curhat

ALAM GAIB


DUNIA JIN
Oleh :

Idris Mahmudi, Amd.Kep.*

Jin adalah makhluk gaib yang ada tapi tidak nampak oleh mata telanjang. Kata jin berasal dari kata Janna yang berarti gelap, tabir, tertutup, atau tidak nampak / gaib. Oleh karena itu sesuatu yang tidak nampak dalam perut ibu disebut janin, tempat yang indah tapi tidak nampak dan dirahasiakan disebut jannah (syorga), orang yang akalnya tertutup disebut majnun (gila).
Jin dicipta oleh Allah dari api dan dibebani tugas sama seperti manusia yaitu taat dan beribadah pada-Nya. Hanya saja jin usianya relatif lebih panjang dari manusia. Usia 150 tahun bagi jin sama dengan anak 5 tahun pada manusia. Sehingga beberapa pengalaman saya tatkala me-ruqyah pasien yang kesurupan atau diguna-guna sering berdialog dengan jin yang ketika saya tanya usianya adalah 300 tahun, bahkan ada yang usianya 750 sampai 1000 tahun.
Jin memiliki alam sendiri, maka jika ia menampakkan diri pada alam nyata manusia, ia membutuhkan kekuatan yang sangat besar sehingga membuatnya lemah. Jika ia sudah menampakkan diri maka hukum alam nyata pun berlaku padanya. Ia bisa terluka bisa pula mati. Ada 3 keunggulan jin dari manusia, yaitu : pertama, dia bisa berubah wujud dengan wujud apa saja sesuai yang diinginkannya. Wujud yang sering disukai jin adalah wujud ular, anjing, kucing dan kera. Bahkan terkadang berwujud manusia. Kedua, ia bisa berpindah tempat kemana saja yang diinginkan secepat yang ia mau, maka terkadang ada dukun yang bersekutu dengan jin bisa terbang atau pindah tempat yang jauh dengan sangat cepat. Ketiga, ia bisa melihat manusia sedang manusia tidak bisa melihatnya. Sebagai manusia tidak perlu takut padanya, karena ia sama makhluk Allah juga yang diperintah untuk taat. Jika ia mengganggu manusia maka ia telah ingkar pada Allah dan orang yang beriman akan mampu mengalahkannya terutama jika dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an. Membacakan ayat Al-Qur’an pada orang yang diganggu jin semisal karena kesurupan, dipelet, diguna-guna, disantet dll disebut Ruqyah. Normalnya manusia tidak bisa melihat jin. Tapi bagaimana jika ada sebagian manusia yang bisa melihatnya ? orang yang bisa melihat kehadiran jin maka manusia itulah yang tidak normal, setidaknya didalam tubuhnya ada jin yang bersemayam sehingga yang melihat hakikatnya mata jin yang menempel padanya. Dan orang seperti ini pasti akan bereaksi jika di terapi ruqyah.
Pengalaman saya beberapa hari yang lalu tatkala me-ruqyah suami yang kena guna-guna ia bereaksi seakan ada banyak semut yang mau keluar lewat telinganya. Dia mengusap telinganya tapi tidak ada semut yang dirasakan,lantas saya katakan itu bukan semut pak, tapi jin yang mau keluar karena berefek terhadap ruqyah. Saat itu istrinya berada disampingnya dan seketika itu pula istri itu bilang “ ustadz, ada wanita hitam berambut panjang yang keluar dari bapak (suaminya) dan pergi melesat”. Saya kaget, dan bertanya “ibu bisa melihatnya ? iya ustadz, jawab istri itu. Ibu perlu diruqyah juga karena ibu juga ada jin nya. Ketika minum air ruqyah dan mendengar bacaan ruqyah ternyata benar, ia bergetar, tangannya gemetar dan ketakutan lantas sesaat ia merasa ada yang keluar dari tubuhnya. Itu adalah jin yang kesakitan dan berefek terhadap bacaan ruqyah.
Ada beberapa tanda-tanda orang kesurupan atau dihinggapi jin dalam tubuhnya, diantaranya : sulit tidur, sulit berkonsentrasi, jika sudah tidur malas untuk bangun terutama waktu subuh atau waktu sholat lainnya, atau merasa sangat ngantuk saat waktu sholat tiba, merasa sakit di bagian tertentu disaat-saat tertentu yang tidak sembuh walau minum obat, sering mudah marah, sering ketakutan terutama jika mendengar adzan atau bacaan Qur’an, jika tidur sering bermimpi menyeramkan, bermimpi melihat ular atau digigit ular, mimpi melihat anjing, kucing atau kera. Dan masih banyak tanda-tanda yang lainnya. Jika anda termasuk memiliki diantara berbagai gejala tersebut, anda perlu untuk di ruqyah atau bisa diskusi lebih lanjut dengan saya di nomer : 081336385486. Yang jelas sekelumit kisah ini masihlah sangat sedikit untuk menyingkap tabir kegaiban alam jin, diskusi lebih lanjut sangat diperlukan demi untuk memperkuat keimanan terutama masalah yang gaib. Serta menangkal dari berbagai gangguannya.


• Penulis adalah Peruqyah, Dai dan Perawat-Akupunturis, mahasiswa PAI UNMUH Jember, aktivis IMM, penulis buku “Seksual Pasutri” dan CALEG DPRD Kabupaten Jember nomer urut 6 untuk wilayah DP 4 (Jenggawah, Ambulu, Wuluhan, Balung, Rambi) dari partai PAN.

0 komentar:

Posting Komentar