curhat

INFO KESEHATAN


DEMAM BERDARAH
Oleh :

Idris Mahmudi, Amd.Kep.*

Ketika Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 26 yang berbunyi :
•       •     •         •                      
“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu[33]. adapun orang-orang yang beriman, Maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan Ini untuk perumpamaan?." Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah[34], dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik”.

[33] Diwaktu Turunnya surat Al Hajj ayat 73 yang di dalamnya Tuhan menerangkan bahwa berhala-berhala yang mereka sembah itu tidak dapat membuat lalat, sekalipun mereka kerjakan bersama-sama, dan Turunnya surat Al Ankabuut ayat 41 yang di dalamnya Tuhan menggambarkan Kelemahan berhala-berhala yang dijadikan oleh orang-orang musyrik itu sebagai pelindung sama dengan lemahnya sarang laba-laba.
[34] Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. dalam ayat ini, Karena mereka itu ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, Maka mereka itu menjadi sesat.

Allah turunkan, maka banyak orang yang ingkar bertanya dan mengejek “apa maksudnya tuhan menciptakan nyamuk ? Hanya bikin susah saja dan ganggu orang tidur”. Allah membalas dengan menurunkan Surat Ali-Imron ayat 191 :
         • 
“(Orang-orang yang beriman berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka”.

Ternyata belakangan diketahui bahwa dari sebuah nyamuk terlahir ilmu-ilmu besar dan terlahir berbagai produksi obat nyamuk semisal Baygon dll. Dalam sains medis ternyata diketahui beberapa jenis nyamuk yang mengakibatkan penyakit parah bahkan mematikan misal : nyamuk Culex Fatigon penyebab penyakit Filariasis (kaki gajah), nyamuk Anoples penyebab penyakit Malaria, dan nyamuk Aedes Aigypti serta Aedes Albopictus penyebab penyakit Demam berdarah.
Demam berdarah (DB) atau Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam medis disebut DHF (Dengue Hemorrhagic Fever) adalah jenis penyakit infeksi tropik yang mayoritas menyerang anak, walaupun orang dewasa bisa terkena. Penyebabnya sebenarnya adalah virus Dengue tipe 1, tipe 2, tipe 3 dan tipe 4. virus ini hidup dan berkembang melalui usus nyamuk tertentu yaitu nyamuk Aedes Aigypti, Aedes Albopictus dan Aedes Polynesiensis. Jadi nyamuk sebenarnya hanya sebagai vektor (pembawa) saja bagi DHF. Maka upaya terbaik penanggulangan DHF sebenarnya dengan Preventif 3 M yang sudah terkenal itu. Sampai detik ini upaya preventif lebih baik daripada curatif, karena hingga detik ini tidak ada terapi yang spesifik bagi DHF, terapi cenderung bersifat Palliatif, Simptomatis dan Suportif belaka. Demam berdarah sebenarnya terciri dengan 3 karakteristik yang umum, ada DD (Demam Dengue), DBD (Demam Berdarah Dengue) dan DBD dengan Syok. Maka dari itu menurut WHO (1997) membagi DHF berdasarkan tingkat keparahannya dengan 4 derajat :
Derajat 1 : adanya demam dengan tes RL (Rumpled Lead) positif, maksudnya uji bendung dengan tensimeter menunjukkan Petechiae (bintik merah).
Derajat 2 : Demam disertai perdarahan spontan di kulit atau lainnya.
Derajat 3 : Ditemukannya kegagalan sirkulasi misal : nadi cepat tapi lemah dan tekanannya menurun (< 20 mmHg), hipotensi (< 80 mmHg), kulit dingin dan pasien gelisah.
Derajat 4 : nadi tidak teraba dan terjadi syok.
Gejala atau Manifestasi klinisnya :
Ada 2 macam yaitu gejala klinis yang meliputi : demam terus menerus selama 2-7 hari, adanya perdarahan (Petechiae, Ekimosis, Epistaksis bahkan Haematomesis-melena), adanya Hepatomegali (Pembesaran Hati), Petechiae (bintik merah, terjadi karena adanya kebocoran plasma (plasma leakeg dari intravaskuler ke extravaskuler), nadi cepat, lemah dan tidak terukur, kulit dingin (pada fase kritis) bahkan terjadi renjatan hingga syok (di fase inilah yang berbahaya karena sering terjadi kematian). Dari demam hingga dingin lagi, grafik suhu jika digambar seperti pelana kuda.
Dan ke-2 adalah Gejala yang nampak melalui tes Laboratorium dimana didapatkan Trombositopenia (<100.000/ul), hemokonsentrasi (kadar hematokrit lebih dari 20%). Jika diketahui ada 2 gejala klinis ditambah 1 gejala laboratorium saja, maka diagnosa DHF sudah dapat ditegakkan. Syok biasanya terjadi pada hari ke 4 - 5 demam, maka jika demam dalam hari ke 4-5 terjadi dingin mendadak, waspadalah, karena jika tidak segera ditangani akan menimbulkan kematian.
Prognosis atau prediksinya bisa terjadi kematian.
Penatalaksanaanya atau penanganan medisnya :
Sebagaimana yang saya sampaikan dimuka bahwa terapi medis bersifat palliatif, simptomatis dan suportif, maka jika demam lebih dari 38,5 0C diberi antipiretik seperti Paracetamol. Jika terjadi dehidrasi, maka dilakukan rehidrasi oral atau parentral. Jika bisa minum atau makan, makan cukup rawat jalan dengan dianjurkan minum 1-2 L/hari, serta dipantau tanda-tanda vital dan amati gejala munculnya syok. Jika pasien tidak bisa minum (muntah), maka rehidrasi parentral dengan infus atau IVFD (Intra Venues Fluid Drip) semisal RL, D5 atau NaCl 0,9% yang isotonis dengan tubuh. Jika terjadi perdarahan yang hebat maka dilakukan Tranfusi. Jika pasien ada tanda dehidrasi berat atau tanda perdarahan dan syok, maka mutlak harus opname di RS.
Angka Prevalensi :
Angka kejadian DHF meningkat pada musim hujan terutama pada bulan Desember sampai dengan Maret. Maka sebagaimana upaya preventif 3 M harus digalakkan bahkan wajib. Jika salah satu terkena DHf maka harus segera melapor dalam waktu kurang dari 24 jam karena akan dilakukan Fogging (pengasapan) pada lingkungan sekitar pasien yang kena menyeluruh pada radius 100 m keliling. Untuk yang lain penaburan bubuk abate sangat bermanfaat untuk membunuh nyamuk vektornya. Secara herbal, ternyata jus jambu biji merah sangat baik untuk meningkatkan trombosis dan mengurangi terjadinya Plasma Leakeg.


• Penulis adalah Dai dan Perawat-Akupunturis, mahasiswa PAI UNMUH Jember, aktivis IMM, penulis buku “Seksual Pasutri” dan CALEG DPRD Kabupaten Jember nomer urut 6 untuk wilayah DP 4 (Jenggawah, Ambulu, Wuluhan, Balung, Rambi) dari partai PAN.

0 komentar:

Posting Komentar