curhat

LAPORAN PENYULUH AGAMA ISLAM
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN JEMBER
BULAN JANUARI – JUNI 2011

Nama Penyuluh : Idris Mahmudi, Amd.Kep; S.Pd.I. Pendidikan Terahir : S1 Status Penyuluh : Muda
Tempat Tanggal Lahir : Jember, 8 Juni 1982. Alamat/Tempat Tinggal : Jl. Letjen Sutoyo-Kebonsari-Jember. Pekerjaan : Non-PNS.

No. Hari/Tgl/Bulan Nama&Alamat Kel. Binaan Jenis Kegiatan Materi/Judul Sumber Materi
1.
2.
3.
4. Rabo, 19 Januari
Rabo, 19 Januari
Kamis, 27 Januari
Minggu, 30 Januari Jama’ah Ibu, Perum Pondok gede-jbr
Pemuda Muhammadiyah, Sumbersari-jbr
Konseling, Jl. Letjen sutoyo-jbr
Pengajian PCM, Wuluhan-jbr Pengajian
Kajian & Diskusi
Pembinaan
Pengajian Keikhlasan & bermasyarakat
Tauhid
Jin & Kesurupan
Menjadi Muslim Kaffah Q.S. Al-Bayyinah : 5
Q.S. Al-Ikhlas, kitab Fikrul Islamiyah.
Q.S. Al-Jin : 1-10
Q.S. Al-Baqoroh : 208
1.
2.
3.
4.
5. Sabtu, 12 Februari
Jumat, 18 Februari
Sabtu, 19 Februari
Minggu, 20 Februari
Minggu, 17 Februari Pimpinan Cabang Aisiyah, Kalisat-jbr
Masjid Al-Irsyad, Jl. Karimata-jbr.
Panti Asuhan Budi Mulia, Jl. Panjaitan-jbr
Jember Against Corruption, Kaliwates-jbr
PAP Muhammadiyah, Purwoharjo-B.wangi. Pengajian
Khutbah
Pembinaan
Pelatihan
Pengajian Aqidah & Tauhid
Membaca Musibah
Menjauhi Narkoba
Kepemimpinan Islam
Islam & penemuan Kesehatan Q.S. Al-Ikhlas
Q.S. Al-Baqoroh : 155-157
Q.S. Al-Baqoroh : 219
Q.S. Al-Baqoroh : 124
Q.S. Al-Baqoroh : 172, An-Nisa’ : 56
1.
2.
3.
4. Minggu, 6 Maret
Jum’at, 18 Maret
Rabo, 23 Maret
Selasa, 29 Maret PAP Muhammadiyah, Sempu-Banyuwangi
Masjid Al-Mubarok, Jl. Bangka-jbr.
Panti Asuhan Putri Aisiyah, Sumbersari
Imawati Cabang, FKIP UNMUH jember Pengajian
Khutbah
Pembinaan
Kajian & Diskusi Islam & penemuan Kesehatan
Membaca Penciptaan allah
Menata Akhlaq
Sukses Kuliah & Organisasi Q.S. Al-Baqoroh : 172, An-Nisa’ : 56
Q.S. Al-Baqoroh : 26
Buku „Kuliah Akhlaq“ karya Dr. Yunahar Ilyas
Buku „Mencari Kawan“ karya Dale Carnegie
1.
2.
3.
4.
5. Jum’at, 22 April
Jum’at, 22 April
Sabtu, 23 April
Minggu, 24 April
Rabo, 27 April Imawati Cabang, Fisipol UNMUH Jember
Masjid At-Taqwa, Sukowono-jbr
Merpati Putih, jl. Kalimantan-UNEJ
IMM Asy-Syifa’, FIKES UNMUH jember
Pemuda Muhammadiyah, Sumbersari-jbr Kajian & Diskusi
Khutbah
Ceramah
Juri Lomba
Kajian & Diskusi Kesehatan Reproduksi Wanita
Neraka dan Penemuan Medis
Solidaritas Perguruan Silat
Lomba Pidato dan MTQ Siswa
Aqidah & Tauhid Q.S. Al-Baqoroh : 222
Q.S. An-Nisa’ : 56
Q.S. Al-Hujurot : 10
Ayat-ayat Al-Qur’an yang dilombakan
Q.S. Al-Ikhlas, kitab Fikrul Islamiyah.
1.
2.
3.
4. Rabo, 18 Mei
Rabo, 18 Mei
Rabo, 25 Mei
Rabo, 25 Mei Panti Asuhan Putri Aisiyah, Sumbersari
Pemuda Muhammadiyah, Sumbersari-jbr
Panti Asuhan Putri Aisiyah, Sumbersari
Pemuda Muhammadiyah, Sumbersari-jbr Pembinaan
Kajian & Diskusi
Pembinaan
Kajian & Diskusi Menata Akhlaq
Aqidah & Tauhid
Menata Akhlaq
Aqidah & Tauhid Buku „Kuliah Akhlaq“ karya Dr. Yunahar Ilyas
Q.S. Al-Ikhlas, kitab Fikrul Islamiyah.
Buku „Kuliah Akhlaq“ karya Dr. Yunahar Ilyas
Q.S. Al-Ikhlas, kitab Fikrul Islamiyah.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9. Rabo, 1 Juni
Jum’at, 3 Juni
Rabo, 8 Juni
Jum’at, 10 Juni
Rabo, 15 Juni
Jum’at, 17 juni
Rabo, 22 juni
Jumat, 24 Juni
Rabu, 29 Juni Panti Asuhan Putri Aisiyah, Sumbersari
Masjid al-Hidayah, Bangka-Perum Masrip
Panti Asuhan Putri Aisiyah, Sumbersari
Masjid At-Taqwa, Perum Pondok Bambu
Panti Asuhan Putri Aisiyah, Sumbersari
Masjid Baitun-Nur, Tegal Besar
Pemuda Muhammadiyah, Sumbersari-jbr
Masjid Al-Hidayah
Gedung Ahmad Zaenuri UMJ Pembinaan
Khutbah
Pembinaan
Khutbah
Pembinaan
Khutbah
Kajian & Diskusi
Khutbah
Moderator seminar Menata Akhlaq
Islam Agama Keseimbangan
Menata Akhlaq
Islam Agama Keseimbangan
Menata Akhlaq
Fitroh Beragama Islam
Aqidah & Tauhid
Fitroh Beragama Islam
Menggugat UNAS Buku „Kuliah Akhlaq“ karya Dr. Yunahar Ilyas
Q.S. Al-Qoshshosh : 77
Buku „Kuliah Akhlaq“ karya Dr. Yunahar Ilyas
Q.S. Al-Qoshshosh : 77
Buku „Kuliah Akhlaq“ karya Dr. Yunahar Ilyas
Q.S. Al-A’rof : 172
Q.S. Al-Ikhlas, kitab Fikrul Islamiyah.
Q.S. Al-A’rof : 172
Teori dan fakta UNAS.

Jember, 25 Juni 2011
Mengetahui,
Pimpinan Kelompok Binaan Penyuluh

( ) ( Idris Mahmudi, Amd.Kep; S.Pd.I. )

Catatan : Yang di-blok (dihitamkan) adalah bianaan rutin tiap Minggu dan tiap Bulan.

DIBALIK VALENTIN DAY (HAND OUT SAAT JADI PEMATERI KAJIAN REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH WULUHAN)


VALENTIN DAY, SEJARAH, DAMPAK,
DAN HIDEN AGENDA BEHIND THAT
Oleh :

Idris Mahmudi, Amd.Kep.*
Email : idris_mahmudi@yahoo.co.id
Blog : www.tata-h5idris.blogspot.com
HP : 081336385486
• Penulis adalah Dai dan Perawat-Akupunturis, penulis buku “Panduan Lengkap seks Islami ditinjau dari Segi Al-Qur’an, hadis dan Medis”, alumni IMM, seorang guru dan dosen bantu di FIKES UNMUH Jember.

(Disampaikan dalam seminar IPM, Wuluhan, Minggu, 14 Februari 2010)


A. MUQODDIMAH (PROLOG).
Kasus 1 :
Suatu hari Desi mengejutkan teman-temannya dengan setangkai mawar yang diletakkan di dadanya. Serta merta teman-temannya menyambutnya dengan senyuman sambil bertanya, “dalam rangka apa ini Desi ?”. Desi menjawab, “Tidakkah kalian tahu bahwa sekarang adalah hari Valentin, hari kasih sayang, hari dimana orang-orang merayakan dan saling memberikan ucapan selamat, hari untuk mengucapkan segala rasa cinta, romantika dan ketulusan”. Tapi Fika salah satu temannya bertanya pada Desi dengan penuh keheranan, “Apakah artinya Valentin ?” Desi menjawab, “Artinya cinta dan kasih sayang dalam bahasa latin ...?” Fika tertawa mendengar jawaban tersebut, dan berkata “Apakah kamu merayakan sesuatu yang kamu tidak mengerti artinya ?” sungguh menyedihkan sekali. Tahukah kamu bahwa Valentin adalah seorang pendeta Nasrani yang hidup pada abad ke 3 M”. Demikian kata Fika dengan nada prihatin terhadap mayoritas generasi muslimah yang mudah mengikuti apa saja yang sampai pada mereka tanpa berpikir panjang.
Kasus 2 :
Mentari cerah bersinar tepat pada hari Minggu 14 Februari 2010. jam 08.00 Siska (bukan nama sebenarnya) memasuki kelas sekolahnya untuk mengikuti acara IPM, dan serta merta Danang (bukan nama sebenarnya) menyambutnya dengan sekuntum bunga mawar yang harum dan indah. “selamat valentine sayang” begitu surprise Danang pada Siska kekasih hatinya. Dengan agak kaget Siska menerima bunga itu sambil menghadiahi ciuman mesra berkata “aduuh begitu perhatiannya engkau sayang sampai aku lupa jika sekarang hari valentine, hari untuk mengekspresikan berbagai rasa sayang yang tulus”. Keduanya kemudian duduk berdampingan dalam kelas, sambil mengikuti materi seminar (keduanya kelas 3 SMA) mereka sering berbisik dan membuat janji untuk menghabiskan malam valentine di pantai watu ulo nanti.
Dengan sepakat, keduanya berangkat ke watu ulo bersama teman-teman yang lain. Dan dari ngobrol, menuju saling meremas jari, menuju ciuman, rabaan, pelukan hingga tanpa sadar keduanya tidak berbaju lagi di hamparan pasir pantai watu ulo. Tragedi 2 anak manusia layaknya suami istri itupun terjadi.

Saya yakin ada banyak Siska dan Danang dimalam valentine baik di tingkatan SMA, Mahasiswa yang dilakukan baik di pantai, di warung remang-remang, sudut kampus yang aman dari intaian orang hingga di hotel berbintang. Saya juga yakin masih banyak Desi-Desi yang merayakan Valentin Day walau tidak memahami apa hakikatnya valentin day itu.

B. PEMBAHASAN.
1. SEJARAH VALENTIN.
Menurut Katholik of Ensiclopedia disebutkan ada 3 versi Valentin, yaitu :
Versi pertama : kisah pendeta Santo Valentino yang hidup akhir abad ke 3 M. saat itu raja yang berkuasa di Romawi adalah Claudius 2. Raja melihat bahwa pendeta Valentino sering menentang perintahnya dan ia selalu mengajak manusia untuk memeluk agama Nasrani. Kemudian raja menangkapnya dan Valentino dihukum mati pada 14 Februari 270 M. oleh umat Nasrani ia menjadi Martir (dianggap mati Syahid dalam versi Islam). Maka agar umat Nasrani tidak lupa dirayakanlah hari itu sebagai hari Valentin. (merupakan versi terkenal dan terkuat).
Versi ke-2 : Raja Claudius 2 melihat bahwa para bujangan semangat perangnya lebih hebat daripada yang telah menikah. Maka raja mengeluarkan perintah untuk melarang pernikahan. Tapi Pendeta Santo Valentino menentang perintah ini dan tetap melakukan pernikahan secara sembunyi-sembunyi di gereja. Akhirnya ia ditangkap dan dipenjarakan. Di penjara dia berkenalan dengan putri seorang penjaga penjara yang terserang penyakit. Dia mengobatinya hingga sembuh dan Valentino jatuh hati padanya. Sesaat sebelum dihukum mati, ia mengirim sebuah kartu untuk putri itu yang bertuliskan “Dari yang tulus cintanya, Valentino”. Hal ini terjadi setelah putri tersebut memeluk agama Nasrani bersama 46 kerabatnya.
Versi ke-3 : saat agama Nasrani tersebar ke Eropa, di salah satu desa itu terdapat sebuah tradisi yang unik, dimana para pemuda desa selalu berkumpul pada pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama para gadis desa dan memasukkannya ke dalam kotak. Setiap pemuda mengambil nama gadis-gadis itu, dan yang namanya keluar menjadi kekasihnya sepanjang tahun itu. Mereka juga menuliskan kartu tanda cinta yang bertuliskan “Dengan nama Tuhan ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini”. Konon, karena sulitnya menghapus tradisi ini, maka para pendeta mengganti kalimat “dengan nama tuhan ibu” menjadi “Dengan nama pendeta Valentino” agar mengikat para pemuda dengan agama Nasrani dan mengingat perjuangan Santo Valentino.

2. HAKIKAT DAN FAKTA TENTANG VALENTIN.
Melihat dari versi sejarah diatas, valentin adalah untuk memperingati peristiwa martirnya pendeta Santo Valentino. Hari itu posisinya sederajat dengan hari raya keagamaan bagi agama Nasrani.
Memang, substansi ajaran agama Nasrani / Kristen adalah ajaran cinta kasih. Hal ini tampak dari ajaran yang termaktub dalam injil “jika engkau ditampar pipi kirimu, maka berikanlah pipi kananmu”, cuman pertanyaannya, apakah hari ini masih ada pendeta yang mau “dikamplengi”? jadi sekali lagi, Valentin bukan berarti kasih sayang, tapi kasih sayang itu diadopsi dari substansi ajaran Nasrani yang termaktub di Injil itu. Yang ironis dalam prolog Desi diatas, banyak generasi islam yang menganggap valentin berarti kasih sayang, lantas merayakannya sebagai ekspresi hari kasih sayang.
Ketika dilakukan polling kecil-kecilan di SMK Muhammadiyah Jember dari 15 orang, ternyata didapatkan fakta berkaitan valentin, 86,7 % mereka menyatakan sebagai hari kasih sayang, namun hal yang positif ternyata 86,7 % dari mereka juga tidak merayakannya. Diantara mereka yang merayakan valentin bentuknya adalah 6,7 % mengekspresikan dengan berciuman, 26,7 % mengekspresikan dengan memberi hadiah cokelat.

3. DAMPAK VALENTIN.
Mayoritas yang merayakan valentin adalah anak-anak muda setingkat SMA dan Mahasiswa, dan mayoritas pula yang merayakan adalah mereka yang sudah punya pasangan / pacar. Ternyata mayoritas pula ekspresi bentuk perayaan valentin dikalangan mereka adalah memberikan hadiah, berkencan, saling berciuman hingga berhubungan seks, bahkan sering mereka pesta seks bersama. Selain dalam islam diharamkan dan dosa bagi yang melakukannya, juga berdampak bahaya bagi pelakunya tatkala mengekspresikan dengan ber-making love. Dampak itu adalah terjangkitnya PMS (Penyakit Menular Seksual).
PMS adalah jenis penyakit yang menyerang pria atau wanita yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menular, salah satunya melalui prilaku hubungan seksual. Resiko tinggi yang terkena PMS adalah mereka yang melakukan seks bebas atau yang berganti-ganti pasangan seks. Istilah lain medisnya dari PMS adalah Veneral Disease (VD) atau Veneral Infection Disease (VID). Veneral berasal dari kata Venus nama planet yang sinarnya cukup terang dan indah yang oleh masyarakat Romawi kuno sering ditafsirkan sebagai penjelmaan dewa yaitu dewi cinta. Dalam ilmu medis, khususnya Obstetric of Ginecology Venus dijadikan nama bagian orgam intim wanita yang terletak pas diatas kemaluan yang menonjol yang biasanya ditumbuhi rambut kemaluan (pubis) dengan istilah MonsVeneris. Maksudnya, veneral disease adalah jenis penyakit yang terjadi dari sesuatu yang muncul dekat-dekat dari venus atau monsveneris tersebut, dan satu-satunya yang memungkinkan adalah adanya kontak seksual. Jadi VD / VID secara etimologi adalah penyakit dari kontak seksual. Akibat dari PMS / VD disamping sangat menular pada orang lain terutama pasangan seksnya juga sangat berbahaya. Reaksinya mulai dari gatal-gatal di bagian kelamin atau kulit, luka lecet, saat kencing terasa sakit atau panas, muncul kutil (seperti jengger ayam), kencing nanah, hingga terjadi kematian tergantung fase penyakit dan jenis penyakit VD yang menyerangnya.
Macam dan Jenis PMS adalah :
Diantara jenis penyakit seksual adalah :
1. Ghonore (GO).
2. Sifilis.
3. AIDS.
4. Infeksi Genital Nonspesifik (IGN-s).
5. Trikomoniasis.
6. Vaginosis Bakterial (VB).
7. Candidosis Vaginalis.
8. Herpes Simplek.
9. Condiloma Acuminata.
10. Ulcus Molle.
11. Limfogranuloma Venerum.
Ke-11 penyakit itu yang siap di dunia ini menyerang manusia / remaja yang merayakan valentin day sebagai konsekuensi dari prilaku free sex.
Sifilis disebabkan oleh bakteri Triponema Pallidum, jika terkena maka penderita akan terjadi luka di bagian kelamin yang sakitnya sangat luar biasa. Sering disebut sebagai “raja singa”. Umumnya akan nampak dalam waktu 10-90 hari setelah hubungan seksual.
Ghonore (GO) disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhoeae. Jika mengenai maka penderita akan muncul luka, nyeri hebat hingga kencing keluar nanah. Pada wanita penyakit itu akan muncul 5-20 hari pasca hubungan seksual. Candidosis Vaginalis disebabkan oleh jamur Candida Albican yang hidup di dalam vagina wanita. Ia normal dan bersifat Apathogen (tidak berbahaya), tapi pada kondisi tertentu menjadi Pathogen (berbahaya) dan akan menular saat kontak seksual. Selain lewat kontak seksual, penyakit ini juga dipicu oleh pemakaian pil KB, pemakaian obat antibiotik tanpa resep, pemakaian celana jeans yang ketat atau celana dalam yang terlalu ketat dan berbahan nilon yang tidak menyerap keringat, sehingga vagina semakin lembab dan mempermudah tumbuh candida. Gejalanya : gatal-gatal, keluar cairan kental, dari putih, kuning hingga bernanah. Pada pria saat kencing terasa panas seperti terbakar.
Diantara 11 penyakit itu yang sangat terkenal dewasa ini dan sangat menakutkan hingga menyebabkan kematian adalah AIDS, yang disebabkan oleh virus HIV. penyakit maut ini yang hingga kini masih belum ada obatnya masuk ke Indonesia pada 5 April 1987 diketemukan di Bali lewat turis asal Belanda. Tentu itu menular melalui free sex turis dengan PSK bali. Data DEPKES RI pada Januari 2000 ada 1080 kasus yang terserang penyakit ini dengan rincian 794 kasus HIV + (Carier), dan 286 kasus AIDS. Tentu masih banyak lagi beberapa penyakit PMS yang tidak kalah bahaya dan dampaknya yang mungkin audience bisa mengetahui lebih jauh lewat buku kedokteran atau berkonsultasi langsung dengan penulis.

4. FATWA ULAMA DALAM TINJAUAN ISLAM.
Pertama, dalam islam tidak ada hal itu dan tidak mengenal tradisi valentin.
Ke-2, jika merayakan / memperingati berarti ikut membenarkan akan kemaksiatan.
Ke-3, Jika merayakan berarti “Tasyabbuh”, dan Tasyabbuh diharamkan dalam islam, sebagaimana hadis nabi SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi :
“Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari golongan kaum tersebut”.
Ke-4, Valentin adalah Bi’dah, dan Bid’ah adalah haram.
Ke-5, merayakan valentin merupakan kemubadziran, dan mubadzir dilarang karena merupakan prilaku syetan.

C. PENUTUP (EPILOG).
Satu hal yang pasti dan patut kita berhati-hati adalah mungkin saja budaya valentin merupakan salah satu cara barat untuk menghancurkan generasi muslim. Ada agenda terselubung dibalik pesta valentin (hiden agenda). Untuk memerangi islam secara langsung tidaklah mungkin, karena penjajahan telah dihapuskan diatas dunia. Tapi penjajahan terselubung masih ada yakni melalui “Ghozwul Fikri” (perang pemikiran) salah satunya melalui infiltrasi budaya westernisasi (Taghribiyyah) berupa valentin dll. Berkaitan dengan ghozwul fikri, agaknya sangat benar thesisnya Samuel Huntington dalam “The Class Of civilization”. Dengan westernisasi generasi islam akan tanpa sadar meninggalkan ajaran islam agamanya sendiri dan beralih menjadi pengikut agama lain (Nasrani). Mereka tidak sadar karena prosesnya begitu halus, yakni dalam tahapan :
1. Tazyin (memandang indah sesuatu).
2. Tasyabbuh (menirunya).
3. Tasykik (meragu akan ajarannya sendiri).
4. Tarkik (meninggalkan ajarannya sendiri).
5. Tadhlil (menyesatkan yang lain).
Selain itu, generasi muda yang terbuai budaya valentin akan terbelenggu dalam hedonisme, sehingga tidak produktif, tidak mampu memahami hakikat masalah sebenarnya yang lebih besar termasuk masalah agama dan bangsanya, dan tidak mampu menatap masa depan yang lebih cerah.
Betapa tidak, dengan bervalentin hakikatnya generasi muda telah terjajah secara pemikiran, terlena sehingga memudahkan agama lain dan bangsa lain mengacak-ngacak agama dan bangsanya.
Mau bukti ? jika disodorkan masalah pada remaja, valentin atau memikirkan bangsa ? mayoritas remaja lebih suka dengan valentin dari pada masa depan bangsa. Wajar kalau secara fisik kita merdeka, tapi secara pemikiran, ekonomi, budaya, bahkan secara militer kita masih terjajah. Jika anda tahu, 10 – 20 tahun kedepan andalah penggati kepemimpinan bangsa ini. Andalah ulama-ulamanya. Mau jadi apa islam dan bangsa ini bisa terlihat dari sikap dan prilaku anda hari ini.



REFERENSI :

1. Kapita selecta kedokteran, media ausculapius, Jakarta.
2. Pendidikan seksual oleh Ajen Dianawati.
3. Panduan Lengkap seks Islami ditinjau dari Segi Al-Qur’an, hadis dan Medis, , oleh Idris Mahmudi, Amd.Kep;S.Pd.I.
4. Majalah Sabili.

AKSELERASI PENDIDIKAN, MUNGKINKAH ? (TERMUAT DI MAJALAH MEETING POINT)

AKSELERASI PENDIDIKAN MEMANGKAS UANG DAN WAKTU
Oleh :

Idris Mahmudi, Amd.Kep.S.Pd.I.*
Email : idris_mahmudi@yahoo.co.id
Blog : www.tata-h5idris.blogspot.com
HP : 081336385486

Setiap sesuatu yang muncul selalu ada yang pro dan kontra, pasti ada efek positif dan negatifnya. Itupun yang terjadi dengan model pembelajaran akselerasi dalam dunia pendidikan akhir-akhir ini. Terlepas dari pro dan kontra, demi sebuah perkembangan dan kemajuan penulis menganggap bahwa akselerasi pendidikan ibarat pesawat supersonik yang kecepatannya melebihi kecepatan suaranya, atau ibarat kereta super cepat Nozomi di jepang. Jika memang ada positifnya mengapa takut dan mengapa tidak kita coba sebagai solusi alternatif bagi yang memang mebutuhkan. Bukankah pendidikan adalah belajar, dan belajar terefektif adalah bagi mereka yang mau mencoba serta berusaha melakukannya ? Kesuksesan hidup ini adalah bagi mereka yang selalu mau mencoba.
Pengertian.
Pengertian acceleration yang diberikan oleh Pressey (1949) adalah suatu kemajuan yang diperoleh dalam program pengajaran, pada waktu yang lebih cepat atau usia yang lebih muda daripada yang konvensional (Hawadi, Reni Akbar, DR—2004).
Esensi dari program akselerasi pendidikan adalah memberikan pelayanan kepada siswa yang mempunyai bakat istimewa dan kecerdasan luar biasa untuk mengikuti percepatan dalam menempuh pendidikannya. Untuk tingkat pendidikan dasar, siswa yang mempunyai bakat istimewa dan kecerdasan luar biasa dapat menempuh pendidikannya selama 5 tahun, sedangkan untuk tingkat menengah SLTP dan SLTU siswa dapat menempuh pendidikannya selama 2 tahun.
Secara konseptual, program akselerasi ini cukup bagus relevansinya dalam pengembangan bakat dan kecerdasan anak, yaitu memberikan perhatian yang lebih kepada anak didik yang memiliki bakat istimewa dan kecerdasan yang luar biasa, sehingga mereka bisa mengembangkan ilmu pengetahuannya secara luas.
Sebenarnya program akselerasi secara tidak sadar telah dilakukan oleh para ibu dan hampir setiap orang tua sekarang dalam mendidik anak. Contoh, dulu orang mengajari anaknya berjalan dengan cara menatahnya. Tetapi sekarang orang membelikan anaknya kereta bayi (baby walker) untuk mengajari anaknya berjalan, dengan begitu ia mampu belajar berjalan lebih cepat dan aman. Contoh lain, sekarang orang mengajarkan anak naik sepeda, dengan membelikannya sepeda kecil, yang ada dua roda bantu di belakangnya, pada usia Balita. Sehingga pada usia TK atau awal sekolah dasar anak sudah lancar naik sepeda.
Secara eksplisit islam mengajarkan “Berkatalah dan ajarilah anak-anakmu sesuai kadar ukurannya”(Al-Hadis). Corak anak sangatlah beragam, kemampuan anak juga sangat berbeda, anak yang mengalami hambatan kecerdasan tentu susah disandingkan dengan anak yang mengalami keistimewaan kecerdasan. Begitu pula sebaliknya. Jika anak dengan kecerdasan istimewa dipaksa dalam satu kelas dengan mereka yang kurang mampu, anak tersebut akan bosan, perkembangannya terhambat dan bahkan merampas laju perkembangan serta kecerdasan anak. Maka kelas akselerasi merupakan salah satu solusinya. Nabi juga bersabda :
من كان يومه خير من أمسه فهو رابح
“Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia beruntung”.
Lanjutan hadis diatas dikatakan bahwa siapa yang hari ini sama dengan kemarin ia rugi, apalagi jika kemarin justru lebih baik dari hari ini, dia termasuk orang yang celaka. Dari hadis ini, tampaknya islam pun bersepakat dengan akselerasi dalam dunia pendidikan, karena memberikan ruang bagi mereka yang lebih mampu untuk menjadi lebih baik lagi. Bahkan akselerasi ini seakan senada dengan semangat Al-Qur’an “Fastabiqul Khoirot” (berlomba-lomba dalam mencapai keterbaikan).
Zaman selalu berkembang cepat, maka kondisi pun juga dinamis. Oleh karena itu zaman dulu dengan sekarang sangatlah berbeda. Jika kita tilik pendidikan yang ada di Indonesia sekarang ini masih konvensional, ia masih kaku dan terikat oleh jenjang, mari kita lihat :


Tingkat Pendidikan
Play Group = 2 tahun.
SD = 6 Tahun.
SMP = 3 tahun.
SMA = 3 tahun.
S1 = 4 tahun.
S2 = 2 tahun.
S3 = 3 tahun
Alangkah lamanya sistem pendidikan yang dibakukan di negeri kita ini. Berapa lama waktu yang kita butuhkan dalam menempuh pendidikan secara formal ? Cina yang sedang tumbuh pesat, termasuk bidang pendidikannya giat melaksanakan akselerasi, karena itu hingga Saat ini, paling sedikit 673 mahasiswa usia dini telah diwisuda sebagai sarjana di negeri tirai bambu itu, yang paling muda berusia 11 tahun. Anda lihat kembali tabel diatas, jika seorang anak usia 3 tahun sudah masuk play group, maka di usia 26 tahun dia sudah menyandang Doktor, itupun jika tidak terhambat faktor biaya. Mengacu buletin ini edisi pekan lalu, biaya pendidikan ternyata cukup mahal, SD sampai 15 juta, SMP sampai 30 juta, SMA sampai 70 juta dan kuliah level S1 sampai 150 jutaan. Jika kita berkaca dengan Cina yang sekarang bersama India mulai menjadi macan Asia, usia 11 tahun sudah sarjana, maka di usia 16 tahun sudah menyandang Doktor. Dari sudut waktu ada 10 tahun waktu yang terpangkas, dan dengan 10 tahun waktu itu cukup banyak pula uang yang bisa dihemat serta digunakan untuk keperluan lain yang menunjang kehidupan. Oleh karena itu, akselerasi pendidikan yang menjadi tema tulisan ini layak untuk direnungkan kembali.
Analisa Dampak
Berbicara dampak tentu ada nilai positif dan negatifnya. Nilai positif dari akselerasi pendidkan banyak sekali yang salah satunya menjadi pemaparan diatas, dan penulis tidak akan mengulasnya lagi. Karena bagi penulis untuk sebuah kemajuan fokus orientasi kita adalah pada hal yang positif saja, yang negatif kita kesampingkan bahkan kita buang dengan cara menutup dengan kelebihan lainnya. Diantara aspek negatif akselerasi pendidikan adalah sisi psikologis dan emosional anak. Sesuai teori taksonomi Bloom, Bloom mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah mengembangkan tiga kemampuan dasar, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga aspek tersebut merupakan sebuah entitas integral yang tidak dapat dipisah-pisahkan dan berdiri sendiri. Antara aspek yang satu dengan aspek lainnya saling berkaitan. Dengan demikian, keberhasilan pendidikan hanya akan dapat tercapai manakala ketiga aspek tersebut dapat diaplikasikan oleh guru secara seimbang dalam proses belajar mengajar.
Dalam kelas akselerasi seakan nilai kognitifnya saja yang menonjol. Sebenarnya tidaklah demikian, ketiga aspek Bloom diatas (kognitif, Afektif, dan Psikomotoriknya) juga tergarap, semuanya di drill kan pada anak. Kalaupun benar sekolah akselerasi hanya di tataran kognitif saja, maka tugas kitalah sebagai penyempurna yaitu dengan mem-plot pendidikan akhlaqul karimah dan live sklills sebagai integralistik afektif dan psikomotornya. Inilah yang penulis katakan sebagai fokus orientasi pada sisi positifnya dan sisi negatifnya kita tutup dengan memberikan aspek tambahan lainnya yang dinilai kurang. Dengan bahasa singkat penulis menawarkan 2 solusi :
1. kelas akselerasi adalah siswa pilihan dengan kecerdasan potensial masing-masing bidangnya yang ditentukan dengan ukuran tertentu.
2. Perlu adanya kerja keras untuk mengajar aspek afektif dan psikomotornya sebagai penyeimbang kognitif anak.
Bukankah Nabi Muhammad SAW sendiri diutus untuk menyempurnakan aspek afektif manusia “sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq”. Oleh karena itu, akselerasi pendidikan, siapa takut….

• Penulis adalah Dai dan Perawat-Akupunturis, penulis buku “Panduan Lengkap seks Islami ditinjau dari Segi Al-Qur’an, hadis dan Medis”, alumni IMM, seorang guru SMK Muhammadiyah dan dosen bantu di FIKES UNMUH Jember.

MOTIVASI SUKSES (TERMUAT DI MAJALAH MEETING POINT)

KESUKSESAN = BERANI GAGAL
Oleh :

Idris Mahmudi, Amd.Kep.S.Pd.I.*
Email : idris_mahmudi@yahoo.co.id
Blog : www.tata-h5idris.blogspot.com
HP : 081336385486

Thomas Alfa Edison adalah sosok yang luar biasa. Kehebatannya adalah karena ia berhasil menemukan bola lampu yang hingga kini menyinari dunia. Satu yang terlupakan manusia bahwa penemuan itu tidaklah serta merta. Ia melakukan 999 X percobaan dan kesemuanya mengalami kegagalan, baru di research-nya yang ke 1000 ia berhasil menemukan bola lampu. Puncak kesuksesannya dibangun oleh berkali-kali kegagalan. Dalam suatu wawancara, Thomas ditanya “benarkah pak Thomas dalam penemuan lampu ini mengalami 999 X kegagalan ?”. Thomas menjawab “saya ini tidak gagal, justru saya berhasil menemukan 999 bahan yang tidak cocok dibuat lampu, baru di percobaan saya yang ke 1000 saya berhasil menemukan bahan yang benar-benar cocok dibuat lampu”.
Apa yang bisa ditangkap dari kisah ini ? ada perbedaan mendasar dari orang sukses dengan orang gagal. Orang sukses selalu berfikir positif, sedang orang gagal cenderung berfikir negatif. Semua proses berfikir itu terjadi dan melalui manajemen otak kita, oleh karena itu kesuksesan hakikatnya adalah hasil seting dari pikiran kita. Saat kita merasa kalah atau gagal, sebenarnya kita sedang dihadapkan oleh 2 pilihan yaitu, pertama menyerah oleh keadaan dan kita tetap gagal, atau yang kedua terus berusaha sampai kitalah pemenangnya. Agaknya pepatah yang mengatakan "kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda" ada benarnya. Betapa tidak, jika pada percobaan yang ke 900 Thomas menyerah oleh kegagalan itu, maka iapun tidak sampai pada kesuksesan dan gelaplah seluruh dunia hingga saat ini. Jika seseorang mengalami kegagalan dan dia berhenti, sebenarnya ia sedang memotong kesuksesannya yang tinggal satu langkah lagi. Berani gagal dan terus berusaha dengan keyakinan dan komitmen kuat sebenarnya adalah ajaran islam yang mulia "istiqomah". Bukankah Allah dalam Q.S. Al-Insyiroh ayat 5-6 menyatakan :
"Maka sesungguhnya dalam kesulitan ada kemudahan, dan dalam kesulitan ada kemudahan".
Sungguh ayat kesuksesan yang luar biasa, bahkan diulang sampai 2 kali.
Bukankah Cristoporus Colombus dalam berlayar ingin mencari Indonesia yang kaya akan rempah mengalami kegagalan karena ia terdampar di benua Amerika. Ia tidak berhasil menemukan Indonesia yang terkenal dengan "potongan syorga di dunia", ia justru menemukan Amerika. Oleh karena itu jika anda tahu Amerika yang sekarang begitu hebat berawal dari sebuah kegagalan besar. Apapun yang anda inginkan tentukan tujuannya/tentukan keinginannya secara jelas, tetapkan cara yang benar, lakukan tindakan dan jangan takut gagal, karena sesungguhnya kesuksesan itu adalah keberanian dalam menghadapi kegagalan. Salam hangat saya, dan selamat mencoba.

• Penulis adalah Dai dan Perawat-Akupunturis, penulis buku “Panduan Lengkap seks Islami ditinjau dari Segi Al-Qur’an, hadis dan Medis”, alumni IMM, guru SMK Muhammadiyah Jember dan dosen bantu di FIKES UNMUH Jember.

MATERI DAKWAH

DAKWAH TUGAS MULIA MUSLIM
Oleh :










Idris Mahmudi, Amd.Kep.S.Pd.I.*
Email : idris_mahmudi@yahoo.co.id
Blog : www.tata-h5idris.blogspot.com
HP : 081336385486

Dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah SWT sesuai dengan garis aqidah, syari’at, dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata kerja da’a - yad’u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan. Kata dakwah sering dirangkaikan dengan kata “Ilmu” dan kata “Islam”, sehingga menjadi “Ilmu dakwah” dan Ilmu Islam atau ad-dakwah al-Islamiyah. Orang yang menyampaikan dakwah disebut “Da’i”. Sedangkan yang menjadi objek dakwah disebut “Mad’u”. Setiap Muslim yang menjalankan fungsi dakwah Islam adalah “Da’i”.
Tugas seorang da’i merupakan tugas utama para rasul AS. Dan kedudukananya pun satu tingkat di bawah kedudukan para rasul, yang tak lain merupakan kedudukan paling mulia dan paling agung. Yang demikian itu, karena misi dan tujuan mereka adalah menegakkan kalimatullah (agama Allah) di atas bumi, di mana hal itu akan membawa umat manusia pada ketentraman dan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Dakwah merupakan salah satu penentu tercapainya kebahagian di dunia dan di akhirat. Adapun unsur-unsur penting pendukung dakwah adalah: ilmu yang bermanfaat, amal salih, maksud dan tujuan yang lurus, pemahaman yang benar, penguasaan agama yang matang, pengenalan yang baik terhadap kondisi objek dan sasaran dakwah, ketegaran dan keberanian dalam membela kebenaran, dan kemampuan beradu argumentasi dengan cara yang paling baik.
Nabi Muhamad SAW mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan, dan perbuatan. Dimulai dari istrinya, keluarganya, dan teman-teman karibnya hingga raja-raja yang berkuasa pada saat itu. Di antara raja-raja yang mendapat surat atau risalah Nabi SAW adalah kaisar Heraklius dari Byzantium, Mukaukis dari Mesir, Kisra dari Persia, dan Raja Najasyi dari Habasyah (Ethiopia).
Contoh Surat dakwah nabi pada raja Heraclius :



Contoh Surat dakwah nabi pada raja Najasyi :


Jenis-Jenis Dakwah
1. Dakwah Fardiah.
2. Dakwah Ammah.
3. Dakwah bil-Lisan.
4. Dakwah bil-Haal.
5. Dakwah bit-Tadwin. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya tinta para ulama adalah lebih baik dari darahnya para syuhada”.
6. Dakwah bil Hikmah.
Dasar-dasar Dakwah
1. Q.S. Ali Imron : 104 dan 110. Q.S. An-Nahl : 125. dll.
2. Hadis nabi tentang wajibnya menyampaikan kebenaran, hadis nabi tentang mencegah kemungkaran. Dll.
Sifat dai harus seperti sifat nabi yaitu FAST (Fatonah = cerdas, Amanah = bisa dipercaya, Siddiq = Jujur, Tabligh = Menyampaikan). Ucapan dai juga harus sesuai dengan prilakunya, karena jika tidak sesuai akan dilaknat oleh Al-Qur’an (ata’murunan nasa… dan kaburo maqtan…).
Kemungkinan watak dai :
1. Berdakwah tidak didengar – dihancurkan sekalian objek dakwahnya, contoh fenomena bom bali.
2. Berdakwah tidak didengar – ditinggalkan, contoh : nabi Yunus AS.
3. Berdakwah tidak didengar – berhenti dakwah dan membiarkan, yang penting dirinya sudah baik, fenomena yang paling sering. Namun takutnya diancam bencana atau adzab Allah secara generalisir.
4. Berdakwah terus-menerus tanpa mengenal waktu, contoh : nabi Nuh AS, Nabi Muhammad SAW. (dikutib dari ceramah H. Abdul Basith, M.A. PWM JATIM saat pengajian ahad pagi di kantor PDM Jember).
Pedang-pedang yang menemani dakwah rosululloh SAW :



Dalam berdakwah seorang dai harus ikhlas, yaitu hanya mengharap pahala dari Allah (Ajrun minallloh), bukan mengharap imbalan dari manusia (Ujroh minan naas). Namun jika sudah betul-betul ikhlas (semata-mata Ajrun minalloh) ternyata mendapat sesuatu (Ujroh minan naas) maka dakwahnya tidaklah sia-sia dimata Allah. Ujroh minan naas itu merupakan efek samping saja yang telah direzekikan oleh Allah pada dai sebagai balasan jangka pendek di dunia ini sebelum balasan Ajrun Minalloh yang sebenarnya. (dikutib dari ceramah Prof. Dr. Dien Syamsudin, M.A. saat tabligh akbar di gedung Ahmad zaenuri UNMUH Jember).
Oleh karena itu dalam bahasa simple karakter dai bisa dibagi 3 :
1. Dai Ilaiyya. Menyeru untuk ketenaran dirinya sendiri.
2. Dai Ilaina. Menyeru untuk kebesaran golongannya sendiri.
3. Dai Ilalloh. Menyeru dari, untuk dan hanya bertujuan kepada Allaoh.

Tugas dakwah itu ada di pundak kita masing-masing, karena itu adalah kewajiban sebagaimana kewajiban yang lainnya.

• Penulis adalah Mahasiswa Pasca Sarjana STAIN Jember, Dai dan Perawat-Akupunturis, penulis buku “Panduan Lengkap seks Islami ditinjau dari Segi Al-Qur’an, hadis dan Medis”, dan dosen bantu di FIKES UNMUH Jember.

RENUNGAN TAHUN BARU ISLAM

MOMENTUM TAHUN BARU 1433 H
MENEGUHKAN KEMBALI IDENTITAS MUSLIM
SEBAGAI UPAYA PENCERAHAN PERADABAN

Oleh :










Idris Mahmudi, Amd.Kep.S.Pd.I.*
Email : idris_mahmudi@yahoo.co.id
Blog : www.tata-h5idris.blogspot.com
HP : 081336385486

  •  ••                     
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”.

Ayat ini sering kita dengar bahkan sangat kita pahami terutama bagi anggota organisasi Muhammadiyah. Disaat konferensi Internasional Robithoh Alam Islami di Mesir, SEKJEN Robithoh Alam Islami dalam sambutan pembukanya mengutip ayat diatas dan menerjemahkan dengan terjemahan diatas. Langsung diinterupsi oleh seorang Profesor Doktor (Prof. Dr.) “apa Syekh tidak salah mengartikan ayat itu dengan Kamu(umat muslim) adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia”,karena setahu saya saat ini umat islam di seluruh penjuru dunia mayoritas menjadi umat terbelakang, miskin, bodoh, anarkis dan tertinggal. Inikah umat terbaik ?”. sang SEKJEN terdiam sejenak, kaget dan berpikir lama yang membuat audience gaduh, lalu menjawab “saat ini umat islam sedang diuji”. Prof. Dr. Itu mendebat “jika sedang diuji kapankah lulusnya ? mulai saya kecil hingga saat ini beruban (seusia saya 70 tahun) umat islam tetap terbelakang, kok ujian terus, kapan lulusnya ?”.
Muqoddimah ini sebagai prolog dalam pengajian dan pengkajian ilmiah ini agar kita terbangun dari tidur panjang, atau kepingsanan setelah serangan telak barat dalam Ghozwul Fikri ke tubuh seluruh umat islam sedunia. Samuel Hungtinton dalam The Clash of Civillization menyatakan “di era depan (dia mengungkapkan disaat sekitar tahun 80 an) akan terjadi benturan peradaban yaitu peradaban timur dan barat (Islam dan Non-Islam/Kristen) dan musuh terberat di timur adalah Islam”. Benturan dengan perang militer tidak mungkin karena sejak 1945 sudah diikrarkan bahwa segala macam penjajahan di atas dunia harus dihapuskan (mengutip UUD RI 1945), namun bukan berarti Indonesia (lebih luas umat Islam seluruh dunia) betul-betul telah merdeka. Justru sejak 1924 itulah awal kehancuran umat islam (ditandai dengan runtuhnya Khilafah Turki Usmani) dan disaat itulah penjajahan gaya baru mulai dikembangkan yang sampai sekarang sangat efektif, Ghozwul Fikri.
Ghozwul Fikri = perang pemikiran yang darinya terlahir banyak bentuk penjajahan baru : penjajahan budaya, penjajahan politik, penjajahan ekonomi, penjajahan akhlaq sampai penjajahan iman/keyakinan keagamaan dalam bentuk penyakit sipilis (bukan sifilis penyakit kelamin, tapi Sekulerisme, Pluralisme, dan Liberalisme). Mayoritas generasi Umat muslim lupa dengan budayanya sendiri, lupa dengan identitas muslimnya karena tanpa sadar telah terjajah oleh budaya barat. Tanpa sadar justru mempropagandakan peradaban barat. Ghozwul fikri membuat sebagian umat islam justru mempropagandakan pemikiran barat yang meracuni faham agama islam sendiri. Umat islam tidak bangga dengan khazanah muslimnya justru membanggakan diri jika sudah terbaratkan dari semua sisi. Nampaknya fenomena westernisasi / taghribiyyah = membaratkan (lebih ekstrim mengkristenkan) umat islam mulai nyata pada generasi islam saat ini. Mari kami bantu dengan pertanyaan ringan : “mengapa di gereja selalu ada palang salib ?” sangat banyak yang bisa menjawab, bahwa hal itu sebagai simbol yesus sebagai tuhan saat proses penyaliban. “mengapa diatas masjid selalu ada logo bintang yang dibingkai dalam setengah lingkaran?” sangat sedikit yang bisa menjawab, padahal itu bagian dari jati diri zaman keemasan peradaban islam. Setengah lingkaran itu adalah lambang bulan sabit, yang melambang bulan baru (qomariyah/kalender hijriyah) dan saat bulan terlihat, pasti bintang juga terlihat sebagai tanda terangnya angkasa. Bulan sabit adalah bulan baru yang sangat penting karena bagi Islam itu terkait dengan ritual ibadah. Coba tanyakan setelah bulan Januari bulan apa ? semua pasti bisa menjawab Februari bahkan sampai Desember hafal. Coba ganti dengan bulan islam / hijriyah, setelah Sofar apa ? Inilah mengapa umat islam tertinggal dan terbelakang, ia lupa dengan identitasnya dan justru bangga dengan identitas asing. Padahal jika anda tahu apa makna dibalik bulan-bulan itu :

Nama Bulan Lama Hari Asal usul nama bulan
Januari
31
Janus (Dewa permulaan dan akhir bangsa Romawi)

Februari
28/29
Februus (Dewa kematian dan pemurnian Romawi, yang juga menjadi dewa bangsa Etruskan). Bulan ini menjadi bulan perayaan ritual pemurnian di Romawi yang dirayakan setiap tanggal 15 bulan ini.
Maret
31 Mars (Dewa perang Romawi)

April
30
bahasa Latin:aperire yang artinya membuka. Bulan April (Aprilis) dalam kalender Romawi merupakan penghormatan untuk dewi Venus. Kata April diambil dari nama Venus dalam bahasa Yunani yaitu Aphrodite (Aphros).
Mei
31 Maia Maiestas (Dewi Romawi)

Juni
30 Juno (Dewi Romawi, istri Jupiter (mitologi)

Juli
31 Julius Caesar (diktator Romawi) (bulan ini sebelumnya disebut Quintilis, bulan ke-5 kalender Romawi)
Agustus
Augustus (Kaisar Romawi pertama) (bulan ini sebelumnya disebut Sextilis, bulan ke-6 kalender Romawi)
September
30 Septem (bahasa Latin untuk tujuh, bulan ke-7 kalender Romawi)
Oktober
31 Octo (bahasa Latin untuk delapan, bulan ke-8 kalender Romawi)
November
30 Novem (bahasa Latin untuk sembilan, bulan ke-9 kalender Romawi)
Desember
31 Decem (bahasa Latin untuk sepuluh, bulan ke-10 kalender Romawi)
Total 365/366

Ternyata makna bulan itu mengandung aqidah politheisme yang diinjeksikan ke dunia sebagai hegemoni peradaban dan budaya. Sementara kita lupa dengan bulan sendiri yang mulia. Umat islam ternyata mau dan tidak sadar diakali barat. Islam memegang emas, namun layaknya anak kecil mau ditukar dengan coklat oleh barat, sehingga barat yang maju dan islam tertinggal (mengutib statemen Amir Syakib Arsalan dalam bukunya Limadza Ta’akh-khoroh Muslimun wa taqoddama Ghoiruhum).
Bulan hijriyah itu :

No Penanggalan Islam Lama Hari
1 Muharram
30
2 Safar
29
3 Rabiul awal
30
4 Rabiul akhir
29
5 Jumadil awal
30
6 Jumadil akhir
29
7 Rajab
30
8 Sya'ban
29
9 Ramadhan
30
10 Syawal
29
11 Dzulkaidah
30
12 Dzulhijjah
29/(30)
Total 354/(355)

Coba tanyakan ke anak-anak kita 14 februari itu hari apa ? Kontan mereka akan menjawab “hari Valentin Day”, hari apa itu ? serentak akan dijawab ”hari kasih sayang”. Walau salah fatal tapi itu membudaya di generasi muda, padahal Valentin day adalah hari bersejarah kristen untuk memperingati Martir nya pendeta Santo Valentino (martir istilah kristiani = Syahid dalam terminologi islam). Lalu tanyakan kisah yang menyedihkan cucu Rosululloh SAW Husain dibantai kapan ? dan dimana ? Sangat asing sekali dengan sejarahnya sendiri. Bahkan fakta yang penulis dapatkan saat membina akhlaq panti putri Aisiyah di jember, penulis bertanya pada 15 penghuni panti “kapan Isro’ Mi’roj terjadi ? tidak satupun dari mereka yang bisa menjawab. Berikut momentum indah bulan hijriyah :
• 1 Muharram : Tahun Baru Hijriyah
• 10 Muharram : Hari Asyura. Hari ini diperingati bagi kaum Syi'ah untuk memperingati wafatnya Imam Husain bin Ali
• 12 Rabiul Awal : Maulud Nabi Muhammad (hari kelahiran Nabi Muhammad)
• 27 Rajab : Isra' Mi'raj
• Bulan Ramadan : Satu bulan penuh umat Islam menjalankan Puasa di bulan Ramadan
• 17 Ramadan : Nuzulul Qur'an
• 10 hari ganjil terakhir di Bulan Ramadan terjadi Lailatul Qadar
• 1 Syawal : Hari Raya Idul Fitri
• 8 Dzulhijjah : Hari Tarwiyah
• 9 Dzulhijjah : Wukuf di Padang Arafah
• 10 Dzulhijjah : Hari Raya Idul Adha
11-13 Dzulhijjah : Hari Tasyriq

Selain itu umat islam Indonesia khususnya Jawa juga dikaburkan dengan sinkretisme budaya jawa. Sehingga kalender islam rancu dengan kalender jawa/saka berikut :

No Penanggalan Jawa Lama Hari
1 Sura
30
2 Sapar
29
3 Mulud
30
4 Bakda Mulud
29
5 Jumadilawal
30
6 Jumadilakir
29
7 Rejeb
30
8 Ruwah (Arwah, Saban)
29
9 Pasa (Puwasa, Siyam, Ramelan) 30
10 Sawal
29
11 Sela (1 Dulkangidah, Apit) *
30
12 Besar (Dulkahijjah)
29
Total 354

Anak-anak kita lebih senang dengan bahasa asing (Inggris) daripada bahasa islam (Arab). Saat ini para generasi lebih faham hari minggu-sabtu dari pada Ahad-sabtu. Padahal minggu = Sunday (Inggris), sun = matahari, day = hari, hari untuk menyembah dewa matahari. Makanya minggu libur karena Sunday yang saat ini direpresetasikan gereja. Senin = Monday, moon = bulan, day = hari, hari untuk menyembah dewa bulan. Terus sampai sabtu = Saturday (inggris). Satur = saturnus (nama Planet), day = hari, hari untuk menyembah dewa saturnus. Jadi bulan dan hari bagi barat adalah representasi ibadah/ritual agama agar semua manusia ikut mereka dalam keyakinan. Umat islam lupa bahwa awal hari, islam menyebutnya Ahad = satu, Esa, seakar dengan kata tauhid. Allah yang esa, tidak ada Tuhan selain Allah. Oleh karena itu sahabat nabi SAW Bilal saat disiksa dan diminta kembali ke agama nenek moyangnya (paganisme = menyembah berhala, politheisme = faham meyakini banyak Tuhan/dewa) ia tolak dan dengan tegas tetap mengucap “Ahad, Ahad, Ahad”. Tetap mempertahankan tauhid, Allah al-Wahid, yaitu agama islam yang haq.
Tahun baru Hijriyah 1433 ini sebagai kilas balik peristiwa besar hijrahnya nabi dari Mekkah ke Madinah yang berjarak 400 KM. Tahun baru ini hendaknya sebagai bahan kontemplasi/renungan besar buat kita. Hakikat hijrah adalah perubahan, jika bisa berubah bukan hanya reformasi, jika perlu revolusi. Karena dengan revolusi itu Izzah islam akan kembali jaya. Oleh karena itu dengan semangat tahun baru 1433 H ini mari kita berubah, dari maksiyat menjadi khoirot. Dari sibghoh thoghut menjadi sibghotulloh, dari Fikrul kafirin menjadi fikrul islamiyyah. Dari yang jelek menjadi yang lebih baik. Sehingga sesuai dengan maqolah :
“Barang siapa yang hari ini lebih jelek dari hari kemarin maka celaka, barang siapa yang hari ini sama dengan kemarin maka merugi, dan barang siapa yang hari esok lebih baik dari hari ini maka beruntung”.
Semoga tahun baru hijriyah 1433 yang saat ini mulai kita masuki menjadi lebih baik dari tahun-tahun kemarin”.

Jember, 24 Dzulhijjah 1432 H / 20 November 2011 M


• Penulis adalah Mahasiswa Pasca Sarjana STAIN Jember, Dai dan Perawat-Akupunturis, penulis buku “Panduan Lengkap seks Islami ditinjau dari Segi Al-Qur’an, hadis dan Medis”, dan dosen bantu di FIKES UNMUH Jember.
• Penulis juga ahli bekam, akupuntur, ruqyah, peneliti seksual dan perkembangan remaja serta konsultan seksual rumah tangga, saat ini sebagai sekretaris majelis tabligh PCM Sumbersari- Jember.

FUNGSI OTAK MANUSIA
Oleh :

Idris Mahmudi, Amd.Kep;S.Pd.I.*
Perawat-Akupunturis
HP : 081336385486
Email : idris_mahmudi@yahoo.co.id
Blog : www.tata-h5idris.blogspot.com
• Penulis adalah Dai dan Perawat-Akupunturis, alumni IMM, penulis buku “Panduan Lengkap Seks islami ditinjau dari segi Al-Qur'an, Hadis dan Medis” ,saat ini sedang menempuh S2, dan dosen bantu FIKES UNMUH Jember.

“Agama diperuntukkan hanya untuk hamba Tuhan yang ber-akal”.
Hampir semua dari kita tahu dan setuju dengan kalimat pembuka di atas, tidak hanya karena kondisi faktual yang sering ditemui memang mengungkapkan hal itu. Ibarat organ tubuh yang lain boleh cacat, terganggu fungsinya bahkan rusak sekalipun namun selama otaknya sebagai tempat berfikir dan memproduksi akal tetap berproses, maka seseorang tersebut masih secara fungsional disebut manusia (yang ber-akal). Mata sebagai indera penglihat adalah penting, lidah sebagai indera pengecap dan alat bantu berbicara serta menelan juga penting, bahkan rambut, kulit, kuku, telinga, sampai ke anus dan organ reproduksi juga penting, namun otak tetaplah menjadi yang sangat penting.
Banyak contoh kerusakan yang terjadi pada organ seseorang, masih dapat ditanggulangi secara medis (sains dan teknologi kedokteran), seperti halnya yang dialami oleh Prof.DR.Burhanuddin Jusuf Habibie yang fungsi pacu jantungnya “ngadat dan rusak”, kemudian dapat hidup normal dengan menggunakan mesin pemacu jantung (pacemaker) saat memimpin dan menyelamatkan negeri ini dari keadaan kritis dan krisis, bahkan sehat sampai sekarang. Bangsa ini juga tak akan pernah lupa dengan Panglima Besar Jendral Sudirman, yang keluar masuk hutan saat memimpin perang gerilya melawan penjajah Belanda hanya dengan satu paru-nya saja. Bahkan saat ini telah pula diperdagangkan organ ginjal di China sebagai alternatif penyembuhan gagal ginjal, sementara si pemilik ginjal dapat hidup normal dengan satu ginjal saja. Namun hal sebaliknya juga terjadi pada diri almarhum Pak Harto (mantan Presiden RI ke 2) yang secara “fisik” organ di luar otak beliau dalam keadaan normal, namun karena “stroke” yang dideritanya telah menyebabkan fungsi otaknya “menjadi tumpul” sehingga tim dokter yang memeriksanya membuat kesimpulan medis bahwa beliau tidak mampu mengingat dan bercerita tentang hal-hal yang dialami jauh sebelumnya. Bahkan Taufik Pasiak di dalam bukunya (Revolusi IQ,EQ,SQ, Mizan, 2002 halaman 317) menyebutkan “ketika seseorang mengalami stroke dapat mengakibatkan perubahan kepribadian yang dramatis”. Perubahan dramatis yang paling tragis adalah kehilangan akal, dan kondisi seperti ini dinamakan perubahan yang menyebabkan seseorang keluar dari jati diri nya. Betapa tidak, seseorang yang semula ekstrofet, suka bercanda dan tertawa, terbuka dan sosialitasnya tinggi, setelah mengalami gangguan otak tiba-tiba menjadi seorang yang introfet, pemurung, suka menyendiri, dan nyaris ingin mengakhiri hidupnya sendiri.
Dari tinjauan anatomis otak manusia, dapat dijelaskan bahwa sejak perkembangan embryologis di dalam rahim ibu, organ ini telah memperoleh keistimewaan khusus dengan pertumbuhan yang sangat cepat dibanding organ tubuh yang lain, serta berada dalam perlindungan berlapis mulai dari tulang-tulang tengkorak kepala di bagian luar serta cairan cerebrospinalis yang berperan sebagai suspensi/shockbreker di bagian tengah dan lapisan luar otak (mening) di bagian terdalam. Ibarat sebuah produksi, itulah harga mahal yang harus dibayar untuk melakukan pengelolaan perawatan terhadap otak seseorang. Pertumbuhan otak terus berlangsung walaupun seseorang telah dilahirkan bahkan tumbuh dan berkembang menjadi anak, remaja dan dewasa. Tak sedikit pula seseorang mengalami pertumbuhan otak di luar kemauan serta kontrol dirinya, bahkan kalau otak dipelihara dan dirawat dengan baik, maka semakin bertambah usia seseorang semakin bertambah pula aktivitas otaknya dan nyaris masih dapat berfungsi dengan normal melayani kebutuhan kita sampai satu abad lamanya, sementara pada organ yang lain justru akan terjadi kemunduran fungsi setelah setengah abad dioperasikan.
Adanya potensi spiritual di dalam otak, telah diperkuat dengan 4 penelitian yang terus berlanjut sampai sekarang. Pertama, penelitian dari Denis Pare dan Rudolpho L tentang Osilasi 40 Hz, yang kemudian dikembangkan oleh Danah Zohar dan Ian Marshal menjadi Spiritual Intelligence (SQ). Kedua, penelitian dari Joseph deLoux tentang aktivitas di bawah kesadaran kognitif, yang kemudian dikembangkan menjadi Emotional Intelligence (EQ) oleh Daniel Golleman dan Robert Cooper. Ketiga, adanya area God Spot (adanya Titik Tuhan di Area Otak Manusia) di pars temporalis yang ditemukan oleh Michael Persinger dan Vilyanur Ramachandran dan bukti penelitian keempat adalah adanya Somatic Marker yang diteliti oleh Antonio Damasio.
Keempat penelitian tersebut memberikan kontribusi pemikiran tentang adanya hati nurani atau intuisi di dalam otak manusia, yang senantiasa berperan serta dalam pengawalan kehidupan kemanusiaannya sejak awal mula kejadian (baca : perjanjian primordial manusia dengan Tuhan). Pemikiran inilah yang menjadi tonggak dari konsepsi keyakinan bahwa kehidupan manusia memang tidak dapat terlepas dari Tuhan.
Kinerja otak berproses melalui tahapan awal yang sederhana yaitu otak rasional dengan bantuan panca indera. Hampir seluruh aktivitas kita keseharian, merupakan hasil tangkapan pancaindera, yang kemudian direspon oleh otak rasional. Manakala kinerja otak rasional tidak lagi mampu memecahkan masalah, maka baru akan meningkat ke tahap kedua dengan menggunakan otak intuitif. Di saat kinerja dengan otak intuitif menemui kebuntuan, maka seluruh permasalahan akan diambil alih dengan penyelesaian melalui tahap ketiga yaitu otak spiritual. Betapa besar kemurahan Tuhan di dalam membimbing hambaNYA sampai perlu memberikan proses bertingkat di dalam setiap upaya pemecahan masalah. Bahkan begitu sayangnya Tuhan dengan manusia, maka muncul suatu pemikiran (filsafati) yang berkeyakinan bahwa dengan otak spiritual itulah pencarian panjang (melalui proses bertingkat dengan operasionalisasi otak rasional kemudian otak intuitif) akan memunculkan peluang seorang hamba untuk bertemu dengan Tuhannya. Man arofa nafsahu, arofa robbahu (barang siapa yang menemukan jati dirinya, maka akan menemukan Tuhannya).
Akselerasi perpindahan operasionalisasi otak rasional ke otak intuitif kemudian berpindah lagi ke tingkat penggunaan otak spiritual, sangat bergantung pada tingkat pengalaman penggunaan di masing-masing level serta kapasitas penggunaan pada setiap levelnya. Proses akselerasi tersebut menentukan tingkat kemampuan atau kecerdasan yang disebut dengan Spiritual Quotient (SQ).
Sampai saat ini kita telah dapat mengenali adanya pilar-pilar kecerdasan yang menopang
terwujudnya pencapaian Spiritual Quotient (kecerdasan Spiritual) yaitu Intelectual Quotient (IQ), Emosional Quotient (EQ), Creativity Quotient (CQ), Adversity Quotient (AQ) dan Social Quotient (SQ).
Betapa besar pengaruh kinerja otak manusia sebagai substrat kesadaran bagi kehidupan dan masa depannya, sehingga Tuhan membebaskan tugas dan tanggung jawab seorang hamba untuk mengabdi kepada Sang Pencipta, manakala otaknya tidak berfungsi normal. Bayangkan bila seseorang mengalami disfungsi otak sampai pada tingkat kehilangan akalnya, walaupun badan jasmaninya sehat akan tetapi jiwanya terlepas sehingga tidak lagi berada di dalam gradasi hidup bersusila dan bersosial. Kalau saja di dalam acara ritual keagamaan, tiba-tiba muncul perilaku dari seseorang yang kehilangan akal (berteriak-teriak dalam keadaan tanpa busana alias telanjang saja), maka dapat dipastikan akan sangat mengganggu jalannya prosesi ritual keagamaan, sehingga perlu memblokade orang yang berperilaku menyimpang tersebut ke tempat rehabilitasi atau bahkan mungkin isolasi. Tragis, akan tetapi itulah yang terjadi.
Oleh karenanya melalui proses pada level pertama dengan otak rasional, semestinya kita senantiasa bersyukur kepada Tuhan, karena kita berada pada posisi yang sangat beruntung dapat menyelesaiakan seluruh permasalahan duniawi melalui level kedua (otak intuitif) maupun melalui level tertinggi yaitu otak spiritual untuk dapat bertemu dengan Sang Maha Pencipta!.
Ternyata Tuhan Maha Pemurah karena tidak perlu perkecualian (ekseption) lagi bagi kita, sehingga kita dapat menggunakan sekaligus tiga tingkatan berfikir dari fungsional otak kita, lalu mengapa tidak kita segerakan (akseleratif) untuk melangkah lebih cepat dan lebih cepat lagi agar kelak dapat mencapai dan menggapai tempat bersimpuh di hadapan Tuhan yang kita cintai dan mencintai kita?.
KESADARAN BERTUHAN DAN BERAGAMA
Adanya "Rasa bertuhan" manusia di sebabkan adanya ke Hanifan dalam diri manusia itu sendiri. dalam hal ke Hanifan itu sendiri, kerap muncul pertanyaan.Dari Manakah Ke Hanifan itu berada? Di Hati kah, di dalam Sel, atau di Jantung atau di Otak?
banyak para peneliti terdahulu mencari Jejak Tuhan dalam sudut pandang Sains. terutama jejakNya dalam Otak, dan bukan berarti Tuhan Bertempat dalam Otak, karena "Tempat" mempunyai Dimensi Ruang yang Terbatas, sedang Tuhan tak terikat dengan Dimensi baik Ruang maupun Waktu. Tuhan lebih di maksudkan sebagai jejak-jejak Tuhan yang ada dalam tubuh manusia, sebagaimana Astrounot meninggalkan Jejak kakinya di bulan, Tuhan pun meninggalkan jejakNya pada tubuh manusia yang unik bin Ajaib ini, sebagaimana kebutuhan Makan, Minum telah di program dalam Otak Manusia kebutuhan akan Tuhan pun juga telah terprogram dalam Otak manusia, sebagai Sarana untuk mencapai Keimanan dan Transformasi dalam diri menuju An-Nafs Al-Mutmainnah atau Jiwa yang tenang. Dengan jiwa yang tenang itulah manusia akan menjadi bahagia (as-sa’adah).
Jika Tuhan di identikkan dengan "Keghaiban" karena dalam AsmaNya Dia adalah Yang Maha Ghaib, maka sel-sel Otak dalam tubuh manusia pun di identikkan menjadi JejakNya. para Ilmuwan Biologi dan Fisika mencoba menerobos kehidupan paling kecil itu, tetapi selalu hanya "Ke Ghaiban" yang ada. manakah yang di sebut dunia seluler? tanyakanlah kepada alat yang di pakai! jika sel di lihat dengan mata biasa, yang ada adalah sekumpulan besar sel atau yang biasa di sebut Jaringan. dengan mata biasa, yang ada hanyalah organ tubuh. organ tubuh itu sendiri adalah dunia fisik yang paling sederhana dari manusia.
jika lebih tajam dari mata, misalnya dengan memakai Mikroskop yang tampak adalah sel-sel yang terpisah satu dengan yang lain. itupun jika di lihat dengan mikroskop hingga perbesaran 100.000 Kali atau 1.000.000 Kali. dengan Mikroskop Elektron yang memnesarkan hingga jutaan kali, tidak ada lagi sel-sel. yang ada hanyalah komponen-komponen dalam sel, yang di antara komponen itu terdapat "ruang kosong" yang entah apa ISI nya. bila ada alat yang dapat memperbesar lagi, yang ada hanyalah "Ketiadaan". Ilmuwan Biologi menyebutnya Energi. Tubuh manusia penuh dengan Energi dan ALAM SEMESTA INI PENUH DENGAN ENERGI, DAN SELURUH DARI REALITAS INI HANYALAH SAMUDRA ENERGY YANG LUAS TAK TERBATAS YANG MEMPUNYAI HUKUM-HUKUM TERTENTU YANG BERJALAN HARMONIS SATU SAMA LAINNYA. karena Alam adalah Energy, hubungan Manusia dengan Alam adalah sebuah Totalitas. Manusia adalah bagian dari Alam dan Ombak Energy mengalir bolak-balik dalam tubuh manusia.menurut Fisikawan Werner Heisenberg, dunia Subatomik adalah suatu dunia ketidak pastian[1] di mana Hukumnya tidak berlaku dalam dunia yang tampak.
sedikit lebih besar dari sel, beberapa Ahli Otak menemukan Jejak Tuhan dalam Otak Manusia. bukti-bukti itu melebihi apa yang secara spekulatif di sebut oleh Ilmuwan seperti Albert Einstein, Max Planck, Darwin, bahkan Gary Zulkav atau Ibnu Sina yang telah menguraikan kesesuaian Fisika dengan Mistisisme Timur. ini karena di anggap Otak adalah Pusat Hardware dan Software manusia yang menjalankan Program manusia. kehidupan dan kematian sering di identikan dengan ada atau tidaknya fungsi-fungsi Otak.
Dalam kasus penelitian oleh Dr. Vilyanur Ramachandran, salah satu Ahli Otak yang menyebut adanya God Spot(selebihnya baca http://www.facebook.com/note.php?note_id=465999568925) Ramachandran melaporkan kasus melihat Tuhan yang di alami oleh Dr. Michael Persinger, Neuro-Psikolog dari Kanada, ketika Otaknya di pasang oleh EEG(Electro Enchepalograph) untuk merekam aktivitas Otak. walaupun Persinger bukan seorang yang religius, dengan perangsangan Magnetik pada Lokus Temporal ia dapat "Melihat" Tuhan[2] namun Persinger tidak Melihat Tuhan secara Objectif, melainkan adanya perasaan Mistis yang muncul ketika di pasang oleh Kabel magnetik pada Lokus Temporal Otak Manusia. Perasaan mistis itu semisal terasa tenang, terasa nyaman, reaksi tenteram maupun bahagia saat diberikan nasehat-nasehat keagamaan atau disebut nama Tuhan. Aktivitas otak dalam gelombang EEG menunjukkan hiperaktivitas atau bersinar-sinar manakala disebut nama Tuhan ataupun materi-materi yang berkaitan dengan spiritualitas.
dalam sebuah Buku yang di susun oleh Danah Zohar di sebut sebagai Kecerdasan Spiritual (SQ) merupakan bawaan Lahiriah Manusia [3]. artinya kecerdasan itu akan tetap ada sekalipun kecerdasan linear atau asosiatif tidak berkembang dengan baik. penghayatan terhadap Tuhan, sebagaimana di praktikkan oleh suku-suku primitif, merupakan bukti adanya Jenis itu. Kebutuhan "Rasa" ber-Tuhan, atau memiliki spiritualitas, merupakan kebutuhan Otak yang di mana merupakan kebutuhan Ruhani Manusia itu sendiri. ada kaitan langsung secara tegas antara kebutuhan itu dan tersedianya Potensi Ketuhanan dalam Otak Manusia seperti Berpikir, Rasa Cipta, dan Menggagas. para Peneliti Otak, antara lain dari Universitas California San Diego, menemukan daerah Temporal sebagai Lokasi yang berperan penting dalam hal-hal Spiritualitas. Dari sini nyatalah bahwa BerTuhan dan beragama adalah sebuah kebutuhan bagi manusia serta manusia hakikatnya tidak bisa lepas dari Tuhan maupun agama karena itu adalah perjanjian hakiki antara manusia dengan Tuhan Allah sejak zaman Azali (di alam Arwah) sesuai Q.S. Al-A’rof : 172. Keyakinan Atheisme (faham yang meyakini bahwa Tuhan tidak ada) atau faham komunis yang dicetuskan Karl marx dengan kalimat spektakulernya “the religion is opium” sebenarnya menyalahi kodrat manusia itu sendiri yang selalu ber-Tuhan dan beragama. Akhir abad 20 semua faham anti Tuhan itu terpatahkan oleh hasil penemuan Prof.Dr. Michael Persinger dan Prof.Dr. Vilyanur Ramachandran diatas. Namun demikian 14 abad yang lalu Allah sudah memberitakan hal tersebut pada Nabi Muhammad yang Ummi dalam Q.S. Al-A’rof : 172.

5 Hukum Komunikasi Yang Efektif
Oleh :

Idris Mahmudi, Amd.Kep.S.Pd.I.*
Email : idris_mahmudi@yahoo.co.id
Blog : www.tata-h5idris.blogspot.com
HP : 081336385486

5 Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of Efffective Communication) yang kami kembangkan dan rangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.
Hukum 1 : Respect

Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan.

Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaaan seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim.Bahkan menurut mahaguru komunikasi Dale Carnegie dalam bukunya How to Win Friends and Influence People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus. Seorang ahli psikologi yang sangat terkenal William James juga mengatakan bahwa "Prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai." Dia mengatakan ini sebagai suatu kebutuhan (bukan harapan ataupun keinginan yang bisa ditunda atau tidak harus dipenuhi), yang harus dipenuhi. Ini adalah suatu rasa lapar manusia yang tak terperikan dan tak tergoyahkan. Lebih jauh Carnegie mengatakan bahwa setiap individu yang dapat memuaskan kelaparan hati ini akan menggenggam orang dalam telapak tangannya.

Charles Schwabb, salah satu orang pertama dalam sejarah perusahaan Amerika yang mendapat gaji lebih dari satu juta dolar setahun, mengatakan bahwa aset paling besar yang dia miliki adalah kemampuannya dalam membangkitkan antusiasme pada orang lain. Dan cara untuk membangkitkan antusiasme dan mendorong orang lain melakukan hal-hal terbaik adalah dengan memberi penghargaan yang tulus. Hal ini pula yang menjadi satu dari tiga rahasia manajer satu menit dalam buku Ken Blanchard dan Spencer Johnson, The One Minute Manager.
Hukum 2 : Empathy

Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.

Secara khusus Covey menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti (Seek First to Understand – understand then be understood to build the skills of empathetic listening that inspires openness and trust). Inilah yang disebutnya dengan Komunikasi Empatik. Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain.
Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya. Oleh karena itu dalam ilmu pemasaran (marketing) memahami perilaku konsumen (consumer's behavior) merupakan keharusan. Dengan memahami perilaku konsumen, maka kita dapat empati dengan apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, minat, harapan dan kesenangan dari konsumen. Demikian halnya dengan bentuk komunikasi lainnya, misalnya komunikasi dalam membangun kerjasama tim. Kita perlu saling memahami dan mengerti keberadaan orang lain dalam tim kita. Rasa empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun teamwork.
Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima.
Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan sikap yang positif. Banyak sekali dari kita yang tidak mau mendengarkan saran, masukan apalagi kritik dari orang lain. Padahal esensi dari komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi satu arah tidak akan efektif manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang merupakan arus balik dari penerima pesan. Oleh
karena itu dalam kegiatan komunikasi pemasaran above the lines (mass media advertising) diperlukan kemampuan untuk mendengar dan menangkap umpan balik dari audiensi atau penerima pesan.
Hukum 3 : Audible

Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.
Hukum 4 : Clarity

Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Ketika saya bekerja di Sekretariat Negara, hal ini merupakan hukum yang paling utama dalam menyiapkan korespondensi tingkat tinggi.
Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana.

Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.
Hukum 5 : Humble

Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah

hati yang kita miliki. pada intinya humble berarti : sikap yang penuh melayani (dalam bahasa pemasaran Customer First Attitude), sikap menghargai, mau mendengar

dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok komunikasi yang efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling menguatkan. hasil akhirnya kita akan sukses dimanapun tempatnya.
Dalam berbagai literatur tentang komunikasi Islam kita dapat menemukan setidaknya enam jenis gaya bicara atau pembicaraan (qaulan) yang dikategorikan sebagai kaidah, prinsip, atau etika komunikasi Islam, yakni (1) Qaulan Sadida, (2) Qaulan Baligha, (3) Qulan Ma’rufa, (4) Qaulan Karima, (5) Qaulan Layinan, dan (6) Qaulan Maysura.
• Penulis adalah Dai dan Perawat-Akupunturis, penulis buku “Panduan Lengkap seks Islami ditinjau dari Segi Al-Qur’an, hadis dan Medis”, alumni IMM, saat ini sedang menempuh S2 dan dosen bantu di FIKES UNMUH Jember.


KISI KISI SOAL UTS AL-ISLAM 2
UNTUK D 3 KEPERAWATAN SEMESTER 3 TAHUN 2011/2012.

Semua soal Essay berjumlah 15 soal, anda hanya memilih 10 saja yang dianggap termudah.

- Pengertian Muhammadiyah dan sejarahnya.
- Konsep taqlid , Ittiba’ dan contohnya.
- Maksud dan makna Q.S. Ali Imron : 104 dan 110.
- Konsep dalil Aqli dan Naqli.
- Konsep perbedaan hari raya dan metode penetapannya.
- Corak kan konsep dakwah Muhammadiyah.
- Konsep Ijtihad, Mujtahid dan tokoh-tokohnya.
- Konsep sumber hukum Islam menurut Abdul wahab Kholaf baik yang mutafaq maupun yang mukhtalaf.
- Konsep Tajdid Muhammadiyah.
- Konsep mukhtalaf metode Urf dan sistematikanya.
- Konsep Ar-Ruju’ ilal Qur’an was Sunnah.
- Konsep controversial bersentuhan kulit berbeda jenis kelamin membatalkan wudlu atau tidak, dan pandangan Muhammadiyah.

SELAMAT BELAJAR

Jember, 15 November 2011.

Idris Mahmudi, Amd.Kep; S.Pd.I.

Belajar Tasrif


تصرف إصتلاح و لغاويا
إسم ضامر 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
هو فعل - يفعل – فعلا – ومفعلا – فهو – فاعل – وذاك – مفعول – أفعل – لاتفعل – مفعل – مفعل - مفعل
هما فعلا يفعلان فاعلان مفعلان
هم فعلوا يفعلون فاعلون مفعلون
هي فعلت تفعل
هما فعلتا تفعلان
هن فعلن يفعلن
أنت فعلت تفعل أفعل لاتفعل
انتما فعلتما تفعلان أفعلا لاتفعلا
انتم فعلتم تفعلون افعلوا لاتفعلوا
انت فعلت تفعلين أفعلي لاتفعلي
انتما فعلتما تفعلان أفعلا لاتفعلا
انتن فعلتن تفعلن افعلن لاتفعلن
انا فعلت أفعل
نحن فعلنا نفعل








Keterangan
1 =فعل مض = telah mengerjakan.
2 = فعل مضارع = sedang/akan mengerjakan.
3 = مصدار غير الميم = jenis pekerjaan.
4 =مصدار الميم = Jenis pekerjaan. Oleh : Idris Mahmudi, Amd.Kep; S.Pd.I.
5 =إسم ضامر = kata ganti (Dia laki-laki).
6 =إسم فاعل = orang yang melakuakn pekerjaan (pelaku/subjek).
7 =إسم إشارة = yang demikian itu (kata tunjuk).
8 = إسم مفعول = apa yang dikerjakan (objeknya).
9 =فعل أمر = kerjakanlah.
10 =فعل نهي = jengan kau kerjakan.
11 =إسم زمن = waktu mengerjakan.
12 =إسم مكن = tempat mengerjakan.
13 =إسم علة = alat yang digunakan untuk mengerjakan.
















Contoh lain :
نصر – ينصر – نصرا – ومنصرا – فهو – ناصر – وذاك – منصور – أنصر – لاتنصر – منصر – منصر – منصر
نصرا ينصران ناصران منصوران
نصروا ينصرون ناصرون منصرون
نصرت تنصر
نصرتا تنصران
نصرن ينصرن
نصرت تنصر أنصر لاتنصر
نصرتما تنصران أنصرا لانصرا
نصرتم تنصرون أنصروا لانصروا
نصرت تنصرين أنصري لانصري
نصرتما تنصران أنصرا لانصرا
نصرتن تنصرن أنصرن لانصرن
نصرت أنصر
نصرنا ننصر









Pengertiannya



نصر = Telah menolong.
ينصر = Sedang / akan menolong.
نصرا = Pertolongan.
ومنصرا = Pertolongan.
فهو = maka dia (isim dhomir / kata ganti).
ناصر = Penolong. Oleh : Idris Mahmudi, Amd.Kep; S.Pd.I.
وذاك = yang demikian itu (kata tunjuk).
منصور = yang ditolong.
انصر = Tolonglah.
لاتنصر = Jangan kau tolong.
منصر = waktu / saat menolong.
منصر = tempat menolong.
منصر = alat menolong.

Diskusi S2

PENUGASAN TERSTRUKTUR


Mata Kuliah : Filsafat Ilmu.
Dosen pembina : Dr. Ahidul Asror; M.Ag.
Sub Tema : Filsafat Pengetahuan Islam Klasik (Al-Kindi, Al-Farobi dan Ibnu Sina).
Disusun Oleh : Idris Mahmudi, Amd.Kep; S.Pd.I.
Email : idris_mahmudi@yahoo.co.id



PASCA SARJANA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

TAHUN 2011 / 2012


A. Prolog.
Oliver Leaman menyatakan, salah jika filsafat islam hanya nukilan filsafat Yunani (Aristoteles saja).(Sholeh, 2004 : xv). Memang sains, filsafat dan peradaban islam bukan hanya terwarnai oleh Yunani, namun juga oleh Persia dan India. Namun, kondisi internal muslim saat itu juga memberikan andil dalam perkembangan filsafat pengetahuan di zaman klasik yang merupakan zaman keemasan islam. Pemikiran rasional-filosofis islam lahir bukan dari fihak luar melainkan dari kitab suci mereka sendiri, Al-Qur’an. (Sholeh, 2004 : xviii).
Hakikat manusia adalah hewan yang berfikir.( Sholeh, 2004 : 90), oleh karena itu berfikir merupakan aktivitas yang mulia bagi manusia, lebih-lebih Islam sangat menganjurkan proses berfikir. Sebuah hadis qudsi yang sangat terkenal ”Kuntu kanzan makhfiyyan fa ahbabtu an u’rofa fakholaqtul kholqo likay u’rofa” (Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi dan Aku suka untuk dikenali, maka Kuciptakan mahluk agar Aku dapat dikenali) menjadi pemicu pemikiran filsafat. (Sholeh, 2004 : 77). Hal inilah yang menjadi spirit awal perkembangan filsafat pengetahuan islam di zaman klasik. Berfikir rasional telah berkembang pada masa ini (dinasti Bani Abbasiyah) yaitu pada fikih (Yurisprudensi) dan kalam (teologi). Bahkan dalam teologi doktrin Mu’tazilah menjadi doktrin resmi negara. (Sholeh, 2004 : xvii). Pada zaman Abbasiyah ini (terutama masa Kholifah Al-Makmun) gerakan filsafat pengetahuan islam begitu berkembang dengan adanya proyek transliterasi, bahkan dikatakan tidak ada zaman yang melampaui dari itu dari segala hal. Proyek harmonisasi antara filsafat Yunani dengan Islam dimulai oleh Al-Kindi (keturunan Arab), dilanjutkan Al-Farobi (keturunan Turki), dan disempurnakan oleh Ibnu Sina (keturunan Suriah).(Hitti, 2010 : 464).
B. Pembahasan.
1. Al-Kindi (801-873 M).
''Al-Kindi adalah salah satu dari 12 pemikir terbesar di abad pertengahan,'' cetus sarjana Italia Geralomo Cardano (1501-1575 M). Asy'ats bin Qais, kakeknya Al-Kindi dikenal sebagai salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW. Nama Aslinya Abu Yusuf Ya’qub bin Ishaq berasal dari Kindah, kemudian terkenal dengan Al-Kindi adalah filosof muslim yang pertama. Ia digelari filosof bangsa Arab. (Hitti, 2010 : 463). Ia menganut aliran Mu’tazilah.(Nasution, 2008 : 6). Al-Kindi hidup di era kejayaan Islam Baghdad di bawah kekuasaan Dinasti Abbasiyah. Tak kurang dari lima periode khalifah dilaluinya yakni, Al-Amin (809-813), Al-Ma'mun (813-833), Al-Mu'tasim, Al-Wasiq (842-847) dan Mutawakil (847-861). Kepandaian dan kemampuannya dalam menguasai berbagai ilmu, termasuk kedokteran, membuatnya diangkat menjadi guru dan tabib kerajaan.
Pemikiran filsafat Al-Kindi merupakan ekletisme dari Plato dan Aristoteles (Neo-Platonis) serta Neo-Pythagorean. Ia bukan hanya filosof, tapi ahli perbintangan, kimia, ahli mata dan musik, karyanya sebanyak 361 buah. (Hitti, 2010 : 463). Menurut Ibnu Nadim karya Al-Kindi berjumlah 241 dalam filsafat, logika, ilmu hitung, astronomi, kedokteran, ilmu jiwa, politik, optika, musik, matematika dan sebagainya. (Nasution, 2008 : 6). Karya-karya Al-Kindi diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan bahasa Eropa. Buku-buku itu tetap digunakan selama beberapa abad di barat setelah ia meninggal dunia. Ketika Khalifah Al-Mutawakkil tak lagi menggunakan paham Muktazilah sebagai aliran pemikiran resmi kerajaan,(menggantinya dengan faham Asy-’Ariyah) Al-Kindi tersingkir. Ia dipecat dari berbagai jabatan yang sempat diembannya.
Dalam pemikirannya, pengetahuan dibagi dalam 2 bagian :
a. Pengetahuan Ilahi (Divine Science), yaitu pengetahuan langsung yang diperoleh Nabi dari Tuhan. Dasar pengetahuan ini adalah keyakinan.
b. Pengetahuan manusiawi (Human Science) atau filsafat, dasarnya adalah pemikiran.
Filsafat adalah pengetahuan tentang yang benar (knowledge of truth) sehingga menurutnya hakikat tujuan filsafat sama dengan agama. Baginya menolak filsafat sama dengan menolak kebenaran, bahkan orang yang menolak filsafat dikatakan ”kafir”. Oleh karena itu Salah satu kontribusinya yang besar adalah menyelaraskan filsafat dan agama. Selain itu, pengetahuan juga dibagi 2, pengetahuan panca indera dan pengetahuan akal. Pengetahuan panca indera meliputi yang lahir saja, dan dalam fase ini pengetahuan manusia dengan binatang dianggap sama. Pengetahuan akal adalah proses perenungan atau berpikir lebih dalam lagi. (Nasution, 2008 : 9). Daya untuk berpikir disebut akal, yang meliputi :
a. Akal yang bersifat potensial.
b. Akal yang bersifat aktual.
c. Akal tingkat kedua setelah aktualitas.
2. Al-Farobi (870-950 M).
Nama Lengkap beliau Abu Nashr Muhammad bin Muhammad ibnu Tarkhan bin Auzalagh Al-Farobi, di barat dikenal Alpharabius. Lahir di Farob propinsi Transoxiana, Turkistan pada 257 H / 870 M. Al-Farobi digelari Al-Mu’allim tsani (guru ke-2 setelah Aristoteles). (Hitti, 2010 : 464). Konsep filsafat Al-Farobi dikenal dengan Marotib Al-Maujudat (hirarkis wujud) dalam mabadi’ yang dibagi 4 tingkatan wujud. Hierarki wujud menurut al-Farabi adalah sebagai berikut :
1. Tuhan yang merupakan sebab keberadaan segenap wujud lainnya.
2. Para Malaikat yang merupakan wujud yang sama sekali immaterial.
3. Benda-benda langit atau benda-benda angkasa (celestial).
4. Benda-benda bumi (teresterial).
Ia juga ahli musik terbesar dalam sejarah Islam dan komponis beberapa irama musik, yang masih dapat didengarkan dalam perbendaharaan lagu sufi musik India. Orde Maulawiyah dari Anatolia masih terus memainkan komposisinya sampai sekarang. Al-Farabi telah mengarang ilmu musik dalam lima bagian. Filsafat Al-Farobi meramu dari :
a. Teori sebab pertama Aristoteles.
b. Teori ide Plato.
c. Teori cosmos Ptolomeus.
d. Teori jiwa kognitif Stoa. (Sholeh, 2004 : 68).
Al-Farobi dikenal sebagai ahli logika yang masyhur dan juru bicara Plato dan Aristoteles pada masanya. Al-Farabi merupakan filosof Islam pertama yang mengusahakan keharmonisan antara agama dan filsafat. Dasar yang dipakainya untuk itu dua. Pertama pengadaan keharmonisan antara filsafat Aristoteles dan Plato sehingga ia sesuai dengan dasar-dasar Islam dan kedua, pemberian tafsir rasional terhadap ajaran-ajaran Islam. Bahkan al-Farabi berpendapat bahwa Plotinus dan Aristoteles termasuk dalam jumlah nabi-nabi yang tidak disebutkan namanya dalam al-Quran. Konsep Al-Faidl (emanasi) Al-Farobi dianggap Neo-Platonis, oleh karena itu Al-Ghozali (1058-1111 M) menggugat pemikiran Yunani yang diusung Al-Farobi dan Ibnu Sina lewat karyanya At-Tahafut Falasifah, bahwa tidak sesuai dengan ajaran islam dan bisa menyebabkan penganutnya menjadi kufur. At-Tahafut Falasifah diselesaikan oleh Al-Ghozali pada 11 Muharom 488 H / 21 Januari 1095 M dengan membahas 20 persoalan filsafat yang bid’ah, bahkan 3 diantaranya dinilai kufur bagi penganutnya. Kritik Al-Ghozali terhadap Al-Farobi diulangi lagi dalam karyanya Al-Munqidzu minadz dholal. (Sholeh, 2004 : xxi dan xxx). Dia seorang penganut islam Syi’ah yang menganut paham tertentu mengenai adanya imam (Syai’ah imamiyah istna asyariyah).(Syam, 2010 : 59). Kritik terhadap Al-Farobi juga muncul terhadap teori emanasinya yang hanya memancar dalam 11 tingkat. Teori emanasi yang hanya berjalan 11 tingkat, mungkin terdoktrin Syiah Imamiyah. (Sholeh, 2004 : 74).
Pasca karya Al-Ghozali (At-Tahafut Falasifah) gerakan anti filsafat begitu luas dan berpengaruh, sehingga Ibnu Rusydi membendung dengan mengcounter karya Al-Ghozali tersebut dengan buku karyanya At-Tahafut Tahafut (1126-1198). (Sholeh, 2004 : xxiii). Namun pengaruh Al-Ghozali terlanjur akut, lahirlah gerakan mistisisme yang menggusur tradisi ilmiah dalam sains, hingga peradaban islam, tradisi pengetahuan islam klasik mundur dan kemudian hancur. Kehancuran ini adalah salah satu faktor internal saja bagi umat islam di timur, selain faktor eksternal (serangan Mongol yang menghancurkan peradaban dan membakar buku-buku karya ilmuwan dan filosof muslim).
Daya berpikir menurut Al-Farobi terdiri dari 3 tingkat : akal potensial (material intellect), akal aktual (actual intellect), akal mustafad (acquired intellect).
Beberapa karya Al-Farobi.
Di bidang logika :
1. Risalah Shudiro Bihal Kitab (risalah yang dengannya kitab berawal).
2. Risalah Fi Jawab Masail Suila Anha (risalah tentang jawaban atas pertanyaan yang diajukan tentangnya).
Di bidang Fisika :
1. Syarhu Kitab As-sama’ At- Thobi’i li Aristutalis (komentar atas fisika Aristoteles).
2. Syarhu Kitab as-sama’ wal alam li Aristutalis (bahasan atas kitab Aristoteles tentang langit dan alam raya).
Di bidang Metafisika :
1. Fushusul Hikam (permata kebijaksanaan).
2. Kitab fil Wahid wal Wahdah (kitab tentang yang satu dan yang maha Esa).
Metafisika, menurut al-Farabi dapat dibagi menjadi tiga bagian utama : 1. Bagian yang berkenaan dengan eksistensi wujud-wujud, yaitu ontologi. 2. Bagian yang berkenaan dengan substansi-substansi material, sifat dan bilangannya, serta derajat keunggulannya, yang pada akhirnya memuncak dalam studi tentang “suatu wujud sempurna yang tidak lebih besar daripada yang dapat dibayangkan”, yang merupakan prinsip terakhir dari segala sesuatu yang lainnya mengambil sebagai sumber wujudnya, yaiu teologi. 3. Bagian yang berkenaan dengan prinsip-prinsip utama demonstrasi yang mendasari ilmu-ilmu khusus.
Di bidang Politik :
1. kitab Aro’ Ahlul Madinah al-Fadilah (kitab tentang opini penghuni kota ideal).
2. kitab As-Siyasat Al-madinah (kitab tentang pemerintahan negara kota).
3. kitab Al-Millat al-Fadilah (kitab tentang komunitas utama).
4. kitab Ihsho ul Ulum (kitab tentang pembagian ilmu. (Sholeh, 2004 : 61).
3. Ibnu Sina. (980-1037 M).
Nama lengkap Ibnu Sina adalah Abu Ali Husain Ibn Abdillah Ibn Sina. usia 10 tahun telah mampu menghafal al-Qur’an, sebagian sastra Arab, dan ia juga hafal kitab metafisika karangan aristoteles, setelah membacanya 40 kali. Ketika berumur 17 tahun ia pernah mengobati pangeran Nuh Ibn Mansur sehingga pulih kembali kesehatannya. Ibnu Sina merupakan murid al Farabi (secara tidak langsung), jadi tidak mengherankan apabila banyak pemikiran yang memiliki kesamaan antara pemikiran Ibnu Sina dengan al Farabi. Di Barat dia dikenal dengan nama Avicena (Spanyol aven Sina), diberi gelar “the Prince of the Physicians”, sedang di timur diberi gelar Al-Syaikh- al-Rais.
Karya – karya Ibnu Sina yang ternama dalam lapangan Filsafat adalah As-Shifa, An-Najat dan Al-Isyarat wat-Tanbihat. An-Najat adalah resum dari kitab As-Shifa. tentang tasawuf karyanya Al-Isyarat wat-Tanbihat. Selain dari itu, karyanya yang paling masyhur adalah Al-Qanun fith Thib (di barat terkenal dengan sebutan Canon of Medicine) yang merupakan ikhtisar pengobatan Islam dan diajarkan hingga kini. Ia mempelajari ilmu kedokteran pada Isa bin Yahya, seorang Masehi. Ibnu Sina sebagai orang pertama yang menemukan peredaran darah manusia, dimana enam ratus tahun kemudian disempurnakan oleh William Harvey. Dia pulalah yang pertama kali mengatakan bahwa bayi selama masih dalam kandungan mengambil makanannya lewat tali pusarnya.
Menurut faham filsafat Ibnu Sina, daya akal pada manusia mempunyai tingkatan :
a. Akal materiil yang semata - mata mempunyai potensi untuk berfikir dan belum dilatih walaupun sedikitpun.
b. Intelectual in habits, yang telah mulai dilatih untuk berfikir tentang hal - hal abstrak.
c. Akal actuil, yang telah dapat berfikir tentang hal - hal abstrak.
d. Akal mustafad yaitu akal yang telah sanggup berfikir tentang hal - hal abstrak dengan tak perlu pada daya upaya.
Terkait pemikiran al-Farabi dan Ibnu Sina, Al-Ghozali melancarkan kritik yang terbagi ke dalam 3 kategori :
a. Filsafat – filsafatnya yang harus dipandang kufur.
b. Filsafat – filsafatnya yang menurut Islam adalah bid’ah.
c. Filsafat – filsafatnya yang sama sekali tak perlu disangkal.
Tiga masalah yang menyebabkan kufur tersebut adalah : Pertama, bahwa Allah hanya mengetahui hal – hal yang besar – besar dan tidak mengetahui hal – hal yang kecil - kecil(particular). Kedua, bahwa alam ini azali atau kekal, tanpa permulaan (qodim). Ketiga, bahwa di akhirat kelak yang dihimpun adalah ruh manusia bukan jasadnya. Ibnu Sina telah terlebih dahulu menimbulkan falsafat wujudiah atau existentialisasi dari filosof - filosof lain. Di usia 58 tahun (428 H / 1037 M) Ibnu Sina meninggal dan dikuburkan di Hamazan.
C. Epilog.
Memang terlalu singkat, sempit dan sederhana coretan ini untuk bisa meng-eksplorasi serta mendiskripsikan pemikiran-pemikiran filosof muslim diatas. Namun setidaknya tulisan ilmiah yang diajukan sebagai tugas makalah program pasca sarjana di STAIN Jember ini semoga bisa sedikit mengobati dahaga spiritual dan sains kita yang nantinya memberi spirit untuk merebut kembali ilmu islam yang telah hilang, merebut ilmu islam yang ternyata saat ini dicuri barat dari tokoh-tokoh muslim zaman dulu, zaman puncak kejayaan islam dinasti bani Abbasiyah.



DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghazali, Tahafut al-Falasifah, Dar al-Ma’arif, 1957. Mesir.
Daudy, Ahmad. Segi-Segi Pemikiran Falsafi Dalam Islam, Bulan Bintang, 1984. Jakarta.
DINIKA Vol. 3 No. 1, January 2004 : 83 – 100.
Hitti, Philip P. History of the Arabs, PT Serambi Ilmu Semesta, 2010. Jakarta.
Nasution, Harun. Falsafat dan Mistisisme dalam Islam, Bulan Bintang, 2008. Jakarta.
Syam, Firdaus. Pemikiran Politik Barat, PT Bumi Aksara, 2010. Jakarta.
Sirajuddin, Filsafat Islam Filosof dan Filsafatnya, PT Raja Grafindo Persada, 2009. Jakarta.
Sholeh, A Khudori. Warna Baru Filsafat Islam, Pustaka Pelajar, 2004. Yogyakarta.

Naskah Khutbahku Idul Adha 1432 H

RENUNGAN IDUL ADHA
Oleh :











Idris Mahmudi, Amd.Kep.S.Pd.I.*
Email : idris_mahmudi@yahoo.co.id
Blog : www.tata-h5idris.blogspot.com
HP : 081336385486

ألسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
ألله أكبر ألله أكبر ألله أكبر لاإله إلاالله ألله أكبر ألله أكبر ولله الحمد.
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيأت أعمالنا.من يهد الله فلا مضل له،ومن يضلله فلا هادي له.أشهد أن لا إله إلا الله وحده لاشريك له و أشهد أن محمدا عبده ورسو له لا نبي بعده. أللهم صل على محمد وعلى أل محمد،أما بعد: فيا أيها الحاضرون،إتقوا الله فقد فاز المتقون.
Hadirin jama’ah sholat Idul Adha yang dirahmati Allah.
Sejak kemarin sore hingga 3 hari mendatang (hari-hari tasyrik dzulhijjah) gema takbir, tahmid dan tahlil berkumandang di seluruh dunia. Lafadz takbir yang berarti mengagungkan Allah karena kesuksesan dan keberhasilan umat islam dalam memenangkan sebuah pertarungan besar. Iya, pertarungan melawan hawa nafsunya sendiri. Nafsu apakah gerangan ? nafsu keserakahan, nafsu yang menjurus ke dimensi hewani tanpa kontrol agama, nafsu kecintaan pada selain Allah yang berlebihan. Oleh karena itu di Idul Adha ini semua nafsu itu dikontrol dan dikendalikan kembali.
Hadirin jama’ah sholat Idul Adha yang dirahmati Allah.
Suatu ketika Nabi Muhammad beserta para sahabatnya baru saja selesai perang badar, perang yang terkenal perang besar di sejarah islam. Dalam perjalanan pulang nabi nyeletuk :
رجعنامن جهاد الأصغرإلى جهاد الأكبر
“Kita telah pulang dari Jihad yang kecil menuju Jihad yang lebih besar”.

Para sahabat heran karena selama ini perang badar adalah medan jihad terbesar dan bertanya : ”Jihad besar apakah wahai Rosululloh ?” Rosul menjawab : ”Jihad melawan Nafsu”.
Jihad untuk meundukkan nafsu kita sendiri saudaraku sekalian. Karena nafsu seringkali menjadi sumber angkara murka. Apakah nafsu selalu jelek ? Tidak hadirin. Nafsu adalah pelengkap kesempurnaan manusia sebagai manusia. Nafsu adalah kecenderungan manusia. Ia harus ada pada manusia namun penggunaannya harus dikontrol oleh akal sehat dan Agama (Syari’at Islam). Bukankah anak-anak tercinta kita terlahir karena adanya nafsu ? nafsu perlu ada dan butuh penyaluran. Agama mengatur itu. Tanpa nafsu maka bukan manusia, ia adalah malaikat. Mendewakan nafsu juga bukan manusia lagi, tapi binatang. Oleh karena itu islam tidak membolehkan membujang, tidak menikah, atau pengkebirian atas nama mengekang nafsu. Karena itu menghilangkan fitrah dasar manusia. Islam juga mengkutuk manusia yang berprilaku binatang yang tamak, rakus, bebas nilai bahkan free sex, karena itu mendewakan nafsu.

Idun secara etimologi berarti hari raya, bisa juga diartikan kembali. Adha berarti menyembelih, Idul Adha = hari raya penyembelihan. Hal ini maklum, karena dihari itu umat muslim seluruh dunia disunnahkan (dianjurkan) untuk melakukan penyembelihan hewan bagi yang mampu dan dagingnya dibagikan pada mereka yang belum mampu sebagai upaya ibadah dan pendekatan pada Tuhan. Dengan nada sinis orientalis melontarkan istilah ”sadistic killing” pada umat muslim terhadap ibadah kurban ini. Sungguh ucapan yang menusuk hati dan statemen yang keluar tanpa toleransi. Barat yang orientalis dan cenderung materialis begitu cepat menyimpulkan yang fisis lalu mengabaikan yang metafisis. Wajar saja kemudian jika budaya nudis berkembang di komunitas barat, karena iman mereka sudah terkikis. Apa yang mereka katakan sebagai ”sadistic killing” sebenarnya tidaklah demikian kiranya. Penyembelihan itu kita sebut sebagai kurban yang berasal dari kata qorroba – qurbaanan yang berarti mendekatkan. Mendekatkan apa ? Mendekatkan diri kepada Tuhan.
Selain disebut Idul Adha, dan Idul Qurban, hari ini juga disebut dengan Idul Haji karena pada bulan ini umat muslim seluruh dunia diwajibkan menunaikan ibadah haji bagi yang telah mampu. Sangat banyak hikmah yang bisa diambil dari Idul Adha ini, namun disini penulis hanya menyampaikan 3 hikmah saja dari makna Idul Adha sebagai renungan kita bersama. Pertama Idul Adha menyiratkan pesan kemerdekaan (freedom). Kemerdekaan itu dicerminkan dengan anjuran penyembelihan hewan. Secara fisik hal itu seakan menyakiti hewan, namun lebih dalam hal itu adalah semangat untuk berbagi pada sesama, merasakan sesama dan hidupnya sense of social. Bahkan penyembelihan itu merupakan simbol kita menyembelih sifat-sifat kebinatangan kita. Manusia adalah makhluk termulia jika dibanding dengan makhluk lainnya. Ia lebih mulia dari Malaikat apalagi binatang, namun jangan lupa bahwa manusia juga berpotensi menjadi sifat malaikat dan juga bisa menjadi sifat binatang bahkan lebih rendah lagi. Jika ketaqwaan manusia subur, malaikatpun memujinya bahkan sujud (menghormat) padanya. Jika nafsunya yang dominan, maka maksiat didewakan sehingga ia sama dengan sifat binatang bahkan Qur’an menyatakan bisa lebih rendah dari binatang.
Manusia berbeda dengan binatang, namun sifat kemanusiaan bisa luntur jika meniru sifat binatang. Banyak sifat yang membedakan manusia dengan binatang. Diantara yang membedakan manusia dengan binatang adalah sifat rakus.

Hadirin jama’ah sholat Idul Adha yang dirahmati Allah.
Dosa hawa nafsu tahap kedua dari kisah zaman dulu adalah keserakahan (yang pertama adalah sombong). Hal ini dilakukan oleh sepasang manusia pertama yang tergoda rayuan Syetan, sebagaimana ilustrasi Surat Al-Baqoroh ayat 35-38. Di syorga semua dihalalkan dan semua diperbolehkan untuk dimakan kecuali satu pohon saja, kecuali 1 buah saja. Semua yang halal tidak nampak justru atas nama keserakahan 1 yang dilarang dilirik. Syetan datang mempermainkan nafsu serakah manusia, dan keserakahan itu menggelincirkan Adam dan hawa dari syorga. Hutan yang gundul saat ini di negeri yang konon sebagai untaian zamrud katulistiwa ini karena keserakahan manusia yang kemudian berdampak banjir dimana-mana. Bahkan masih teringat di pelupuk mata banjir lumpur, gunung longsor di Panti Jember-JATIM juga atas keserakahan manusia. Bukit-bukit dan gumuk rata dengan tanah karena keserakahan manusia. Negeri ini hancur karena koruptor merajalela itupun karena ketamakan dan keserakahan manusia yang merasa tidak cukup dengan miliknya sehingga mengambil yang bukan haknya. Menurut hemat kami jauh lebih menakutkan koruptor daripada pencuri. Pencuri terkadang terpaksa melakukan tindakan mencuri karena memenuhi kebutuhan hidupnya, atau kebutuhan keluarganya. Namun koruptor melakukan tindakan korupsi karena memenuhi gaya hidupnya. Koruptor merasa kurang dengan pendapatan sah yang dimiliknya, sehingga gaya hidup menuntutnya untuk mengkorupsi yang bukan haknya. Ironisnya mengapa pencuri sebuah semangka dihukum penjara sedang koruptor bank berkeliaran ? Skandal centuri entah kemana ? Malinda dee katanya masih mau operasi ? Anehnya Gayus Tambunan bisa pelesiran ke Bali ? Seorang terhormat yang katanya wakil rakyat M Nazarudin bendahara partai Demokrat dijemput dijemput berulang-ulang baru bisa kembali ? Mengapa jika kesalahan menimpa rakyat kecil hukum ditegakkan, namun jika menyentuh pejabat dan konglomerat hukum diabaikan ? Inilah yang mengantarkan kehancuran negeri ini. Pantas jika Muhammad SAW dulu dengan geram pernah berpidato :
عن عائسة رضي الله عنها أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: أيهاالناس إنما أهلك الذي من قبلكم أنهم كانوا إذا سرق فيهم الشريف تركوه،وإذا سرق فيهم الضعيف أقاموا عليه الحد.والذي نفسي بيده لوسرقت فاطمة بنتي لقطعتهايدهابيدي.(رواه البخارى ومسلم)
”Dari Aisah RA, sesungguhnya Rosululloh SAW bersabda : wahai para manusia, sesungguhnya kebinasaan umat terdahulu adalah manakala pembesar mereka mencuri (korupsi) hukum diabaikan, dan jika orang lemah (rakyat kecil) mencuri hukum ditegakkan. Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, jika putriku Fatimah mencuri, sungguh sayalah yang memotong sendiri tangannya”.(HR. Bukhori dan Muslim).

Kita lihat betapa negeri ini mempermainkan hukum. Betapa banyak pejabat yang koruptor masih bisa sembunyi dan menyanyi-nyanyi. Sebenarnya sembunyi atau dilindungi ya ? Jika kita berkaca pada Cina, dulu juga terkenal sebagai negara korupsi, birokrasi negara Cina susah membasmi. Suatu ketika dilantiklah seorang presiden baru. Begitu dilantik kemudian Hu Jin Tao di tahun 2003 menyampaikan pidato kepresidenannya yang singkat : ”Sediakan 100 peti mati bagi para koruptor, dan sisakan 1 untuk saya manakala kalian dapati saya korupsi”. Sejak saat itu para koruptor di Cina dihukum mati dan menimbulkan efek jera sehingga saat ini Cina menempati salah satu negeri yang kecil bahkan dinyatakan bersih korupsi. Cina negara yang umat islamnya minoritas bahkan komunis, namun ia praktekkan islam, semangat hadis diatas diaplikasikan sehingga mengantarkan Cina menjadi negara maju, bahkan sekarang diprediksi menjadi macan Asia bersama India. Lalu bagaimana dengan Indonesia ? Mayoritas pendudukanya Islam, bahkan 83 % muslim tapi korupsi merajalela, bahkan digelari negeri terkorup nomer 3 sedunia, terkorup nomer 1 se-Asia Pasifik. Bagaimana hukuman bagi koruptor Indonesia ? Karena yang diterapkan bukan hukuman mati, justru penjara ber-AC, ada fasilitas karaoke, bahkan ada salon untuk perawatan Kecantikan layaknya hotel berbintang 5. Kalaupun hukuman mati bagi koruptor Indonesia diterapkan, kami pribadi tidak setuju. Salah jika koruptor dihukum mati, yang benar adalah dimutilasi. Iya kalau Cina dengan hukuman mati sudah jera, Indonesia...., korupsi seakan sudah mendarah daging dari birokrasi atas sampai ke bawah. Korupsi adalah manifestasi ketamakan, keserakahan yang merupakan dosa ke-2 yang membuat 2 manusia mulia tergelincir dari Syorga. Oleh karena itu fenomena sekarang banyak termuat TV, dulu pejabat karena diketahui korupsi jadi tersangka penjahat. Dulu bupati karena korupsi jadi masuk bui. Malukah mereka ? Alih-alih merasa malu, justru bangsa ini malu-malu-in di mata Internasional. Jangan-jangan benar anekdot Najwa Shihab ”jika di zaman ORLA korupsi sembunyi-sembunyi di bawah meja, di zaman ORBA korupsi terjadi diatas meja, era reformasi korupsi makin gila, karena tidak dibawah atau diatas meja, namun mejanya pun dikorupsi dan dibawa lari”.
Rakus adalah stigma untuk binatang. Namun terkadang kita merenung sebenarnya siapa yang rakus, manusia atau binatang ? Dalam pelajaran biologi kita dikenalkan dengan istilah herbivora (hewan pemakan rumput misal sapi). Yang menarik sapi hanya makan rumput/dedaunan saja, ia tidak mau mie ataupun spageti, Carnivora pun begitu. Ternyata manusia di kelompok Omnivora (pemakan segala), akankah ini meingindikasikan manusia itu rakus ? Seakan manusia malah lebih rakus dari pada hewan. Sampai detik ini belum ada hewan pemakan api, tapi manusia sudah mampu memakan api (baca = merokok). Sepertinya perlu istilah baru untuk mahluk pemakan api ini. Jika kita berasal dari desa tentu kita tahu hewan yang dikenal bajing. Umum dikenal masyarakat desa bahwa bajing itu binatang yang rakus, tapi serakus-rakusnya bajing paling hanya kelapa yang dimakan. Tapi bajingan, bukan hanya kelapa, bahkan beras, uang, aspal, batu, gunung, kabel listrik, kayu jati pun dimakan. Karena kerakusan bajingan gunung bisa habis, dan hutan jadi gundul yang kemudian berakibat kerusakan, banjir maupun longsor.
Sifat kedua yang membedakan manusia dengan binatang adalah rasa malu. Bahkan Rosul SAW menegaskan ”malu itu sebagian dari iman”. Sapi tidak malu tidak berbaju dan kelihatan aurotnya. Harusnya manusia malu jika aurotnya terlihat, namun faktanya justru aurot manusia diumbar bahkan bangga dipamerkan. Itu kan sama dengan binatang. Ayam jantan mengejar ayam betina lalu melampiaskan syahwatnya tanpa ada komitmen (pernikahan) bahkan dilakukan di halaman sekolah tatkala upacara bendera sedang berlangsung, banyak manusia berbaris menyaksikannya si ayam enjoy saja. Hari ini perselingkuhan terjadi, remaja kita tanpa risih berciuman di tempat umum, bahkan berhubungan intim di semak-semak, ini kan lebih dari hewan.
Disaat menyampaikan kuliah umum ke mahasiswa, penulis iseng melontarkan angket “faktor apa saja yang paling ditakuti remaja jika melakukan free sex menurut anda?”. Dari 56 responden terlihat : 1. takut hamil = 41 %. 2. takut dosa/takut laknat Tuhan/takut masuk neraka = 39 %. 3. takut terkena HIV-AIDS = 20 %. Berikutnya dengan nilai lebih kecil takut ketahuan orang tua, dan takut dikucilkan keluarga dan masyarakat. Sebuah data yang mencengangkan, generasi muda kita lebih takut terjadi hamil dari pada takut/malu pada Tuhan. Sungguh iman mulai tipis, dosa mulai tiada dan Tuhan mulai enggan menyapa karena Dia sudah di nomer dua-kan (menempati prioritas nilai ke-2). Karena rasa malu mulai sirna dan karena Tuhan nomer 2, pantaslah jika di Jawa Timur (tahun 1992) 47% remajanya pernah melakukan hubungan seks pra-nikah, di Bali (tahun 1990) 90% remajanya pernah berhubungan seks bebas.(Mahmudi, 2009 : 86). Gejala seks bebas itu merambat ke para siswa, 62 % siswa/siswi SMP sudah pernah berhubungan seksual. Bahkan Penelitian baru-baru ini di Jogjakarta (tahun 2003 oleh Iip Wijayanto dalam bukunya sex in the kost) menyatakan 97,05% mahasiswi di Yogyakarta sudah tidak perawan lagi.(Babun Suharta, 2011 : 2). Jika ayam melakukannya, itu hal yang wajar walau tanpa komitmen pernikahan ataupun ditempat umum, tapi bagi manusia ? Ayo kita bina lagi generasi, ayo kita tata lagi birokrasi dengan menghidupkan Tuhan kembali ke dalam diri. Kita bukanlah penganut Karl Marx yang bergumam “the relegion is opium”(agama adalah candu/sesuatu yang meracuni). Kita juga bukan penganut Nietszhe yang mengigau “God is died”(Tuhan telah mati) dan mendeklarasikan kematian Tuhan karena merasa frustasi tidak menemukan Tuhan dalam pencariannya. Kita adalah umat yang meminjam terminologi Ihsan “beribadah (melakukan perbuatan apa saja) seakan-akan mampu melihat Allah, namun jika tidak mampu melihat-Nya yakinlah bahwa Dia pasti melihat segala perbuatan kita”. Dengan begitu kita tidak perlu polisi atau KPK, karena Tuhan yang mengontrol kita. Jika kita tidak sadar dari koma ini, kondisi bagsa dan generasinya akan makin parah. Mungkin kita tidak membunuh Tuhan, tapi dengan data jawaban remaja diatas Tuhan telah di nomer duakan, Tuhan telah di-marginalkan, dan jangan-jangan hal itu adalah proses untuk membunuh Tuhan secara perlahan. Astaghfirullohal Adziim...
Manusia memang memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi, tapi bukan berarti rakus. Manusia juga punya syahwat yang harus disalurkan, tapi bukan berarti tanpa kontrol dan tak tahu malu. Disinilah peran agama mengaturnya, dan spirit Idul Adha ini adalah simbol kemerdekaan manusia dari sifat kebinatangan. Menyembelih binatang dalam Idul Qurban ini berarti menyembelih nafsu/sifat-sifat kebinatangan agar mengembalikan alam nasut (kemanusiaan) sebagai insan kamil bahkan lebih mendekatkan diri ke alam Lahut (dimensi ketuhanan yang suci yang menjadi sifat dasar ruh manusia).
Hikmah ke-2 dari Idul Adha adalah bulan yang menyiratkan Jihad (kesungguhan). Ismail yang begitu membahagiakan Ibrahim karena sekian tahun diidamkan beserta istri ke-2 nya harus ditinggalkannya di padang tandus yang tidak berpenghuni bahkan tak ada air untuk menunjang kehidupan. Untuk apa itu jika bukan karena ingin bersungguh-sungguh melaksanakan perintah Allah, ingin sungguh-sungguh menjadi hamba Allah yang taat dan mendekatkan pada-Nya. Ribuan jamaah haji dari Indonesia yang konon harus mengeluarkan biaya 30-35 juta, sebulan meninggalkan keluarga, bahkan kepanasan dan berdesak-desakan di Mekkah, buat apa ? Niat dan kesungguhan untuk beribadah, mendekatkan diri pada Tuhan itulah yang melandasinya. Namun kesungguhan itu hendaklah dibangun dengan niat yang tulus-ikhlas. Jika tidak justru akan menjadi kesombongan dan bernilai sia-sia.
Hadirin jama’ah sholat Idul Adha yang dirahmati Allah.
Sejarah telah membuktikan bahwa ada 3 dosa (secara prioritas) yang ternyata itu tercetus karena nafsu yang tidak terkendali. Salah satunya yang Pertama (dan merupakan dosa pertama kali) : nafsu kesombongan, dimana saat penciptaan Adam AS, termuat kisah :
قال مامنعك ألا تسجد إذ أمرتك؟قال أناخيرمنه خلقتني من ناروخلقته من طين
“Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia Engkau ciptakan dari tanah".(Q.S. Al-A’rof : 12).

Haji bukanlah kesombongan, tapi justru kerendahan hati kita dihadapan Allah. Tidakkah kita fahami filosofi hijir ismail yang berdampingan dengan ka’bah rumah Allah yang selalu terkait dengan ibadah haji ? haji justru membangun rasa kepekaan pada masyarakat sekitar (sense of social), sebagaimana kisah Al-Muwaffaq yang tidak jadi pergi haji karena tetangganya kelaparan, namun justru dijamin hajinya mabrur. Kita bukanlah kaum materialisme pemuja Karl Marx yang melakukan sesuatu hanya atas dasar materi. Kita juga bukan kaum behaviorisme pemuja Ivan Pavlov yang melakukan sesuatu atas dasar adanya stimulus dan respon. Kita adalah umat islam penganut ajaran yang disampaikan Muhammad SAW yang melakukan sesuatu atas dasar kepentingan baik dunia-maupun akhirat. Kesungguhan itulah yang memuliakan kita dari penganut apapun karena mampu melihat yang fisik dan meyakini yang metafisik. Justru dengan keyakinan terhadap yang metafisik (iman), menjadikan kehidupan ini lebih berarti.
Makna ke-3 dari Idul Adha berarti bulan persamaan manusia. Semua yang berhaji berpakaian yang sama dan berfokus pada yang sama (menuju dan hanya untuk Allah). Sebenarnya Idul Adha mengingatkan kita bahwa semua manusia itu sama, dilahirkan telanjang mati juga telanjang, hanya diselimuti kain kafan. Iman dan taqwa manusia lah yang membedakan di hadapan Allah. Gelar yang berderet, segala jabatan dan pangkat yang melekat semua itu akan tanggal di hadapan Tuhan. Jadi meminjam terminologinya Muhammad Iqbal, Idul Adha ini berfungsi untuk memanusiakan kembai manusia itu. Ya Allah ya Robi, terimalah ibadah kami, terimalah qurban kami dan terimalah haji kami.
أعوذباالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم. أللهم صل على محمد وعلى أل محمد والحمدلله رب العلمين. أللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحيإ منهم والأموات أللهم أرناالحق حقاوارزقناإتباعه وأرناالباطل باطلاوارزقناإجتنابه ربناهب لنامن أزوجناوذريتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما ربناأتنافي الدنياحسنة وفي الأخرةحسنة وقناعذاب النار. عبادالله: إن الله يأمربالعدل والإحسان وإيتائ ذى القربى وينهى عن الفحشإ والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون.فاذكروني أذكركم واشكرولي على نعم يزدكم ولذكرالله أكبر.

Jember, 2 November 2011.

Penulis,



Idris Mahmudi, Amd.Kep; S.Pd.I.


• Penulis adalah Mahasiswa Pasca Sarjana STAIN Jember, Dai dan Perawat-Akupunturis, sekretaris majelis tabligh PCM Sumbersari, penulis buku “Panduan Lengkap seks Islami ditinjau dari Segi Al-Qur’an, hadis dan Medis”, dan dosen bantu di FIKES UNMUH Jember.