curhat

REFLEKSI UNTUK IMM


SELAMAT JALAN PAK WARDAH
Oleh :

Idris Mahmudi, Amd.Kep.*
(081336385486)

“Jumat, 19 Desember 2008 jam 21.30 tatkala rintik hujan mengguyur desa Kawangrejo Lengkong, pak Wardah sosok yang tak asing bagi komunitas UNMUH Jember naik pohon nangka untuk memasang bendera kebesaran IMM dan bendera Aisiyah kabupaten jember. Karena situasi hujan, bambu tiang bendera dan benderanya basah dan tanpa sengaja miring menyentuh kabel listrik, Allah memanggilnya, ia pun meninggal dengan tubuh masih diatas pohon nangka tersengat aliran listrik terselimuti bendera IMM”
Tanpa kita sadar bahwa disana ada orang pinggiran, kaum marginal yang jarang disorot media ataupun gerakan aktivis mahasiswa yang ternyata kecintaannya pada IMM begitu tulus. Civitas UNMUH siapakah yang tidak kenal sosok pak Wardah. Ternyata disana ada yang dengan semangat membara ingin mengibarkan bendera IMM hingga Tuhan memanggilnya, nyawanya melayang terselimuti bendera kebesaran IMM.
Soekarno pendiri bangsa ini pernah berucap “jika nanti aku mati, bungkuslah jasadku dengan bendera Muhammadiyah” toh di akhir hayatnya dia tetap berkain kafan putih. Walau demikian semangat, kecintaan dan apresiasinya terhadap Muhammadiyah begitu besar sampai ia ucapkan kata yang terkenal itu. Aktivis dan kader IMM manakah yang berani berkata layaknya Soekarno ? kader IMM yang mana yang ketulusannya menyamai almarhum pak Wardah ? tiada yang menyuruh untuk mengibarkan bendera IMM, tapi ketulusan dan kecintaan akan kebesaran dan kebenaran ideologi IMM membuatnya rela hati tuk mengibarkan benderanya hingga membawa nyawanya. “selamat jalan pak wardah saudaraku dalam aktivitas partai PAN”, masih teringat jelas dalam bayangan mata dan terdengar ditelinga saat ia berkata “Islam agamaku Muhammadiyah gerakanku” bahkan beberapa hari yang lalu sempat ia meminta stiker logo Muhammadiyah yang bertuliskan “Islam agamaku Muhammadiyah gerakanku” tersebut pada saya. Sekali lagi selamat jalan pak Wardah, jiwa juangmu menginspirasi dan membara dalam dadaku. Semoga Allah berkenan menerima mu disisinya. Amin.
Wahai para kader IMM bangunlah .. disaat anda terlena, disaat anda mulai berputus asa, disaat gerakan dakwah anda mulai surut oleh masa, bangkitlah... ingat perjuangan pak Wardah. Dengungkan suara islam dan kebenaran kembali, kibarkan bendera IMM sebagai kendaraan dakwah secara ikhlas. Jika anda masih terlena dan enggan mengangkat bendera IMM, betapa malunya kita dengan pak Wardah yang rela mengibarkan benderamu hingga menyelimutinya dan membawa nyawanya.
Bangkitlah dari tidur panjangmu, ingat kembali syair renungan kadermu. Kebangkitan mu begitu ditunggu dan gelisah umatmu tak sabar menanti.
Satukan hati, kokohkan niat, atur kembali shof gerakan dan hanya ada 2 pilihan dalam kalimat :
Hidup di jalan-Nya atau mati syahid.
Allahu Akbar.

• Penulis adalah Dai dan Perawat-Akupunturis, mahasiswa PAI UNMUH Jember, aktivis IMM, penulis buku “Seksual Pasutri” dan CALEG DPRD Kabupaten Jember nomer urut 6 untuk wilayah DP 4 dari partai PAN.

0 komentar:

Posting Komentar