curhat

RENUNGAN TAHUN BARU ISLAM


MOMENTUM TAHUN BARU 1433 H
MENEGUHKAN KEMBALI IDENTITAS MUSLIM
SEBAGAI UPAYA PENCERAHAN PERADABAN

Oleh :










Idris Mahmudi, Amd.Kep.S.Pd.I.*
Email : idris_mahmudi@yahoo.co.id
Blog : www.tata-h5idris.blogspot.com
HP : 081336385486

  •  ••                     
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”.

Ayat ini sering kita dengar bahkan sangat kita pahami terutama bagi anggota organisasi Muhammadiyah. Disaat konferensi Internasional Robithoh Alam Islami di Mesir, SEKJEN Robithoh Alam Islami dalam sambutan pembukanya mengutip ayat diatas dan menerjemahkan dengan terjemahan diatas. Langsung diinterupsi oleh seorang Profesor Doktor (Prof. Dr.) “apa Syekh tidak salah mengartikan ayat itu dengan Kamu(umat muslim) adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia”,karena setahu saya saat ini umat islam di seluruh penjuru dunia mayoritas menjadi umat terbelakang, miskin, bodoh, anarkis dan tertinggal. Inikah umat terbaik ?”. sang SEKJEN terdiam sejenak, kaget dan berpikir lama yang membuat audience gaduh, lalu menjawab “saat ini umat islam sedang diuji”. Prof. Dr. Itu mendebat “jika sedang diuji kapankah lulusnya ? mulai saya kecil hingga saat ini beruban (seusia saya 70 tahun) umat islam tetap terbelakang, kok ujian terus, kapan lulusnya ?”.
Muqoddimah ini sebagai prolog dalam pengajian dan pengkajian ilmiah ini agar kita terbangun dari tidur panjang, atau kepingsanan setelah serangan telak barat dalam Ghozwul Fikri ke tubuh seluruh umat islam sedunia. Samuel Hungtinton dalam The Clash of Civillization menyatakan “di era depan (dia mengungkapkan disaat sekitar tahun 80 an) akan terjadi benturan peradaban yaitu peradaban timur dan barat (Islam dan Non-Islam/Kristen) dan musuh terberat di timur adalah Islam”. Benturan dengan perang militer tidak mungkin karena sejak 1945 sudah diikrarkan bahwa segala macam penjajahan di atas dunia harus dihapuskan (mengutip UUD RI 1945), namun bukan berarti Indonesia (lebih luas umat Islam seluruh dunia) betul-betul telah merdeka. Justru sejak 1924 itulah awal kehancuran umat islam (ditandai dengan runtuhnya Khilafah Turki Usmani) dan disaat itulah penjajahan gaya baru mulai dikembangkan yang sampai sekarang sangat efektif, Ghozwul Fikri.
Ghozwul Fikri = perang pemikiran yang darinya terlahir banyak bentuk penjajahan baru : penjajahan budaya, penjajahan politik, penjajahan ekonomi, penjajahan akhlaq sampai penjajahan iman/keyakinan keagamaan dalam bentuk penyakit sipilis (bukan sifilis penyakit kelamin, tapi Sekulerisme, Pluralisme, dan Liberalisme). Mayoritas generasi Umat muslim lupa dengan budayanya sendiri, lupa dengan identitas muslimnya karena tanpa sadar telah terjajah oleh budaya barat. Tanpa sadar justru mempropagandakan peradaban barat. Ghozwul fikri membuat sebagian umat islam justru mempropagandakan pemikiran barat yang meracuni faham agama islam sendiri. Umat islam tidak bangga dengan khazanah muslimnya justru membanggakan diri jika sudah terbaratkan dari semua sisi. Nampaknya fenomena westernisasi / taghribiyyah = membaratkan (lebih ekstrim mengkristenkan) umat islam mulai nyata pada generasi islam saat ini. Mari kami bantu dengan pertanyaan ringan : “mengapa di gereja selalu ada palang salib ?” sangat banyak yang bisa menjawab, bahwa hal itu sebagai simbol yesus sebagai tuhan saat proses penyaliban. “mengapa diatas masjid selalu ada logo bintang yang dibingkai dalam setengah lingkaran?” sangat sedikit yang bisa menjawab, padahal itu bagian dari jati diri zaman keemasan peradaban islam. Setengah lingkaran itu adalah lambang bulan sabit, yang melambang bulan baru (qomariyah/kalender hijriyah) dan saat bulan terlihat, pasti bintang juga terlihat sebagai tanda terangnya angkasa. Bulan sabit adalah bulan baru yang sangat penting karena bagi Islam itu terkait dengan ritual ibadah. Coba tanyakan setelah bulan Januari bulan apa ? semua pasti bisa menjawab Februari bahkan sampai Desember hafal. Coba ganti dengan bulan islam / hijriyah, setelah Sofar apa ? Inilah mengapa umat islam tertinggal dan terbelakang, ia lupa dengan identitasnya dan justru bangga dengan identitas asing. Padahal jika anda tahu apa makna dibalik bulan-bulan itu :

Nama Bulan Lama Hari Asal usul nama bulan
Januari
31
Janus (Dewa permulaan dan akhir bangsa Romawi)

Februari
28/29
Februus (Dewa kematian dan pemurnian Romawi, yang juga menjadi dewa bangsa Etruskan). Bulan ini menjadi bulan perayaan ritual pemurnian di Romawi yang dirayakan setiap tanggal 15 bulan ini.
Maret
31 Mars (Dewa perang Romawi)

April
30
bahasa Latin:aperire yang artinya membuka. Bulan April (Aprilis) dalam kalender Romawi merupakan penghormatan untuk dewi Venus. Kata April diambil dari nama Venus dalam bahasa Yunani yaitu Aphrodite (Aphros).
Mei
31 Maia Maiestas (Dewi Romawi)

Juni
30 Juno (Dewi Romawi, istri Jupiter (mitologi)

Juli
31 Julius Caesar (diktator Romawi) (bulan ini sebelumnya disebut Quintilis, bulan ke-5 kalender Romawi)
Agustus
Augustus (Kaisar Romawi pertama) (bulan ini sebelumnya disebut Sextilis, bulan ke-6 kalender Romawi)
September
30 Septem (bahasa Latin untuk tujuh, bulan ke-7 kalender Romawi)
Oktober
31 Octo (bahasa Latin untuk delapan, bulan ke-8 kalender Romawi)
November
30 Novem (bahasa Latin untuk sembilan, bulan ke-9 kalender Romawi)
Desember
31 Decem (bahasa Latin untuk sepuluh, bulan ke-10 kalender Romawi)
Total 365/366

Ternyata makna bulan itu mengandung aqidah politheisme yang diinjeksikan ke dunia sebagai hegemoni peradaban dan budaya. Sementara kita lupa dengan bulan sendiri yang mulia. Umat islam ternyata mau dan tidak sadar diakali barat. Islam memegang emas, namun layaknya anak kecil mau ditukar dengan coklat oleh barat, sehingga barat yang maju dan islam tertinggal (mengutib statemen Amir Syakib Arsalan dalam bukunya Limadza Ta’akh-khoroh Muslimun wa taqoddama Ghoiruhum).
Bulan hijriyah itu :

No Penanggalan Islam Lama Hari
1 Muharram
30
2 Safar
29
3 Rabiul awal
30
4 Rabiul akhir
29
5 Jumadil awal
30
6 Jumadil akhir
29
7 Rajab
30
8 Sya'ban
29
9 Ramadhan
30
10 Syawal
29
11 Dzulkaidah
30
12 Dzulhijjah
29/(30)
Total 354/(355)

Coba tanyakan ke anak-anak kita 14 februari itu hari apa ? Kontan mereka akan menjawab “hari Valentin Day”, hari apa itu ? serentak akan dijawab ”hari kasih sayang”. Walau salah fatal tapi itu membudaya di generasi muda, padahal Valentin day adalah hari bersejarah kristen untuk memperingati Martir nya pendeta Santo Valentino (martir istilah kristiani = Syahid dalam terminologi islam). Lalu tanyakan kisah yang menyedihkan cucu Rosululloh SAW Husain dibantai kapan ? dan dimana ? Sangat asing sekali dengan sejarahnya sendiri. Bahkan fakta yang penulis dapatkan saat membina akhlaq panti putri Aisiyah di jember, penulis bertanya pada 15 penghuni panti “kapan Isro’ Mi’roj terjadi ? tidak satupun dari mereka yang bisa menjawab. Berikut momentum indah bulan hijriyah :
• 1 Muharram : Tahun Baru Hijriyah
• 10 Muharram : Hari Asyura. Hari ini diperingati bagi kaum Syi'ah untuk memperingati wafatnya Imam Husain bin Ali
• 12 Rabiul Awal : Maulud Nabi Muhammad (hari kelahiran Nabi Muhammad)
• 27 Rajab : Isra' Mi'raj
• Bulan Ramadan : Satu bulan penuh umat Islam menjalankan Puasa di bulan Ramadan
• 17 Ramadan : Nuzulul Qur'an
• 10 hari ganjil terakhir di Bulan Ramadan terjadi Lailatul Qadar
• 1 Syawal : Hari Raya Idul Fitri
• 8 Dzulhijjah : Hari Tarwiyah
• 9 Dzulhijjah : Wukuf di Padang Arafah
• 10 Dzulhijjah : Hari Raya Idul Adha
11-13 Dzulhijjah : Hari Tasyriq

Selain itu umat islam Indonesia khususnya Jawa juga dikaburkan dengan sinkretisme budaya jawa. Sehingga kalender islam rancu dengan kalender jawa/saka berikut :

No Penanggalan Jawa Lama Hari
1 Sura
30
2 Sapar
29
3 Mulud
30
4 Bakda Mulud
29
5 Jumadilawal
30
6 Jumadilakir
29
7 Rejeb
30
8 Ruwah (Arwah, Saban)
29
9 Pasa (Puwasa, Siyam, Ramelan) 30
10 Sawal
29
11 Sela (1 Dulkangidah, Apit) *
30
12 Besar (Dulkahijjah)
29
Total 354

Anak-anak kita lebih senang dengan bahasa asing (Inggris) daripada bahasa islam (Arab). Saat ini para generasi lebih faham hari minggu-sabtu dari pada Ahad-sabtu. Padahal minggu = Sunday (Inggris), sun = matahari, day = hari, hari untuk menyembah dewa matahari. Makanya minggu libur karena Sunday yang saat ini direpresetasikan gereja. Senin = Monday, moon = bulan, day = hari, hari untuk menyembah dewa bulan. Terus sampai sabtu = Saturday (inggris). Satur = saturnus (nama Planet), day = hari, hari untuk menyembah dewa saturnus. Jadi bulan dan hari bagi barat adalah representasi ibadah/ritual agama agar semua manusia ikut mereka dalam keyakinan. Umat islam lupa bahwa awal hari, islam menyebutnya Ahad = satu, Esa, seakar dengan kata tauhid. Allah yang esa, tidak ada Tuhan selain Allah. Oleh karena itu sahabat nabi SAW Bilal saat disiksa dan diminta kembali ke agama nenek moyangnya (paganisme = menyembah berhala, politheisme = faham meyakini banyak Tuhan/dewa) ia tolak dan dengan tegas tetap mengucap “Ahad, Ahad, Ahad”. Tetap mempertahankan tauhid, Allah al-Wahid, yaitu agama islam yang haq.
Tahun baru Hijriyah 1433 ini sebagai kilas balik peristiwa besar hijrahnya nabi dari Mekkah ke Madinah yang berjarak 400 KM. Tahun baru ini hendaknya sebagai bahan kontemplasi/renungan besar buat kita. Hakikat hijrah adalah perubahan, jika bisa berubah bukan hanya reformasi, jika perlu revolusi. Karena dengan revolusi itu Izzah islam akan kembali jaya. Oleh karena itu dengan semangat tahun baru 1433 H ini mari kita berubah, dari maksiyat menjadi khoirot. Dari sibghoh thoghut menjadi sibghotulloh, dari Fikrul kafirin menjadi fikrul islamiyyah. Dari yang jelek menjadi yang lebih baik. Sehingga sesuai dengan maqolah :
“Barang siapa yang hari ini lebih jelek dari hari kemarin maka celaka, barang siapa yang hari ini sama dengan kemarin maka merugi, dan barang siapa yang hari esok lebih baik dari hari ini maka beruntung”.
Semoga tahun baru hijriyah 1433 yang saat ini mulai kita masuki menjadi lebih baik dari tahun-tahun kemarin”.

Jember, 24 Dzulhijjah 1432 H / 20 November 2011 M


• Penulis adalah Mahasiswa Pasca Sarjana STAIN Jember, Dai dan Perawat-Akupunturis, penulis buku “Panduan Lengkap seks Islami ditinjau dari Segi Al-Qur’an, hadis dan Medis”, dan dosen bantu di FIKES UNMUH Jember.
• Penulis juga ahli bekam, akupuntur, ruqyah, peneliti seksual dan perkembangan remaja serta konsultan seksual rumah tangga, saat ini sebagai sekretaris majelis tabligh PCM Sumbersari- Jember.

0 komentar:

Posting Komentar