak seseorang. Pertumbuhan otak terus berlangsung walaupun seseorang telah dilahirkan bahkan tumbuh dan berkembang menjadi anak, remaja dan dewasa. Tak sedikit pula seseorang mengalami pertumbuhan otak di luar kemauan serta kontrol dirinya, bahkan kalau otak dipelihara dan dirawat dengan baik, maka semakin bertambah usia seseorang semakin bertambah pula aktivitas otaknya dan nyaris masih dapat berfungsi dengan normal melayani kebutuhan kita sampai satu abad lamanya, sementara pada organ yang lain justru akan terjadi kemunduran fungsi setelah setengah abad dioperasikan.
Adanya potensi spiritual di dalam otak, telah diperkuat dengan 4 penelitian yang terus berlanjut sampai sekarang. Pertama, penelitian dari Denis Pare dan Rudolpho L tentang Osilasi 40 Hz, yang kemudian dikembangkan oleh Danah Zohar dan Ian Marshal menjadi Spiritual Intelligence (SQ). Kedua, penelitian dari Joseph deLoux tentang aktivitas di bawah kesadaran kognitif, yang kemudian dikembangkan menjadi Emotional Intelligence (EQ) oleh Daniel Golleman dan Robert Cooper. Ketiga, adanya area God Spot (adanya Titik Tuhan di Area Otak Manusia) di pars temporalis yang ditemukan oleh Michael Persinger dan Vilyanur Ramachandran dan bukti penelitian keempat adalah adanya Somatic Marker yang diteliti oleh Antonio Damasio.
Keempat penelitian tersebut memberikan kontribusi pemikiran tentang adanya hati nurani atau intuisi di dalam otak manusia, yang senantiasa berperan serta dalam pengawalan kehidupan kemanusiaannya sejak awal mula kejadian (baca : perjanjian primordial manusia dengan Tuhan). Pemikiran inilah yang menjadi tonggak dari konsepsi keyakinan bahwa kehidupan manusia memang tidak dapat terlepas dari Tuhan.
Kinerja otak berproses melalui tahapan awal yang sederhana yaitu otak rasional dengan bantuan panca indera. Hampir seluruh aktivitas kita keseharian, merupakan hasil tangkapan pancaindera, yang kemudian direspon oleh otak rasional. Manakala kinerja otak rasional tidak lagi mampu memecahkan masalah, maka baru akan meningkat ke tahap kedua dengan menggunakan otak intuitif. Di saat kinerja dengan otak intuitif menemui kebuntuan, maka seluruh permasalahan akan diambil alih dengan penyelesaian melalui tahap ketiga yaitu otak spiritual. Betapa besar kemurahan Tuhan di dalam membimbing hambaNYA sampai perlu memberikan proses bertingkat di dalam setiap upaya pemecahan masalah. Bahkan begitu sayangnya Tuhan dengan manusia, maka muncul suatu pemikiran (filsafati) yang berkeyakinan bahwa dengan otak spiritual itulah pencarian panjang (melalui proses bertingkat dengan operasionalisasi otak rasional kemudian otak intuitif) akan memunculkan peluang seorang hamba untuk bertemu dengan Tuhannya. Man arofa nafsahu, arofa robbahu (barang siapa yang menemukan jati dirinya, maka akan menemukan Tuhannya).
Akselerasi perpindahan operasionalisasi otak rasional ke otak intuitif kemudian berpindah lagi ke tingkat penggunaan otak spiritual, sangat bergantung pada tingkat pengalaman penggunaan di masing-masing level serta kapasitas penggunaan pada setiap levelnya. Proses akselerasi tersebut menentukan tingkat kemampuan atau kecerdasan yang disebut dengan Spiritual Quotient (SQ).
Sampai saat ini kita telah dapat mengenali adanya pilar-pilar kecerdasan yang menopang
terwujudnya pencapaian Spiritual Quotient (kecerdasan Spiritual) yaitu Intelectual Quotient (IQ), Emosional Quotient (EQ), Creativity Quotient (CQ), Adversity Quotient (AQ) dan Social Quotient (SQ).
Betapa besar pengaruh kinerja otak manusia sebagai substrat kesadaran bagi kehidupan dan masa depannya, sehingga Tuhan membebaskan tugas dan tanggung jawab seorang hamba untuk mengabdi kepada Sang Pencipta, manakala otaknya tidak berfungsi normal. Bayangkan bila seseorang mengalami disfungsi otak sampai pada tingkat kehilangan akalnya, walaupun badan jasmaninya sehat akan tetapi jiwanya terlepas sehingga tidak lagi berada di dalam gradasi hidup bersusila dan bersosial. Kalau saja di dalam acara ritual keagamaan, tiba-tiba muncul perilaku dari seseorang yang kehilangan akal (berteriak-teriak dalam keadaan tanpa busana alias telanjang saja), maka dapat dipastikan akan sangat mengganggu jalannya prosesi ritual keagamaan, sehingga perlu memblokade orang yang berperilaku menyimpang tersebut ke tempat rehabilitasi atau bahkan mungkin isolasi. Tragis, akan tetapi itulah yang terjadi.
Oleh karenanya melalui proses pada level pertama dengan otak rasional, semestinya kita senantiasa bersyukur kepada Tuhan, karena kita berada pada posisi yang sangat beruntung dapat menyelesaiakan seluruh permasalahan duniawi melalui level kedua (otak intuitif) maupun melalui level tertinggi yaitu otak spiritual untuk dapat bertemu dengan Sang Maha Pencipta!.
Ternyata Tuhan Maha Pemurah karena tidak perlu perkecualian (ekseption) lagi bagi kita, sehingga kita dapat menggunakan sekaligus tiga tingkatan berfikir dari fungsional otak kita, lalu mengapa tidak kita segerakan (akseleratif) untuk melangkah lebih cepat dan lebih cepat lagi agar kelak dapat mencapai dan menggapai tempat bersimpuh di hadapan Tuhan yang kita cintai dan mencintai kita?.
KESADARAN BERTUHAN DAN BERAGAMA
Adanya "Rasa bertuhan" manusia di sebabkan adanya ke Hanifan dalam diri manusia itu sendiri. dalam hal ke Hanifan itu sendiri, kerap muncul pertanyaan.Dari Manakah Ke Hanifan itu berada? Di Hati kah, di dalam Sel, atau di Jantung atau di Otak?
banyak para peneliti terdahulu mencari Jejak Tuhan dalam sudut pandang Sains. terutama jejakNya dalam Otak, dan bukan berarti Tuhan Bertempat dalam Otak, karena "Tempat" mempunyai Dimensi Ruang yang Terbatas, sedang Tuhan tak terikat dengan Dimensi baik Ruang maupun Waktu. Tuhan lebih di maksudkan sebagai jejak-jejak Tuhan yang ada dalam tubuh manusia, sebagaimana Astrounot meninggalkan Jejak kakinya di bulan, Tuhan pun meninggalkan jejakNya pada tubuh manusia yang unik bin Ajaib ini, sebagaimana kebutuhan Makan, Minum telah di program dalam Otak Manusia kebutuhan akan Tuhan pun juga telah terprogram dalam Otak manusia, sebagai Sarana untuk mencapai Keimanan dan Transformasi dalam diri menuju An-Nafs Al-Mutmainnah atau Jiwa yang tenang. Dengan jiwa yang tenang itulah manusia akan menjadi bahagia (as-sa’adah).
Jika Tuhan di identikkan dengan "Keghaiban" karena dalam AsmaNya Dia adalah Yang Maha Ghaib, maka sel-sel Otak dalam tubuh manusia pun di identikkan menjadi JejakNya. para Ilmuwan Biologi dan Fisika mencoba menerobos kehidupan paling kecil itu, tetapi selalu hanya "Ke Ghaiban" yang ada. manakah yang di sebut dunia seluler? tanyakanlah kepada alat yang di pakai! jika sel di lihat dengan mata biasa, yang ada adalah sekumpulan besar sel atau yang biasa di sebut Jaringan. dengan mata biasa, yang ada hanyalah organ tubuh. organ tubuh itu sendiri adalah dunia fisik yang paling sederhana dari manusia.
jika lebih tajam dari mata, misalnya dengan memakai Mikroskop yang tampak adalah sel-sel yang terpisah satu dengan yang lain. itupun jika di lihat dengan mikroskop hingga perbesaran 100.000 Kali atau 1.000.000 Kali. dengan Mikroskop Elektron yang memnesarkan hingga jutaan kali, tidak ada lagi sel-sel. yang ada hanyalah komponen-komponen dalam sel, yang di antara komponen itu terdapat "ruang kosong" yang entah apa ISI nya. bila ada alat yang dapat memperbesar lagi, yang ada hanyalah "Ketiadaan". Ilmuwan Biologi menyebutnya Energi. Tubuh manusia penuh dengan Energi dan ALAM SEMESTA INI PENUH DENGAN ENERGI, DAN SELURUH DARI REALITAS INI HANYALAH SAMUDRA ENERGY YANG LUAS TAK TERBATAS YANG MEMPUNYAI HUKUM-HUKUM TERTENTU YANG BERJALAN HARMONIS SATU SAMA LAINNYA. karena Alam adalah Energy, hubungan Manusia dengan Alam adalah sebuah Totalitas. Manusia adalah bagian dari Alam dan Ombak Energy mengalir bolak-balik dalam tubuh manusia.menurut Fisikawan Werner Heisenberg, dunia Subatomik adalah suatu dunia ketidak pastian[1] di mana Hukumnya tidak berlaku dalam dunia yang tampak.
sedikit lebih besar dari sel, beberapa Ahli Otak menemukan Jejak Tuhan dalam Otak Manusia. bukti-bukti itu melebihi apa yang secara spekulatif di sebut oleh Ilmuwan seperti Albert Einstein, Max Planck, Darwin, bahkan Gary Zulkav atau Ibnu Sina yang telah menguraikan kesesuaian Fisika dengan Mistisisme Timur. ini karena di anggap Otak adalah Pusat Hardware dan Software manusia yang menjalankan Program manusia. kehidupan dan kematian sering di identikan dengan ada atau tidaknya fungsi-fungsi Otak.
Dalam kasus penelitian oleh Dr. Vilyanur Ramachandran, salah satu Ahli Otak yang menyebut adanya God Spot(selebihnya baca http://www.facebook.com/note.php?note_id=465999568925) Ramachandran melaporkan kasus melihat Tuhan yang di alami oleh Dr. Michael Persinger, Neuro-Psikolog dari Kanada, ketika Otaknya di pasang oleh EEG(Electro Enchepalograph) untuk merekam aktivitas Otak. walaupun Persinger bukan seorang yang religius, dengan perangsangan Magnetik pada Lokus Temporal ia dapat "Melihat" Tuhan[2] namun Persinger tidak Melihat Tuhan secara Objectif, melainkan adanya perasaan Mistis yang muncul ketika di pasang oleh Kabel magnetik pada Lokus Temporal Otak Manusia. Perasaan mistis itu semisal terasa tenang, terasa nyaman, reaksi tenteram maupun bahagia saat diberikan nasehat-nasehat keagamaan atau disebut nama Tuhan. Aktivitas otak dalam gelombang EEG menunjukkan hiperaktivitas atau bersinar-sinar manakala disebut nama Tuhan ataupun materi-materi yang berkaitan dengan spiritualitas.
dalam sebuah Buku yang di susun oleh Danah Zohar di sebut sebagai Kecerdasan Spiritual (SQ) merupakan bawaan Lahiriah Manusia [3]. artinya kecerdasan itu akan tetap ada sekalipun kecerdasan linear atau asosiatif tidak berkembang dengan baik. penghayatan terhadap Tuhan, sebagaimana di praktikkan oleh suku-suku primitif, merupakan bukti adanya Jenis itu. Kebutuhan "Rasa" ber-Tuhan, atau memiliki spiritualitas, merupakan kebutuhan Otak yang di mana merupakan kebutuhan Ruhani Manusia itu sendiri. ada kaitan langsung secara tegas antara kebutuhan itu dan tersedianya Potensi Ketuhanan dalam Otak Manusia seperti Berpikir, Rasa Cipta, dan Menggagas. para Peneliti Otak, antara lain dari Universitas California San Diego, menemukan daerah Temporal sebagai Lokasi yang berperan penting dalam hal-hal Spiritualitas. Dari sini nyatalah bahwa BerTuhan dan beragama adalah sebuah kebutuhan bagi manusia serta manusia hakikatnya tidak bisa lepas dari Tuhan maupun agama karena itu adalah perjanjian hakiki antara manusia dengan Tuhan Allah sejak zaman Azali (di alam Arwah) sesuai Q.S. Al-A’rof : 172. Keyakinan Atheisme (faham yang meyakini bahwa Tuhan tidak ada) atau faham komunis yang dicetuskan Karl marx dengan kalimat spektakulernya “the religion is opium” sebenarnya menyalahi kodrat manusia itu sendiri yang selalu ber-Tuhan dan beragama. Akhir abad 20 semua faham anti Tuhan itu terpatahkan oleh hasil penemuan Prof.Dr. Michael Persinger dan Prof.Dr. Vilyanur Ramachandran diatas. Namun demikian 14 abad yang lalu Allah sudah memberitakan hal tersebut pada Nabi Muhammad yang Ummi dalam Q.S. Al-A’rof : 172.

5 Hukum Komunikasi Yang Efektif
Oleh :

Idris Mahmudi, Amd.Kep.S.Pd.I.*
Email : idris_mahmudi@yahoo.co.id
Blog : www.tata-h5idris.blogspot.com
HP : 081336385486

5 Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of Efffective Communication) yang kami kembangkan dan rangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.
Hukum 1 : Respect

Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan.

Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaaan seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim.Bahkan menurut mahaguru komunikasi Dale Carnegie dalam bukunya How to Win Friends and Influence People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus. Seorang ahli psikologi yang sangat terkenal William James juga mengatakan bahwa "Prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai." Dia mengatakan ini sebagai suatu kebutuhan (bukan harapan ataupun keinginan yang bisa ditunda atau tidak harus dipenuhi), yang harus dipenuhi. Ini adalah suatu rasa lapar manusia yang tak terperikan dan tak tergoyahkan. Lebih jauh Carnegie mengatakan bahwa setiap individu yang dapat memuaskan kelaparan hati ini akan menggenggam orang dalam telapak tangannya.

Charles Schwabb, salah satu orang pertama dalam sejarah perusahaan Amerika yang mendapat gaji lebih dari satu juta dolar setahun, mengatakan bahwa aset paling besar yang dia miliki adalah kemampuannya dalam membangkitkan antusiasme pada orang lain. Dan cara untuk membangkitkan antusiasme dan mendorong orang lain melakukan hal-hal terbaik adalah dengan memberi penghargaan yang tulus. Hal ini pula yang menjadi satu dari tiga rahasia manajer satu menit dalam buku Ken Blanchard dan Spencer Johnson, The One Minute Manager.
Hukum 2 : Empathy

Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.

Secara khusus Covey menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti (Seek First to Understand – understand then be understood to build the skills of empathetic listening that inspires openness and trust). Inilah yang disebutnya dengan Komunikasi Empatik. Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain.
Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya. Oleh karena itu dalam ilmu pemasaran (marketing) memahami perilaku konsumen (consumer's behavior) merupakan keharusan. Dengan memahami perilaku konsumen, maka kita dapat empati dengan apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, minat, harapan dan kesenangan dari konsumen. Demikian halnya dengan bentuk komunikasi lainnya, misalnya komunikasi dalam membangun kerjasama tim. Kita perlu saling memahami dan mengerti keberadaan orang lain dalam tim kita. Rasa empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun teamwork.
Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima.
Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan sikap yang positif. Banyak sekali dari kita yang tidak mau mendengarkan saran, masukan apalagi kritik dari orang lain. Padahal esensi dari komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi satu arah tidak akan efektif manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang merupakan arus balik dari penerima pesan. Oleh
karena itu dalam kegiatan komunikasi pemasaran above the lines (mass media advertising) diperlukan kemampuan untuk mendengar dan menangkap umpan balik dari audiensi atau penerima pesan.
Hukum 3 : Audible

Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.
Hukum 4 : Clarity

Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Ketika saya bekerja di Sekretariat Negara, hal ini merupakan hukum yang paling utama dalam menyiapkan korespondensi tingkat tinggi.
Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana.

Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.
Hukum 5 : Humble

Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah

hati yang kita miliki. pada intinya humble berarti : sikap yang penuh melayani (dalam bahasa pemasaran Customer First Attitude), sikap menghargai, mau mendengar

dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok komunikasi yang efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling menguatkan. hasil akhirnya kita akan sukses dimanapun tempatnya.
Dalam berbagai literatur tentang komunikasi Islam kita dapat menemukan setidaknya enam jenis gaya bicara atau pembicaraan (qaulan) yang dikategorikan sebagai kaidah, prinsip, atau etika komunikasi Islam, yakni (1) Qaulan Sadida, (2) Qaulan Baligha, (3) Qulan Ma’rufa, (4) Qaulan Karima, (5) Qaulan Layinan, dan (6) Qaulan Maysura.
• Penulis adalah Dai dan Perawat-Akupunturis, penulis buku “Panduan Lengkap seks Islami ditinjau dari Segi Al-Qur’an, hadis dan Medis”, alumni IMM, saat ini sedang menempuh S2 dan dosen bantu di FIKES UNMUH Jember.